Isnin, 25 Julai 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Badai Landa Filipina, Satu Tewas

Posted: 25 Jul 2011 09:27 PM PDT

Manila (ANTARA News) - Seorang tewas tenggelam sementara ribuan lainnya meninggalkan rumah mereka yang banjir pada saat badai tropis menghantam Filipina, menyebabkan hujan deras dan gelombang laut yang mengganggu penerbangan dan pelayaran, kata para pejabat Selasa.

Badai tropis Nock-ten juga menewaskan dua nelayan yang hilang, sedangkan enam orang lainnya diselamatkan di laut pada saat sedang berusaha mendekati pulau utama Luzon, kata pejabat pertahanan sipil pemerintah Benito Ramos.

Kelas-kelas sekolah dibatalkan di Manila dan di provinsi-provinsi sekitarnya, dan setidaknya selusin penerbangan lokal dibatalkan karena badai, yang mengemas angin berkekuatan 80 kilometer (50 mil) per jam bergegas melewati Bicol, tenggara ujung Luzon, dan melepaskan banjir di sana.

"Badai ini berbahaya, terutama untuk daerah-daerah dataran rendah dan rawan banjir. Angin tidak begitu kuat tapi hujan sangat kuat dan mereka akan menyebabkan sungai-sungai kami meluap," kata Ramos kepada AFP.

Ia mengatakan, Dewan Manajemen Pengurangan Risiko Bencana Nasional menyarankan kepada para pejabat lokal untuk melakukan evakuasi dari daerah dianggap berisiko di semenanjung Bicol yang rawan bencana.

Gubernur pulau Catanduanes, Joseph Cua, mengatakan kepada televisi ABS-CBN bahwa seorang tenggelam saat mencoba berenang melewati sungai.

Lebih dari 70.000 keluarga juga meninggalkan rumah mereka di provinsi Albay di Bicol karena air naik, kata gubernurnya Joey Salceda.

Badan Layanan Cuaca pemerintah mengatakan, badai itu bergerak ke barat laut dan diperkirakan akan terus membawa hujan deras ke Manila dan daerah sekitarnya, seperti melintasi bagian utara Luzon pada Rabu.
(*)

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

AS Bantah Terlibat dalam Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran

Posted: 25 Jul 2011 07:35 PM PDT

Sejumlah pelayat membawa peti jenazah ilmuwan Iran Darioush Rezaie yang ditembak mati oleh seorang pengendara motor di Teheran, Minggu (24/7). Seorang pejabat senior Iran menyalahkan Amerika Serikat dan Israel atas pembunuhan ilmuwan Iran Rezaie yang menurut Wakil Menteri Dalam Negeri Iran tidak terkait dalam program nuklir Iran seperti yang dikabarkan di media. (FOTO ANTARA/REUTERS/Yalda Moayeri/ox/11.)

Berita Terkait

Video

Washington (ANTARA News) - Departemen Luar Negeri AS, Senin (25/7), membantah negara itu terlibat dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Iran baru-baru ini, dan mendesak Teheran agar tak memanfaatkan peristiwa tersebut "untuk menarik perhatian".

"Kami tidak terlibat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland kepada wartawan di Washington , sebagai jawaban atas kematian Dariush Rezaei, ilmuwan nuklir Iran yang dibunuh di Teheran timur, Sabtu (23/7).

Ia mengatakan Iran "sering melakukan tindakan untuk menuduh Barat" untuk semua jenis kejadian semacam itu.

"Kami harap Teheran tak berencana untuk memanfaatkan kejadian ini untuk menarik perhatian dari apa yang perlu dilakukan, yaitu kembali memenuhi kewajiban internasional," tambah juru bicara tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua, yang dipantau ANTARA di Jakarta.

Ketua Majelis (Parlemen) Iran Ali Larijani menyebut pembunuhan itu sebagai aksi teroris AS-Zionis, demikian laporan saluran satelit Press TV, Ahad.

Telah ada serangkaian upaya pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran dalam beberapa tahun belakangan.

Pada Januari 2010, ilmuwan nuklir Iran dan profesor Fisika di University of Tehran, yang berprestise, Massoud Ali-Mohammadi, dibunuh dengan menggunakan bom berpengendali jauh yang diikatkan pada sepeda motor yang diparkir di dekat rumahnya,

Pada November 2010, seorang lagi ilmuwan nuklir Iran Majid Shahriar juga dibunuh dengan menggunakan bom yang dipasang di mobilnya dalam perjalanannya ke tempat kerja.

Pada Januari, Iran menyatakan Teheran melucuti jaringan mata-mata Israel dan menangkap sekelompok orang yang memiliki kaitan dengan pembunuhan ilmuwan nuklirnya Massoud Ali-Mohammadi.
(*)
 

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan