Khamis, 3 November 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Sebagian besar Kota Semarang rawan banjir

Posted: 03 Nov 2011 08:03 AM PDT

Semarang (ANTARA News) - Sebagian besar wilayah Kota Semarang masuk kategori rawan banjir, sehingga masyarakat diharapkan waspada meskipun dari pemerintah daerah telah memiliki posko siaga bencana.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Purwadi, di Semarang, Kamis, menyebutkan, dari hasil pemetaan daerah rawan bencana tahun 2009 tercatat dari 16 kecamatan di Kota Semarang, 13 di antaranya yang masuk rawan banjir.

"Data hasil pemetaan selalu dievaluasi dua tahun sekali. Untuk yang sekarang masih mengacu pemetaan tahun 2009," katanya.

Sejumlah kecamatan yang masuk rawan banjir adalah Semarang Utara, Genuk, Gayamsari, Semarang Timur, Ngaliyan, Tugu, Candisari, Gajahmungkur, Pedurungan, Semarang Selatan, Semarang Barat, Mijen, dan Tembalang.

Menghadapi musim penghujan, Purwadi mengatakan bahwa BPBD Kota Semarang terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk waspada.

"Diharapkan masyarakat lebih mengenal daerahnya masing-masing sehingga lebih siap menghadapi bencana jika terjadi," katanya.

Selain itu BPBD Kota Semarang juga telah menyiapkan posko siaga bencana 24 jam dengan alamat di Jalan Brigjend Sudiarto KM 11 kawasan Terminal Penggaron.

Masyarakat dapat memberikan dan meminta informasi mengenai bencana alam dengan menghubungi 024-6730212.

"Petugas kami siaga 24 jam dan kami berharap bencana banjir bandang tidak terulang kembali," katanya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (PSDA dan ESDM) Kota Semarang, Agus Riyanto, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pengerukan sampah dan sedimentasi di saluran, terutama di daerah rawan genangan.
(U.N008/Z002)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Enam warga hilang akibat banjir Pesisir Selatan

Posted: 03 Nov 2011 07:57 AM PDT

Padang (ANTARA News) - Enam warga dinyatakan hilang terbawa arus air laut ketika banjir bandang melanda Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

"Hingga saat ini enam orang belum ditemukan oleh Tim SAR," kata Asisten I Kabupetan Pesisir Selatan Desri saat dihubungi melalui telepon dari Padang, Kamis.

Menurut dia, Tim SAR masih melakukan pencarian terhadap enam orang yang dinyatakan hilang terbawa arus ketika banjir bandang itu.

"Pencarian dilakukan dengan menyisir pantai maupun aliran sungai," katanya.

Ia mengatakan korban yang mengalami luka berat ketika terjadi bandang tujuh orang, dengan kondisi tangan maupun kaki patah. "Korban luka berat tersebut telah dibawa ke salah satu rumah terdekat untuk menjalani perawatan," katanya.

Berdasarkan data sementara yang diperoleh dimana 10 Kecamatan dari 12 Kecamatan yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan terkena banjir bandang.

"Lima Kecematan yang terparah dihantam banjir bandang tersebut," kata Desri.

Dia mengatakan, rumah warga yang terendam banjir sebanyak 102.190 unit sedang rumah hanyut dibawa arus sebanyak 20 unit.

"Selanjutnya untuk rumah rusak parah 51unit , rumah rusak ringan sebanyak 201 unit, sedangkan 732 unit rumah rusak sedang,"katanya.

Selaian rumah warga yang rusak tambah Desri juga tercatat 2 unit Puskesma yang rusak. "Sementara itu sarana pendidikan yakni 3 unit gedung Sekolah Dasar (SD) yang hanyut, terendam banjir ada 22 unit gedung sekolah, gedung sekolah rusak berat 9 unit,"jelas Desri.

Menurutnya, ketika banjir bandang melanda 10 Kecamatan yang ada di kabupaten Pesisir Selatan tercatat 52.123 orang dievakuasi ke daerah yang aman dan tinggi.

"Namun air yang sudah mulai surut, ada sebagian warga yang telah kembali kerumah masing-masing," katanya.

Dia menambahkan, beberap tenaga medis telah kita siagakan di pos darurat penanggulangan bencana guna mencegah penyakit yang diderita warga pasca banjir bandang.

"Kita belum mendapatkan laporan berapa kerugian materi yang dialami warga akibat banjir bandang tersebut," katanya.

(T.KR-ZON/M008)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan