Selasa, 5 Julai 2011

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Gara-gara CCTV Peserta Ujian Banyak yang Gagal

Posted: 05 Jul 2011 01:10 AM PDT

RUMANIA – Satu dari dua SMA di Rumania gagal menjalani ujian masuk universitas. Banyaknya siswa yang gagal ujian merupakan dampak dari kebijakan pemerintah untuk mengurangi perilaku curang termasuk mencontek.  
Dalam tes tersebut, hanya 45 persen siswa yang berhasil mendapatkan level A, yang merupakan syarat untuk masuk universitas. Jumlah ini terus menurun dibandingkan tahun lalu, yakni sebesar 69, 3 persen dan pada 2009 mencapai 81, 4 persen.
 
Untuk mengontrol kecurangan, sejumlah kamera dipasang di pusat pelaksanaan ujian. Tahun lalu, setiap siswa diminta memberikan kontribusi sebesar 40 euro atau setara dengan Rp493 ribu. Dana ini akan digunakan untuk mengawasi peserta ujian dan para guru yang mengawasi dan mengoreksi tes mereka.
 
Data Kementerian Pendidikan Rumania menunjukkan, sebanyak 20 sekolah tidak bisa melewati ujian. Peserta yang lulus ujian hanya 90.765 orang sementara yang mengikuti ujian secara nasional sebanyak 200 ribu.
 
Tahun ini, sebanyak 665 siswa sekolah menengah didiskualifikasi karena tertangkap basah saat menyontek. Jumlah ini dua kali lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
 
Sementara di satu sekolah, jawaban ujian sudah diberikan kepada 111 siswa sebelum ujian dilangsungkan yang kini tengah diselidiki pihak Kepolisian. Di sekolah lain, banyak guru yang ketahuan telah memberikan siswanya soal ujian tes Bahasa Rumania. Demikian seperti dikutip dari AFP, Selasa (5/7/2011).

Di ibu kota negara, Buchares, tingkat keberhasilan siswa hanya 42 persen, jauh menurun dibandingkan tahun lalu sebanyak 80 persen. "Hasil ini merupakan cerminan masyarakat kita. Kini, Rumania berada di persimpangan jalan," ujar Menteri Pendidikan Rumania, Daniel Funeriu.
 
"Bangsa ini harus memilih untuk mendorong orang yang suka bekerja atau mereka yang lebih memilih curang," jelasnya mengenai penggunaan alat untuk mengontrol kecurangan yang mulai dilakukan pada awal tahun ini.
 
Sementara itu, Pemimpin Serikat Guru Spiru Haret, Gheorghe Isvoranu membantah pernyataan sang menteri. Menurutnya, hasil ujian yang buruk merupakan dampak dari kurangnya dana pendidikan.

"Anggaran sistem pendidikan turun dari 4,7 persen pada 2007, menjadi 2,7 persen tahun ini. Sudah jelas bahwa kita tidak bisa mereformasi sistem, kecuali keuangan kita sudah benar," jelasnya.
 
Isvoranu tidak menyangkal bahwa ada guru yang menutup mata atas kecurangan. Ini lantaran mereka tidak lagi punya motivasi, terutama setelah pemotongan anggaran keuangan.
 
Data dari Jaksa Anti Korupsi (DNA) menunjukkan sebanyak 145 orang, termasuk 23 guru dan pengawas, diadili di pengadilan korupsi pada 2010.
(rhs)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Karyawan Freeport Masih Duduki Kuala Kencana

Posted: 05 Jul 2011 01:04 AM PDT

TIMIKA - Ribuan karyawan PT Freeport Indonesia yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) hingga hari ini, Selasa (5/7/2011), masih menduduki cek point Kuala Kencana, Timika.

Ketua SPSI Sudiro, sempat mengimbau ribuan karyawan agar tetap bersabar menunggu hasil perundingan dan tidak melakukan aksi-aksi yang tidak diinginkan.

Perundingan berlangsung tertutup di kantor OB I (office bulding) Kuala Kencana yang melibatkan SPSI dinas sosial tenaga kerja dan transportasi pemda setempat serta pihak manajemen PT Freeport Indonesia.

Dalam aksinya ini, karyawan menuntut kesejahteraan pada pihak perusahaan.

Sementara sekitar empat ribu karyawan yang melakukan aksi berjalan kaki dari Tembagapura sampai di Timika Senin siang kemarin, pada Senin malam telah tiba dengan kondisi yang memprihatinkan.

Kebanyakan para karyawan jatuh pingsan karena mengalami kelelahan serta dehidrasi akibat tidak makan dan minum selama berada dalam perjalanan yang menempuh sekitar 60 kilometer.

Sementara akibat aksi mogok ini, aktivitas produksi tambang yang setiap harinya mencapai 300 ribu ton per hari saat ini berhenti total.

Menurut karyawan yang melakukan aksi jalan kaki sejak kemarin, saat ini areal tambang Tembaga Pura hanya ada aparat kemanan dan karyawan warga negara asing, sehingga pernyataan pihak manajemen melalui juru bicaranya Ramdani Sirait yang menyampaikan pesan singkat kepada wartawan bahwasanya produksi masih berjalan normal dianggap karyawan mengada-ada.

Bahkan sebagian besar karyawan yang berjalan kaki itu menuding, pihak manajamen melakukan pelanggaraan HAM atas hak mereka, yang dengan sengaja menutup semua akses dan fasilitas untuk karyawan. (nia)
(Muhammad Yamin/RCTI/and)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan