Selasa, 5 Jun 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Kemenhub diminta fokus perluasan Terminal Kalibaru

Posted: 05 Jun 2012 07:24 PM PDT

Pelabuhan Tanjung Priok. (FOTO ANTARA/Hermanus Prihatna)

Selama ini, ekspor Indonesia melalui Tanjung Priok ini mencapai sekitar 65 persen."

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meminta kepada Kementerian Perhubungan untuk fokus terhadap pembangunan perluasan Terminal Kalibaru Tanjung Priok karena perluasan tersebut dinilai sudah sangat mendesak.

"Perluasan Tanjung Priok dengan membangun Kalibaru harus segera direalisasikan sehingga pada saat pemberlakuan Asean Economic Community (AEC) 2015, Indonesia sudah siap," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik Natsir Mansyur di Jakarta, Selasa.

Natsir mengingatkan, perluasan tersebut sudah mendesak antara lain karena Pelabuhan Tanjung Priok sudah melampaui kapasitas yang ada saat ini yaitu 5 juta TEUs.

Bila perluasan itu dapat selesai pada 2015, ujar dia, maka Terminal Kalibaru yang baru tersebut diharapkan dapat menampung hingga sekitar 9 juta TEUs.

"Selama ini, ekspor Indonesia melalui Tanjung Priok ini mencapai sekitar 65 persen," katanya.

Ia juga mengatakan, Kadin meminta kepada Kementerian Koordinator Perekonomian agar turun tangan sehingga tarik menarik antara pembangunan perluasan Kalibaru dengan pembangunan Pelabuhan Cilamaya tidak perlu terjadi.

Untuk itu, Natsir memaparkan agar pemerintah sebaiknya fokus terhadap perluasan Kalibaru, Tanjung Priok karena sudah diagendakan untuk siap pada bulan Juli dan melakukan "groundbreaking" yang rencananya dilakukan pada tahun 2012 ini.

"Di lain pihak pembangunan pelabuhan Cilamaya belum siap apalagi masih mengandalkan pembiayaan pemerintah APBN yang masih jauh dari implementasi," kata Wakil Ketua Umum Kadin.

Menurut dia, pembangunan Cilamaya bisa dibangun setelah perluasan Kalibaru selesai dan berfungsi dengan baik atau pada tahun 2017 karena semua pihak harus fokus pada Kalibaru terlebih dahulu.

Ia mengemukakan, dunia usaha sangat berharap ke depan perluasan Tanjung Priok dapat direalisasikan agar biaya logistik dapat turun segera dari 17 persen menjadi 10 persen dari biaya produksi pada saat memasuki AEC 2015.

(ANT)

Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Kelebihan PNS, Pemprov Gorontalo ditegur Menteri PAN

Posted: 05 Jun 2012 07:19 PM PDT

Ilustrasi PNS (Amtara News/Grafis)

Berita Terkait

Gorontalo (ANTARA News) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar menegur pemerintah provinsi Gorontolo yang mengalami kelebihan pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 562 orang pada tahun ini.

"Pemerintah provinsi telah mendapatkan surat teguran dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara terkait hal ini," ungkap Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Rabu.

Ia menjelaskan, dari segi kuantitas jumlah PNS di lingkungan pemprov mencapai 3.226 orang. Itu pun belum sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.

Hal itu, lanjutnya, merupakan pekerjaan rumah bagi pemprov untuk segera membenahi kuantitas dan kualitas PNS yang diterima.

Untuk itu, pemprov memberlakukan moratorium PNS atau penundaan tambahan formasi penerimaan CPNS pada tahun ini, sebagai langkah efektifitas kinerja pegawai yang ada.

"Saya sangat mendukung adanya moratorium PNS, karena kami lebih memilih memaksimalkan PNS yang sudah ada dibanding menerima CPNS baru," katanya.

Menurut gubernur, PNS merupakan kekuatan organisasi pemerintahan yang menentukan sukses tidaknya pembangunan daerah.

Gubernur minta agar PNS di pemprov memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat, dalam waktu yang cepat namun tanpa boros anggaran.
(D015/A023)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan