Rabu, 4 Januari 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Golkar survei tokoh nasional untuk cawapres

Posted: 04 Jan 2012 07:33 AM PST

Aburizal Bakrie (FOTO ANTARA)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Partai Golkar melakukan survei terhadap sejumlah tokoh nasonal untuk diusung sebagai bakal calon wakil presiden dari partai tersebut mendampingi bakal capres Aburizal Bakrie.

"Sampai saat ini Partai Golkar masih terus menjaring sejumlah tokoh nasional yang populer dan memiliki elektabilitas tinggi untuk diusung sebagai calon wakil presiden," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu.

Idrus menjelaskan, ampai saat ini ada beberapa nama tokoh nasional yang masuk dalam survei Partai Golkar untk diusung sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie.

Nama-nama tersebut antara lain, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Mantan Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anung, dan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

Idrus menambakan, Partai Golkar juga menyurvei Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua DPD RI Irman Gusman, serta Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.

"Masih ada beberapa nama lagi dan masih terus berkembang," katanya.

Menurut dia, Partai Golkar masih terus melakukan komunikasi dengan rakyat untuk aspirasi sekaligus melihat perkembangan elektabilitas tokoh-tokoh nasional tersebut.

Tokoh nasional tersebut, katanya, untuk mendampingi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang akan diusung sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2014.

Dari beberapa kali hasil survei oleh lembaga di bidang itu, menurut dia, tingkat lektabilitas Aburizal Bakrie terus meningkat.

"Jika pada tahun lalu Aburizal Bakrie berada pada peringkat ke tujuh, saat ini sudah ada lembaga survei yang menyimpulkan di peringkat pertama," katanya.

Idrus menambahkan, Partai Golkar sampai saat ini terus beromunikasi dengan rakyat, karena Partai Golkar ingin mengusung calon presiden jadi pada Pemilu Presiden 2014.

Dengan didampingi calon wakil presiden yang memiliki elektablitas tinggi, menurut dia, maka harapan untuk jadi presiden semakin besar.

(T.R024/I007)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

KBRI bebaskan sembilan WNI dari hukuman mati

Posted: 04 Jan 2012 07:25 AM PST

Kairo (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh berhasil membebaskan sembilan warga negara Indonesia (WNI) dari ancaman hukuman mati di pengadilan Arab Saudi.

"Dari 15 kasus WNI yang terancam hukuman mati, sembilan WNI di antaranya telah berhasil dibebaskan oleh KBRI Riyadh sepanjang tahun 2011," kata KBRI Riyadh dalam siaran pers yang diterima ANTARA Kairo, Rabu.

Disebutkan, enam WNI lagi saat ini masih dalam proses pengadilan dan secara terus menerus diberikan pendampingan penerjemah dan pengacara oleh KBRI Riyadh.

Adapun sembilan WNI yang dibebaskan dari hukuman mati dan telah dipulangkan tersebut masing-masing Darsem Binti Daud Tawar, terdakwa pembunuhan anak majikan dan memasukkannya ke penampungan air.

Darsem berhasil diupayakan maaf dari ahli waris korban dan dibebaskan dengan biaya Pemerintah Indonesia dan kembali ke Tanah Air pada 13 Juli 2011.

Bayanah Binti Banhawi, terdakwa pembunuhan bayi majikan berumur empat tahun dengan vonis hukuman mati, tapi kemudian diringankan dengan dikenakan pasal hukuman kelalaian yang menyebabkan kematian.

Bayanah telah dibebaskan dan dipulangkan ke Indonesia pada 28 Desember 2011.

Neneng Sunengsih Binti Mamih Ujan, terdakwa pembunuhan bayi majikan, berhasil dilepaskan dari dakwaan pembunuhan serta telah bebas dari penjara.

Saat ini Neneng ditampung sementara di KBRI Riyadh untuk proses pemulangan dalam bulan ini.

Darmanti Kusandi Binti Harjum Karim dan Junaesih Oman Diyar, terdakwa mati atas kasus sihir, berhasil dilepaskan dari hukuman mati dan diganti kurungan.

Sementara itu, Sumartini Binti Manaungi Galisung dan Warnah Binti Warta Niing, juga telah divonis mati atas kasus sihir, tapi telah dibebaskan dari hukuman mati, dan kini masih manjalani pengadilan banding.

Dua WNI lagi, yaitu Milan Nuryani dan Yumanaha Binti Nagabiyu, terdakwa rajam mati atas kasus zina berat, berhasil dilepaskan dari hukuman rajam mati dan diganti kurungan.

Disebutkan, dalam upaya memberikan pendampingan pengacara untuk melindungi hak-hak hukum bagi terdakwa WNI, KBRI Riyadh dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah bekerja sama dengan pengacara setempat.

KBRI Riyadh pada 13 Desember 2011 menandatangani kontrak dengan pengacara setempat, Abdullah Abdurrahman Al Muhaemeed.

Sedangkan KJRI Jeddah juga telah menandatangani kontrak serupa dengan pengacara Khuddran bin Mufsir Al Zahrani.

Di sisi lain, KBRI Riyadh menerbitkan Majalah Warta Indonesia, dalam upaya menyadarkan WNI yang tinggal di Arab Saudi mengenai resiko hukum yang dapat ditimbulkan bila melakukan kejahatan atau pelanggaran hukum.

"Majalah Warta Indonesia senantiasa memberikan penyuluhan hukum bagi semua WNI di Arab Saudi terkait kasus pembunuhan, narkoba, sihir dan zina serta kasus kriminal lainnya," katanya.

(T.M043/Z002)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan