Rabu, 8 Februari 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Korban Cuaca Ekstrem Eropa Terus Berjatuhan

Posted: 09 Feb 2012 03:53 AM PST

Korban Cuaca Ekstrem Eropa Terus Berjatuhan

| Egidius Patnistik | Kamis, 9 Februari 2012 | 11:53 WIB

BELGRADE, KOMPAS.com -  Kapal-kapal pemecah es melawan suhu dingin terburuk Eropa saat lebih dari 170 kilometer Sungai Danube membeku dan puluhan orang meninggal karena kedinginan di benua yang kini diselubungi suhu terendah dalam beberapa dasawarsa.

Jumlah korban tewas dalam suhu dingin yang dimulai 11 hari lalu itu sudah tercatat 400 orang sementara para peramal cuaca memperingatkan, kondisi tersebut belum akan  berakhir

Di Serbia, kapal-kapal pemecah es dipanggil dari Hungaria dalam upaya untuk menjaga agar Sungai Danube tetap mengalir. Sementara ahli-ahli perusak militer berusaha meledakan bongkahan-bongkasan es yang menghambat dan bisa memicu banjir di anak-anak sungai.

Sementara itu, salju menyelimuti sebagian Balkan. Di Serbia misalnya, 70.000 orang terperangkap di desa-desa di bagian selatan negara itu. Sebagian besar Bosnia juga terisolasi akibat salju dan longsoran.

Pihak berwenang Bosnia telah kehilangan kontak sejak Jumat (3/2/2012) lalu dengan dusun Zijemlje, sekitar 30 kilometer dari kota Mostar. "Kami tidak tahu apa yang terjadi di sana. Mereka tidak memiliki listrik sejak Jumat dan saluran telepon juga terputus, mereka tidak memiliki air bersih," kata Radovan Palavestra, walikota Mostar.

Ukraina tetap menjadi negara yang terkena dampak bencana paling buruk. Jumlah korban tewas di negara itu telah mencapai 136 orang. Di Polandia, jumlah orang yang tewas karena hipotermia meningkat menjadi 68 orang setelah pihak berwenang mencatat enam kematian baru dalam 24 jam terakhir.

Tempat paling dingin pada Rabu malam tercatat wilayah Kvilda di Republik Ceko di mana suhu anjlok ke minus 39,4 derajat. Layanan Cuaca PBB mengatakan, suhu akan tetap rendah sampai bulan depan.

Salju juga terus turun di Italia utara. Suhu turun hingga minus 25 derajat di tepi Danau Garda di Italia utara.

Ibu di China Lahirkan Bayi Seberat 7 Kg

Posted: 09 Feb 2012 03:07 AM PST

Ibu di China Lahirkan Bayi Seberat 7 Kg

| Egidius Patnistik | Kamis, 9 Februari 2012 | 11:07 WIB

REUTERS

Chun Chun, bayi yang lahir dengan berat badan 7,04 di China.

BEIJING, KOMPAS.com — Seorang ibu di China melahirkan bayi seberat 7 kilogram. Boleh jadi itu merupakan bayi baru lahir terberat yang pernah tercatat di negara itu.

Harian Tianjin Post yang dikelola negara melaporkan, ibu berusia 29 tahun di Provinsi Henan itu melahirkan bayi laki-laki tersebut pada Sabtu (4/2/2012) melalui operasi caesar.

Proses kelahiran bayi itu dikatakan hanya berlangsung 20 menit. Baik ibu maupun si bayi, yang diberi nama Chun Chun, kondisinya baik-baik saja.

Harian itu mengatakan, orangtua bayi itu berpostur seperti orang China kebanyakan. Sang ibu tidak mengalami hal tidak biasa selama kehamilan. Ia juga tidak melakukan diet khusus.

Harian tersebut mengatakan, belum dapat dipastikan apakah Chun Chun yang beratnya mencapai 7,04 kilogram itu merupakan bayi terberat yang pernah lahir di China.

Guinness World Records mengatakan, bayi baru lahir terberat yang pernah tercatat lahir dari seorang wanita Ohio tahun 1879. Bayi itu lahir dengan berat 10,77 kilogram.

Sumber :

Sydney Morning Herald

Tiada ulasan:

Catat Ulasan