Khamis, 8 Disember 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Tokoh Muslim AS Sebarkan Pesan Damai

Posted: 08 Dec 2011 04:20 AM PST

JAKARTA - Ulama besar AS, Muhammad Bashar Arafat dalam kunjungannya di Indonesia (8/12/2011) mengatakan, muslim Indonesia merupakan jembatan yang menghubungkan muslim amerika dengan muslim dunia.

Kedatangan Arafat kali ini ke Indonesia untuk menjelaskan  misinya, mengubah paradigma masyarakat dunia terkait dengan perbedaan agama, warna kulit, suku bangsa dan lain-lain yang kerap kali menimbulkan kesalahpahaman dan berakhir pada peperangan.

"Sudah menjadi takdir Tuhan menciptakan kita berbeda-beda. Untuk membangun sebuah keluarga besar, bukan menciptakan peperangan," ujar arafat.
 
Dalam menjalankan misinya, Arafat memfokuskan diri pada edukasi anak-anak muda di seluruh dunia. Dia menilai, anak muda memegang peranan penting sehingga mereka harus saling mengenal satu sama lain, guna menciptakan dunia yang jauh lebih baik.(rhs)

Full content generated by Get Full RSS.

Pria Bangladesh Iri pada Kaum Perempuan

Posted: 08 Dec 2011 02:26 AM PST

NUSA DUA – Selama gelaran Bali Democracy Forum IV (BDF) di Bali, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina terus mengutarakan pemberdayaan warga dalam pemerintahannya termasuk perempuan. Sepertinya hal ini sudah biasa, tetapi hal itu berbeda di Bangladesh.

Lucunya, banyaknya perempuan yang memegang peranan penting di Bangladesh yang membuat iri para pria setempat.

"Pemberdayaan perempuan di negara kami sangat maju. Banyak perempuan yang memiliki posisi penting di pemerintahan, ini membuat iri para pria kami," ucap Sheikh Hasina disaat memberikan pernyataan bersama di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/12/2011).

"Ada lima perempuan yang menjabat sebagai menteri di pemerintahan saya. Menteri luar negeri saya perempuan, menteri buruh perempuan, banyak pula yang lainnya menjadi anggota parlemen. Bahkan lawan politik sayapun perempuan," imbuhnya.

Pantas bagi politisi berusia 64 tahun ini membanggakan majunya pemberdayaan perempuan di negerinya. Dirinya sendiri harus berjuang keras untuk mencapai kedudukannya saat ini. Pada 1975 lalu, hampir seluruh keluarganya tewas akibat kudeta.

Selama karir politiknya ia sempat pula diancam mengalami rangkaian ancaman pembunuhan. Pada 2004 lalu,anggota partai politiknya terbunuh akibat terlempar granat. 23 orang dikabarkan tewas dalam insiden ini. Total 13 granat dilemparkan dalam insiden tersebut.

"Semua serangan (granat) itu tidak menghentikan saya. Karena saya bekerja untuk rakyat dan demokrasi ditujukan untuk mendukung rakyat," tegas Sheikh Hasina.(rhs)

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan