Jumaat, 12 Ogos 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Korut: AS Bertanggung Jawab Atas Ketegangan di Korea

Posted: 12 Aug 2011 06:03 AM PDT

PYONGYANG - Media massa Pemerintah Korea Utara (Korut) The Korean Central News Agency (KCNA) merilis artikel yang menuduh Amerika Serikat (AS) menciptakan ketegangan baru di Semenanjung Korea.

AS sebelumnya hendak melaksanakan latihan militer dengan Korea Selatan (Korsel),
Korut juga sudah memperingatkan AS agar tidak melaksanakan latihan gabungan tersebut.

"Latihan itu akan merusak dialog dan situasi di wilayah Semenanjung Korea, serta meningkatkan risiko peperangan. Warga Korea adalah pecinta damai, namun mereka tidak akan membiarkan latihan militer bersama itu memicu peperangan," demikian artikel sebagaimana dikutip Xinhua, Jumat (12/8/2011).

AS dan Korsel akan mengadakan latihan tempur Ulji Freedom Guardian pada 16 hingga 26 Agustus mendatang.

Korut juga sudah memberikan syarat kepada AS. Di antaranya Korut bersedia melanjutkan dialog six party talks dan proses denuklirisasi, jika AS membatalkan latihan perang dengan Korsel.
Namun pihak AS menepis dengan alasan latihan ini rutin digelar negaranya dengan Korsel. Tidak ada maksud memprovokasi apalagi menyerang Korut.

Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat akhir-akhir ini, meski Korut dan Korsel sudah sempat mengadakan dialog pada pertemuan ASEAN di Bali lalu.

Tersiar kabar adanya saling tembak antara Korut dan Korsel di perbatasan. Namun Korut kembali menegaskan, suara ledakan yang muncul di perbatasan adalah suara ledakan dari lokasi konstruksi bangunan di Korut.(rhs)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

AS Tepis Laporan Tewasnya 168 Anak Pakistan

Posted: 12 Aug 2011 05:02 AM PDT

WASHINGTON - Pejabat senior Amerika Serikat (AS) menampik laporan yang menyebutkanpesawat tak berawak menewaskan 168 anak dari 385 warga sipil di Pakistan.

Pada Kamis lalu, muncul laporan dari kelompok LSM yang berasal dari jurnalis Inggris dan Pakistan, Bureau of Investigative Journalism (TBIJ). Laporan tersebut menyatakan serangan pesawat pengebom tak berawak AS menewaskan 385 warga sipil.

"Jumlah korban yang ada dalam data organisasi ini melenceng," ujar pejabat AS yang tak mau menyebut identitasnya seperti dikutip CNN, Jumat (12/8/2011).

TBIJ mendapat data dari 2.000 media, saksi mata, LSM, serta laporan rahasia lainnya.
Mereka mengklaim data tersebut sangat akurat.

TBIJ menyatakan, sebanyak 236 serangan udara tersebut sudah dilancarkan saat Presiden Barack Obama menjabat dan menewaskan 2.292 orang.

Pesawat pengebom tak berawak milik AS di Pakistan sudah berkontribusi dalam meningkatkan ketegangan AS dan Pakistan akhir-akhir ini. Warga Pakistan mengecam pengoperasian pesawat tersebut karena banyak memakan korban jiwa dari kalangan sipil.(rhs)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan