Ahad, 27 November 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Peneliti: patahan di Bandung bukan hanya Lembang

Posted: 27 Nov 2011 06:48 AM PST

Bandung (ANTARA News) - Penulis dan Dosen Interpreter Geotrek Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB), T. Bachtiar, mengatakan patahan yang ada di Bandung itu bukan hanya patahan Lembang semata.

"Ternyata berdasarkan penelitian, patahan yang ada di Bandung itu bukan hanya patahan Lembang, tapi masih ada patahan-patahan lainnya," kata T. Bachtiar, di Bandung, Minggu.

Ia mengatakan, selain patahan Lembang, patahan lainnya yang ada di Bandung itu berada di Banjaran, Cipamokolan dan Cimahi.

"Di kawasan Banjaran, Kabupaten Bandung juga ada dua patahan. Begitu pun dengan Kota Cimahi," katanya.

Dikatakannya, pergerakan patahan Lembang itu sekitar dua milimeter per tahunnya.

"Memang kalau dilihat dari angkanya kecil, yakni hanya dua milimeter per tahunnya, namun pergerakan patahan ini yang menyebabkan guncangan gempa," katanya.

Dirinya juga meminta agar para mahasiswa S-2 dan S-3 untuk meneliti patahan di Bandung selain patahan Lembang.

"Patahan Lembang itu hanya sebagian, saya berharap mahasiswa S-2 dan S-3 seharusnya meneliti patahan selain patahan Lembang untuk dijadikan disertasi atau tesis," katanya.

Sementara itu, Peneliti Puslit Geotrek LIPI Munasri Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menambahkan, persoalan patahan Lembang ini jangan sampai membuat panik masyarakat.

"Sesar atau patahan Lembang ini tidak perlu dibuat untuk mengagetkan masyarakat. Yang perlu dilakukan saat ini ialah bagaimana cara mitigasinya," kata Munasri.

Ia menambahkan, saat ini dirinya sedang melakukan penelitian berupa survei mengenai tingkat kesadaran masyarakat terhadap mitigasi bencana salah satunya mengenai patahan Lembang ini.

"Sejak bulan Juli kemarin, saya melakukan kajian tentang tingkat kesadaran publik terhadap mitigasi bencana. Salah satunya tentang sesar Lembang ini. Dan hasil sementara, ternyata banyak yang tidak tahu tentang sesar Lembang ini," ujarnya.

(ANT/KR-ASJ/Y008)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Longsor timbun badan jalan Bungbulang di Garut

Posted: 27 Nov 2011 06:44 AM PST

Garut (ANTAR NewsA) - Longsor tanah tebing menimbun badan Jalan raya Bungbulang di Kampung Cidomas, Desa Mekarjaya, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu sekitar pukul 17.00 WIB, akibatnya akses jalan menghubungkan sejumlah kecamatan di Garut bagian selatan terputus.

Camat Bungbulang Uum Suhartini mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor yang terjadi sesaat setelah hujan deras melanda kawasan tersebut.

Longsoran tanah tebing menimbun badan Jalan Bungbulang setinggi dua meter dengan panjang sekitar 25 meter menyebabkan kendaraan roda dua maupun empat dari arah Kecamatan Cisewu atau Caringin tidak bisa melewati Bungbulang menghubungkan Garut kota.

"Akses jalan sementara tidak bisa dilewati, karena longsoran tanah menutup badan jalan," kata Camat.

Pihak kecamatan, kata Uum sudah melaporkan kejadian longsor tersebut pada pihak Pemerintah Kabupaten Garut untuk segera melakukan berbagai upaya oleh dinas terkait.

Menurut dia lokasi longsor di kawasan jalan diantara tebing tersebut memerlukan alat berat untuk mengangkut timbunan tanah yang cukup banyak.

Sementara upaya warga secara bergotong royong mengangkut tumpukan tanah dengan peralatan seadanya, kata Uum mengalami kesulitan.

"Untuk mengangkut tumpukan tanah longsor membutuhkan alat berat, karena kalau dilakukan warga dapat mengancam keselamatan, apalagi daerah sana itu rawan longsor," katanya.

Tertutupnya akses jalan menghubungkan wilayah Garut selatan menuju Garut kota maupun sebaliknya, menurut Uum para pengendara terpaksa harus melintasi jalur lain yang jaraknya lebih jauh melewati Kecamatan Pameungpeuk.

Jalur lain, kata Uum dapat melalui Kabupaten Bandung melewati Kecamatan Pangalengan yang selanjutnya akan menuju Kecamatan Cisewu yang jaraknya lebih jauh mencapai seratusan kilo meter lebih.
(U.KR-FPM/Y003)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan