Jumaat, 8 Februari 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Prostitusi "online" di Bogor hebohkan warga

Posted: 08 Feb 2013 08:24 AM PST

Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Anggota Markar Besar Kepolisian Indonesia menangkap seorang pelaku prostitusi online serta penjualan anak di bawah umur, Jumat malam. Penangkatan terhadap HFIF (24) dilakukan sekitar pukul 18.00 WIB di Jalan Pajajaran Kota Bogor.

Selain menangkap pelaku yang diduga masih berstatus mahasiswa itu, polisi juga mengamankan tiga anak bawah umur masing-masing berinisial M (17), M(16) dan D (18).

"Kok bisa yah di Bogor ada prostitusi online, dan kenapa bisa ditangkap Mabes Polri bukan Polres," kata Yopy salah satu warga Kota Bogor.

Sementara itu, berdasarkan berita yang beredar di sejumlah media massa online, menyebutkan kegiatan prostitusi ini ternyata sudah sejak enam bulan silam berlangsung.

Situs bisnis prostitusi online "www.bogorcanti..." dikabarkan menjual wanita-wanita di bawah umur atau masih ABG. Saat ini polisi masih terusru mengembangkan penyidikan prostitusi online tersebut.

(KR-LR)

636 rumah rusak akibat banjir di Lebak

Posted: 08 Feb 2013 08:24 AM PST

Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mencatat 636 rumah rusak akibat banjir dan longsor yang terjadi beberapa pekan terakhir.

"Dari 636 unit rumah itu dinyatakan 289 rusak berat, 28 rusak total dan sisanya rusak kategori ringan serta sedang," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak, Muklis di Rangkasbitung, Jumat.

Menurut dia, pihaknya sudah melaporkan kerusakan rumah tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN).

Kerugian bencana alam di Kabupaten Lebak sekitar Rp70 miliar dan sebagian besar kerusakan sarana infrastuktur jalan, pengairan dan jembatan sekitar Rp31 miliar.

Selain itu juga sebanyak 7.482 rumah terendam banjir tersebar di 184 desa/kelurahan dan dilaporkan enam warga meninggal dunia.

"Kami berharap mereka para korban bencana alam mendapat bantuan untuk meringankan beban ekonomi mereka," katanya.

Ia mengatakan, sebagian rumah milik masyarakat yang rusak akibat banjir dan longsor kini sudah kembali diperbaiki.

Namun, kata dia, warga yang belum memperbaiki terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.

Saat ini, jumlah rumah yang rusak tercatat 636 unit dan diantaranya 289 unit rusak berat dan 28 rusak total, sedangkan sisanya rusak ringan dan sedang.

"Seluruh kerugian bangunan rumah warga yang rusak diperkirakan mencapai Rp2,3 miliar," katanya.

Ramin, warga Kelurahan MC Rangkasbitung Barat Kecamatan Rangkasbitung mengatakan dirinya kini tinggal di rumah kerabat akibat ditimpa banjir dan longsor hingga kondisi rumahnya rusak total.

Ia dan beberapa rumah lainya yang berada di sekitar bantaran Sungai Ciujung rusak total akibat tergerus longsoran itu.

"Kami berharap pemerintah daerah memberikan relokasi pemukiman ke tempat yang lebih aman," katanya.

(KR-MSR/M019)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan