Selasa, 16 Oktober 2012

detikcom

detikcom


Dalam Sepekan Terjadi 4 Kasus Gantung Diri di Manado

Posted: 16 Oct 2012 01:50 PM PDT

Rabu, 17/10/2012 03:50 WIB

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Manado, Dalam sepekan terakhir, telah terjadi empat kasus gantung diri di Manado, Sulawesi Utara. Tiga orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan seorang bisa diselamatkan.

Kasus terakhir menimpa seorang pria paruh baya, yang ditemukan tewas tergantung di rumah pondokan kebun Desa Wori Jaga XII, Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Korban diketahui bernama Juma Kapang (48), petani pemanjat kelapa.

Informasi yang diperoleh di Mapolsek Wori, korban pertama kali ditemukan rekan kerjanya, Ape Amboi (68), warga yang sama, ketika memanggil korban untuk memanjat kelapa, pukul 06.15 WITA.

"Ditemukan tadi pagi oleh rekan kerjanya sendiri. Saksi datang memanggil korban. Karena tidak ada jawaban, dia masuk dan menemukan korban sudah tergantung," ujar Kapolsek Wori Iptu AR Fauzy kepada detikcom, Selasa (16/10/2012).

Kapolsek mengatakan saat ditemukan tubuh korban sudah mengeras dan membiru, dengan leher terjerat tali nilon. Jempol kakinya keluar darah, dan digigiti tikus. Diduga korban telah meninggal sehari yang lalu.

"Memang ada kejanggalan karena posisi lutut kedua kakinya menyentuh tanah. Tapi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," lanjut Fauzy.

Korban sempat dibawa ke Puskesmas Wori untuk dilakukam Visum Et Repertum. Hasilnya, dubur mengeluarkan darah dan ada sperma di kemaluan. Pihak keluarga pun menolak dilakukan outopsi, karena menganggap murni gantung diri.

"Kami buatkan pernyataan yang disaksikan perangkat desa, hukum tua dan kepolisian. "Tapi kami tetap menyelidiki penyebab kematiannya," pungkas Fauzy.

Sebelumnya, Karim Ade (41), warga Kelurahan Tumumpa Dua Lingkungan I Kecamatan Tuminting, ditemukan istrinya Selvi, sekarat tergantung di dalam kamar, Kamis (13/10/2012) pukul 23.00 WITA.

Meski sempat dilarikan ke rumah sakit Islam Sitti Maryam, nyawa korban tak tertolong lagi sejam kemudian.

Selanjutnya siswa kelas 1 SMK Sola Gratia Tongkeina, Rully Laikun (18), warga Kelurahan Tongkeina Lingkungan II Kecamatan Bunaken ini juga nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, Jumat (14/10/2012) sekitar pukul 18.00 WITA. Penyebabnya, korban marah kepada ayahnya yang kawin lagi.

Satu korban yang terselamatkan dari fenomena gantung diri di Manado adalah RT alias Rahmat (17), warga Kelurahan Mahawu Lingkungan IV Kecamatan Tuminting. Niatnya tak kesampaian untuk bunuh diri, karena keburu ditolong warga, Senin (15/10/2012) sore.

(fjr/fjr)

Tutup
 Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

loadingSending your message

Message has successfully sent


Sponsored Link

Demam K-Pop Dongkrak Volume Penumpang Garuda Jakarta-Seoul

Posted: 16 Oct 2012 01:49 PM PDT

Rabu, 17/10/2012 03:46 WIB

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta Demam Korean Pop (K-Pop) ternyata turut dongkrak jumlah penumpang dari Jakarta ke Korea maupun sebaliknya. Seperti terpantau dari penerbangan maskapai Garuda Indonesia yang melayani langsung Jakarta ke Seoul dan Seoul-Jakarta, terjadi peningkatan hingga 42 persen dari tahun lalu.

"Terdapat pengaruh signifikan (akibat K-Pop). Kita ikut sponsori berbagai artis Korea saat manggung ke Jakarta, sehingga Korea semakin dikenal (di Jakarta). Penumpang ke Korea ikut melonjak, baik ke Seoul maupun ke Jeju Island," kata General Manager Garuda Indonesia for Korea, Dewa Rai di kantornya di kawasan Da-Dong, Jungg-gu, Seoul, Korea Selatan, Selasa (16/10/2012)

Menurut data Garuda, kenaikan jumlah penumpang hingga September lalu telah melonjak 29 persen dari tahun sebelumnya. Bila 2011 pada bulan yang sama mencapai 35.387 penumpang, sampai September 2012 telah menembus 45.593 penumpang.

"Kami targetkan hingga akhir tahun naik hingga 66.777 penumpang atau terdapat kenaikan naik 35 persen untuk penerbangan Seoul ke Jakarta. Salah satu caranya kami akan mengundang 30 agen perjalanan untuk mengadakan table top dengan agen perjalanan terbaik disini. Supaya terdapat kesepahaman soal pariwisata, akomodasi dan hal yang mendukung (wisata). Dampaknya tentu untuk meningkatkan volume penumpang," imbuh Rai.

Sebaliknya, penerbangan ke Jakarta masih didominasi untuk aktivitas bisnis. Sementara warga Korea lebih suka ke Bali untuk urusan berwisata.

"Jakarta lebih berpotensi karena Indonesia lebih dikenal di Korea dalam hal investasi. Warga Korea ke Jakarta masih jarang untuk turisme, banyak bisnis. Sebab 3.000 perusahaan Korea baik skala menengah maupun besar berada di Jabodetabek," tandas Rai.

Saat ini, menurt Rai, pesaing terdekat untuk rute yang sama masih ditempel Korean Air.

"Korean Air masih mendominasi. Mereka mempunyai 11 kali penerbangan langsung ke Jakarta, kita 7 kali seminggu. Kami akan terus melakukan promosi dan berbagai kegiatan lain untuk merebut pasar. Secara kualitas pelayanan, kita mampu bersaing (dengan maskapai lokal)," tukas Dewa Rai yang telah menetap di Korsel sejak pertengahan 2011 lalu.

(Ari/fjr)

Tutup
 Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

loadingSending your message

Message has successfully sent


Sponsored Link

Tiada ulasan:

Catat Ulasan