Selasa, 5 Jun 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Salahi Aturan, Baliho Istri Wali Kota Dibongkar Satpol PP

Posted: 05 Jun 2012 08:30 AM PDT

MALANG, KOMPAS.com — Petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Malang, Jawa Timur, mulai menertibkan baliho atau papan reklame para bakal calon wali kota Malang yang mulai bermunculan meskipun Pilkada Malang baru akan dilangsungkan pada Mei 2012.

Papan reklame para bakal calon yang berdiri di lokasi-lokasi terlarang di seluruh wilayah Kota Malang atau tak berizin pasti akan dibongkar. Termasuk yang dipasang di kawasan Jalan Ijen yang mulai dipenuhi baliho dalam berbagai ukuran, seperti ditegaskan Kepala Satpol PP Kota Malang Diana Ina, Selasa (5/6/2012).

"Besar kecil, akan kami tertibkan. Kami tidak memandang baliho siapa. Kalau tak berizin dan melanggar aturan, akan kami bongkar," ujar Diana.

Dijelaskannya, penertiban dilakukan atas dasar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2006 tentang penyelenggaraan reklame. "Sebab pemasangan reklame dilakukan di zona bebas reklame, di antaranya di sepanjang Jalan Ijen, Alun-alun Tugu, dan Alun-alun Kota Malang," katanya.

Salah satu yang menyalahi aturan adalah baliho bergambar bakal calon wali kota Malang, Heri Pudji Utami, yang juga istri Wali Kota Malang Peni Suparto. Baliho ini didirikan di zona bebas reklame. Karena itu, baliho ini pun harus dibongkar.

Selain itu, Diana memberi alasan, saat ini belum masuk masa tahapan kampanye pilkada Kota Malang. Namun, sudah banyak baliho dan reklame yang dipasang secara liar di sepanjang jalan protokol. "Tragisnya, dipasang di zona bebas reklame," katanya.

Melihat kondisi tersebut, Satpol PP harus tegas melakukan penertiban. "Reklame di zona bebas reklame hanya diperbolehkan jika ada event Kota Malang dan atas izin Wali Kota Malang," ucap Diana menegaskan.

Kalau untuk kepentingan pribadi, kata Diana, jelas tak ada aturan yang memperbolehkan. Sebelum Satpol PP melakukan penertiban, pihaknya sudah memanggil tim sukses dari Heri Puji Utami.

"Pemanggilan itu untuk memberi peringatan dan pihak tim sukses sudah mengakui kesalahannya. Anehnya, baliho masih tetap saja dipasang di Jalan Ijen. Terpaksa kami bongkar paksa," tutur mantan Kadisbudpar Kota Malang itu.

Elpiji 3 Kg Langka, Warga Malang Mengeluh

Posted: 05 Jun 2012 08:29 AM PDT

MALANG,KOMPAS.com - Sudah dua hari lalu, warga di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengaku kesulitan mencari elpiji 3 kg. Di semua pangkalan elpiji maupun toko-toko yang biasanya menjual elpiji  3 kg tak ada stok. Kalaupun ada, harganya di tingkat pengecer ada yang sampai mencapai Rp 18.000.

Dari pantauan Kompas.com, Selasa (5/6/2012), daerah yang mengalami kelangkaan elpiji adalah di Desa Pringu, Kecamatan Bululawang; Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis; dan wiayah kecamatan Turen, Kabupaten Malang. "Kami cari keliling di beberapa pengecer di daerah Kecamatan Bululawang, sudah habis. Ada, tapi elpiji yang 12 kg," kata Maryam, salah satu warga di Desa Pringu, Kecamatan Bululawang.

Sementara itu, menurut Sales Representative LPG Rayon VI Region V, Wilayah Malang-Banyuwangi, Herdi S Indrawan, pihaknya mengaku, memang mengurangi pasokan elpiji 3 kg pada Mei 2012 lalu. Namun, stok untuk Juni kembali normal. "Untuk bulan ini, kita tambah 105 ribu tabung," katanya.

Menurut Herdi, jumlah pasokan pada bulan Mei, memang dikurangi menjadi 2.298.000 tabung per bulan. Untuk Juni, pasokan ditambah menjadi 2.400.000. "Pengurangan dilakukan, untuk mengendalikan pendistribusian tabung elpiji 3 kg," katanya.

Adapun jumlah yang beredar, katanya, jauh melebihi kebutuhan rata-rata untuk di Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu). "Sebab, distribusi elpiji di Malang Raya pada triwulan pertama melebihi 8 persen dari kuota nasional," katanya.

Jika hal tersebut terus terjadi, tambah Herdi, maka subsidi tidak akan cukup hingga akhir tahun. "Jadi, kalau dibilang ada kelangkaan elpiji 3 kg, di wilayah Malang Raya itu tidak benar. Tapi kita akan mengecek ke lokasi-lokasi," katanya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan