Selasa, 16 Oktober 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


"Bajing Loncat" Bajak Truk, Sopir-Kernet Dibuang di Malang

Posted: 16 Oct 2012 08:12 AM PDT

MALANG, KOMPAS.com - Dua "bajing loncat" beraksi di wilayah jalan Raya Lumajang-Probolinggo, Jawa Timur. Truk boks pengangkut minuman Sari Kelapa dibajak. Sopir dan kernet ditodong senjata api, lalu keduanya dibuang di wilayah Kabupaten Malang. Seluruh muatan di dalam truk dikuras habis.

Truk boks dikemudikan oleh Matmuin (31), warga Godong, Grobongan, Jawa Tengah dengan kernet Rizky Yulianto (24), warga Desa Wonowoso, Karangtengah, Demak. Adapun minuman sari kelapa itu milik PT Borobudur Citra Perkasa, Genuk, Semarang. Akibat pembajakan itu, kerugian mencapai Rp 18 juta.

"Truk itu bermuatan sari kelapa sebanyak 2.000 dus. Minuman itu akan dibawa ke salah satu agen dan distributor di Jember," kata Rizky Yulianto, temui Kompas.com di Mapolres Malang, Selasa (16/10/2012).

Menurut Rizky, kejadian itu berawal saat truk yang dia kemudikan sampai di wilayah jalan raya arah Probolinggo. "Sampai di Kecamatan Leces, tiba-tiba ada dua sepeda motor yang memotong laju truk saya. Satu dari pengendara motor turun dan langsung naik ke samping kemudi sambil mengancam pakai senjata api," kisahnya.

Pelaku juga membawa pistol yang sudah dialiri listrik. "Karena diancam senjata, kami berdua tak bisa melawan. Tapi sempat ada nego. Karena keduanya minta uang. Saya bilang suruh nego dulu sama bos saya. Oleh bos saya di Semarang, tetap tidak boleh ngasih uang," katanya.

Karena merasa tidak diberi uang, dua pelaku langsung memanggil temannya yang sudah mengendarai mobil Avanza warna hitam. "Mobil itu terus mengikuti truk yang saya naiki. Karena tetap tak diberi uang, akhirnya membajak mobil dan mengikat tangan dan kaki saya. Mulut saya di plakban," aku Rizky.

Setelah diikat, Matmuin dan Rizky ditaruh di mobil Avanza, lalu dibuang di wilayah Malang. Rizky dibuang di wilayah Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. "Kalau pak Matmuin dibuang di wilayah Desa Kuwalo, Kecamatan Bululawang. Mulut saya dan pak Matmuin ditutup pakai plakban, dibuang di pinggir jalan," akunya.

Kedua kru truk boks tersebut ditemukan warga sekitar dan langsung dilaporkan ke kepolisian setempat. "Saya ditolong warga yang lewat," ujarnya lirih.

Setelah menerima laporan itu, Polres Malang langsung melakukan pencarian truk. "Truk ditemukan di wilayah Desa Jeru, Kecamatan Tumpang di pinggir jalan raya," aku Kasatreskrim AKP Decky Hermansyah.

Hingga kini, polisi masih terus memburu kawanan banjing loncat tersebut. "Kami terus memburu komplotan bajing loncat itu. Barang buktinya berupa truk sari kelapa dengan nomor polisi H 1977 CR yang sudah dalam keadaan kosong," kata Decky.

PLTU Tanjung Kasam Masuk Sistem

Posted: 16 Oct 2012 08:04 AM PDT

Kelistrikan

PLTU Tanjung Kasam Masuk Sistem

Penulis : Kris R Mada | Selasa, 16 Oktober 2012 | 15:04 WIB

BATAM, KOMPAS.com — PLTU Tanjung Kasam I mulai masuk sistem kelistrikan di Batam, Kepulauan Riau. Tambahan daya dari pembangkit itu akan disalurkan ke kabupaten lain.

Manajer Senior Komunikasi PT PLN Batam Agus Subekti mengatakan, saat ini PLTU Tanjung Kasam I memasok rata-rata 23 megawatt (MW) ke dalam sistem. Pasokan itu kurang dari separuh daya unit I, yakni 55 MW.

"Sekarang masih tahap uji coba sampai beberapa waktu ke depan," ujarnya, Selasa (16/10/2012), di Batam, Kepulauan Riau. Tambahan dari Tanjung Kasam I itu memperbesar daya PLN Batam.

Sebelumnya, daya mampu sistem kelistrikan Batam 314 MW dan cadangan 44 MW. Daya mampu jauh lebih besar dari rata-rata beban puncak di kisaran 270 MW.

Daya dari Tanjung Kasam memang tidak dirancang untuk memasok Batam saja. PLN Batam berencana mengalirkan listriknya ke Pulau Bintan yang sampai sekarang defisit listrik.

Oleh karena itu, pembangkit dibangun di daratan Batam yang paling dekat dengan Pulau Bintan. Jaringan transmisi bawah laut untuk keperluan itu direncanakan mulai dibangun tahun depan.

Saat itu, Tanjung Kasam Unit I direncanakan sudah beroperasi penuh. Bahkan, akan segera dibangun pula unit II dengan daya 55 MW. Dengan demikian, Tanjung Kasam dapat memasok 110 MW.

Editor :

Marcus Suprihadi

Tiada ulasan:

Catat Ulasan