Ahad, 3 Mac 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Surya Paloh nilai pengunduran diri kader Nasdem didramatisasi

Posted: 03 Mar 2013 07:22 AM PST

Tanjungpinang (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menilai pengunduran diri sejumlah kader parpol maupun organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat didramatisasi oleh berbagai pihak, meski benar adanya.

"Itu benar, dan itu didramatisasi kawan-kawan, termasuk oleh komunitas di pers yang belum mengerti (keadaan) sebenarnya," kata Surya Paloh seusai menghadiri peringatan HUT Ke-3 Ormas Nasdem di Tanjungpinang, Minggu.

Kemudian, kata dia, ada yang mencoba meng-"engineering" (merekayasa) dan (publik-red) bisa salah persepsi, tetapi akhirnya dapat diketahui bahwa itu tidak bisa berlangsung terus.

Surya menegaskan, yang mengundurkan diri dengan yang masuk ke Partai Nasdem tidak sebanding, sehingga tetap bisa menjadi pemenang dalam Pemilu 2014.

Di Provinsi Kepri terdapat sejumlah politisi senior partai besar dan kecil yang kini bergabung ke ormas maupun Partai Nasdem.

Mereka di antaranya adalah mantan politisi Partai Patriot Bobby Jayanto, mantan politisi PAN Irsyadul Fauzi, mantan politisi Partai Golkar Alias Wello, dan mantan politisi PIB Rudy Chua.

"Yang mengundurkan diri satu, sementara yang masuk ada 100, dan itu tidak sebanding," tukas Surya.

Selain itu menurut dia, politisi "avonturir" (petualang) sebaiknya tidak masuk ke Nasdem sebab tidak akan tahan karena merupakan partai pergerakan.

"Sebaiknya memang bukan tempat mereka di Nasdem. Mereka pasti kepanasan di Nasdem. Sebentar saja pasti lari lagi karena avonturir," kata Surya.

Menurut Surya, Nasdem punya sistem untuk mengatasi para "kutu loncat" politik tersebut.

"Berdoa untuk keberhasilan, tetapi kalau coba-coba menyeleweng, berdoa kembali biar dihukum Tuhan dan ini barang kali harus dihajar habis-habisan," tegas Surya.

Target nasional Nasdem adalah menang pada Pemilu 2014, kata Surya.

Kepri juga diharapkannya menjadi penyumbang suara yang besar karena di Kepri terdapat berbagai etnis suku bangsa yang memiliki semangat restorasi.

"Jika elektabilitas partai berada di urutan empat sampai sepuluh pada Pemilu 2014, dipastikan tidak ikut dalam bursa pencalonan presiden," katanya.

(KR-HKY/A013)

Bibit Waluyo bakal dipasangkan dengan Rektor Unnes

Posted: 03 Mar 2013 07:18 AM PST

Semarang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo akan disandingkan dengan Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sudijono Sastriatmodjo dalam Pemilihan Kepala Daerah 2013.

Ketua DPW Partai Amanat Nasional Jawa Tengah Wahyu Kristianto di Semarang, Minggu, mengatakan bakal pasangan calon tersebut akan diusung tiga partai, yakni PAN, Partai Demokrat dan Partai Golkar.

Menurut dia, penentuan Sudijono sebagai bakal calon wakil gubernur sebelumnya telah dibicarakan antara Ketua Umum PAN Hatta Rajasa bersama Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Rencananya, lanjut dia, pasangan tersebut akan dideklarasikan sebelum didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum setempat.

"Sudah pasti, akan kami deklarasikan dahulu dengan partai pendukung," katanya.

Deklarasi akan digelar pada Senin (4/3) pagi sesaat sebelum mendaftar ke KPU.

Menurut dia, tiga partai pengusung Bibit-Sudijono ini masih membuka peluang masuknya partai lain untuk berkoalisi.

"Masih terbuka kesempatan untuk bergabung dalam koalisi. Banyak partai yang belum menentukan pilihannya," tambahnya.

Sementara itu, hingga dua hari menjelang penutupan pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang berakhir 5 Maret 2013, belum ada satu pun pasangan atau partai yang mendaftar.

Pemungutan suara Pilgub 2013 akan digelar pada 26 Mei.
(I021/R010)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan