Jumaat, 6 Januari 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Beruang Prajurit Dihormati di Skotlandia

Posted: 06 Jan 2012 06:10 AM PST

EDINBURGH - Seekor beruang cokelat asal Suriah yang diberi nama Wojtek, menjadi terkenal setelah ia diadopsi oleh pasukan Polandia. Beruang itu tergabung dalam korps pasukan Polandia yang ditempatkan di Edinburgh, Skotlandia.

Wojtek membantu membawa amunisi untuk pasukan digaris depan, saat Perang Dunia II berkecamuk.

Penulis buku Polish War Hero, Aileen Orr mengatakan, Wojtek mengira dirinya adalah seorang tentara militer bukan seekor beruang.

"Dia melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh tentara lainnya. Wojtek minum bir dan merokok, meski ia lebih memilih untuk memakan rokok itu daripada menghisapnya," ujar Orr seperti dikutip Metro, Jumat, (6/1/2012).

Ketika perang berakhir, pasukan kembali kembali ke Polandia dan meninggalkan Wajtek di kebun binatang.

"Ia menangis seperti bayi ketika tentara meninggalkannya di kebun binatang Edinburgh," imbuhnya.

Sejak saat itu Wajtek tinggal di kebun binatang Edinburgh. Ia menikmati rokok dan bir sembari melambaikan tangan kepada setiap pengunjung yang menyapanya. Beruang pemberani itu mati di umurnya yang ke 22 tahun pada 1962.

Pemerintah Edinburgh berencana untuk mendirikan sebuah memorial sebagai penghormatan terakhir bagi beruang Wajtek.(rhs)

Full content generated by Get Full RSS.

Terkait Insiden Pesawat, Menlu Panggil Dubes Papua Nugini

Posted: 06 Jan 2012 05:14 AM PST

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Marty Natalegawa memanggil Duta Besar Papua Nugini (PNG) untuk Indonesia, terkait insiden intersepsi pesawat TNI AU, terhadap pesawat asing yang membawa Deputi Perdana Menteri Papua Nugini Belden Namah.

"Sore hari ini Menlu telah memanggil Dubes Papua Nugini di Jakarta, Peter Ilau untuk menyampaikan penjelasan mengenai masalah intersepsi di udara, yang disebabkan karena adanya permasalahan teknis dalam flight clearance pesawat dimaksud (pesawat Deputi PM Belden Namah)," pernyataan Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan pers kepada Okezone, Jumat (6/1/2012).

Menurut pihak Kemlu, TNI Angkatan Udara melakukan intersepsi terhadap pesawat dimaksud telah sesuai dengan prosedur  yang berlaku di Indonesia dan di negara-negara lain pada umumnya. 


Tindakan yang diambil oleh Komando Pertahanan  Udara Nasional (Kohanudnas) adalah melakukan identifikasi elektronik dengan radar dan identifikasi visual dengan cara intersepsi sesuai prosedur standar.


"Hal ini dilakukan karena terdapat perbedaan data antara flight clearance  yang dimiliki Kohanudnas dan hasil tangkapan radar bandara maupun radar Kohanudnas. Intersepsi yang dilakukan oleh pesawat TNI AU sesuai dengan prosedur dan tidak pernah membahayakan pesawat dimaksud," lanjut pernyataan Kemlu.


Atas penjelasan Menlu Natalegawa ini, Duta Besar PNG di Indonesia menyampaikan apresiasi dan akan meneruskan pesan tersebut kepada Pemerintahannya.


Sebelumnya pihak PNG sendiri mengancam untuk mengusir Duta Besar RI untuk PNG Andrias Sitepu. Mereka pun menuntut penjelasan dari pihak pemerintah dalam 48 jam.
(faj) Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan