Selasa, 21 Jun 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Kesenian Wayang Orang Langka Meriahkan PKB

Posted: 21 Jun 2011 07:12 AM PDT

ilustrsi Pertunjukkan Wayang Orang (ANTARA/Dhoni Setiawan)

Berita Terkait

Denpasar (ANTARA News) - Pementasan wayang wong atau wayang orang, salah satu kesenian Bali yang langka dan sakral turut memeriahkan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-33, Selasa.

Kesenian wayang wong yang dipentaskan itu, tampil di "Kalangan" atau Panggung Angsoka Taman Budaya Denpasar, dibawakan oleh Sekaa Wayang Wong Banjar Sidan, Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung dengan mengambil lakon "Kumbakarna Karebut".

Gede Gimaryuda, ketua sekaa wayang wong tersebut mengatakan, kesenian itu biasanya hanya dibawakan kelompoknya saat ada "piodalan" atau upacara agama di Pura Kahyangan Tiga, di wilayah desa setempat.

"Pementasan kami di PKB kali ini merupakan yang keenam. Tetapi topeng dan `gelungan` atau hiasan kepala yang dipakai saat pentas tidak sama dengan yang digunakan saat pementasan di pura," katanya.

Dia menjelaskan, atribut penari untuk pementasan di PKB merupakan duplikat dari yang digunakan di saat pementasan di pura.

"Atribut pentas di pura itu tidak sembarangan bisa digunakan karena disakralkan, selain untuk kepentingan upacara, tidak bisa dipakai," ujarnya menandaskan.

Kesenian wayang wong, kata Gimaryuda, merupakan kesenian yang diwarisi secara turun- temurun di desanya sehingga harus dilestarikan karena juga terkait dengan pelaksanaan ritual kegamaan.

Di sisi lain, tuturnya lebih lanjut, kesenian wayang wong di daerahnya merupakan kesenian wayang wong satu-satunya yang terdapat di wilayah Kabupaten Badung.

Wayang wong dalam PKB ini mengisahkan peperangan Kumbakarna yang dikeroyok oleh pasukan kera pimpinan Sugriwa. "Kisah itu merupakan salah satu bagian dalam epos cerita pewayangan Ramayana" ucapnya.

Dikisahkan, di Kerajaan Alengka yang merupakan kerajaannya Rahwana sedang terjadi kekacauan. Hal ini akibat digempur oleh pasukan kera untuk menyelamatkan Dewi Sinta yang telah diculik oleh Rahwana.

Sugriwa yang memimpin pasukan kera itu berhasil membunuh prajurit, kerabat, dan bahkan anak Rahwana. Ketakutan mulai dirasakan oleh Rahwana sehingga ia mengambil inisiatif meminta bantuan pada adik kandungnya yang bernama Kumbakarna.

Sejatinya Kumbakarna merasa berat hati untuk menolong Rahwana karena ia mengetahui benar bahwa yang menimpa kerajaan Alengka itu merupakan akibat kesalahan kakaknya itu.

Awalnya ia menolak, namun karena terus mendapat desakan dari Rahwana dan demi penyelamatan negeri Alengka, akhirnya Kumbakarna pun menyanggupi. Ia berjuang semata-mata lebih didasarkan pada pembelaan terhadap negara.

Singkat cerita, Kumbakarna akhirnya pergi ke medan perang dan terjadi pertempuran yang sengit antara pasukan kera dengan Kumbakarna. Kumbakarna "karebut" atau dikeroyok oleh pasukan kera yang jumlahnya sangat banyak.

Gimaryuda mengatakan, sengaja diambil lakon itu karena durasi waktu yang disediakan untuk pementasan di PKB cukup singkat, hanya dua jam.

"Sekaa kami butuh waktu berlatih tiga minggu untuk pementasan kali ini agar dapat tampil maksimal menghibur pengunjung PKB," ucapnya.

Penonton pementasan wayang wong nampak didominasi oleh masyarakat golongan usia dewasa karena mungkin banyaknya penggunaan bahasa Kawi atau Jawa Kuno dalam dialog pertunjukkan itu.(*)
(T.KR-IGT/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Syuting Film Sepak Takraw "Raga 11.11.11" Dimulai

Posted: 21 Jun 2011 05:05 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Syuting film layar lebar "Raga 11.11.11" yang mengungkap kembali Sepak Takraw sebagai olah raga asal Sulawesi Selatan, Indonesia, mulai dilakukan pada 26 Juni 2011 di sejumlah tempat di Sulawesi Selatan dan Jakarta.

"Syuting 90 persen di Sulsel seperti di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Bantaeng, Bulukumba, dan Tanjung Bira, hanya dua hari di Jakarta," kata Sutradara Raga 11.11.11 Ismail Sofyan Sani pada "Soft Launching Raga 11.11.11" di Jakarta, Selasa.

Diharapkan, lanjut dia, syuting akan selesai pada 30 Juli dan rencananya film yang dibintangi oleh Dwi Sasono, Unique Priscilla dan Eldwin Dwi Nugraha itu akan diluncurkan pada pertengahan Oktober, sebulan sebelum Sea Games.

Asisten Deputi Menpora sekaligus Sekjen Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia Isnanta mengatakan, film ini untuk menyemangati Sea Games yang akan berlangsung di Palembang pada 11 November 2011.

"Selain itu yang paling penting adalah memperkenalkan sepak takraw sebagai olah raga asal Indonesia yang aslinya bernama raga lalu menyebar ke berbagai negara, dan kini banyak negara mengklaim raga sebagai miliknya, seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Laos, Myanmar hingga China," katanya.

Ia mengakui film sejenis ini juga sudah pernah dibuat di Malaysia dan Thailand, karena itu ia ingin film ini lebih bagus dibanding film yang dibuat negara lain, bahkan kelak akan diputar di sedikitnya 50 negara yang secara resmi mengakui sepak takraw sebagai cabang olah raga kompetitif.

"Pada Asian Games 1990 di Beijing, China, untuk pertama kalinya sepak takraw tampil sebagai cabang olah raga yang dipertandingkan," timpal Ismail Sani sambil menambahkan bahwa judul film "Raga 11.11.11" hanya sementara karena ke depan akan dinamakan "Merah Darahku Putih Tulangku" .

Menurut Bupati Bulukumba yang juga hadir Zainuddin Hassan, raga adalah permainan tradisional yang dikenal sejak abad ke-11 yang awalnya merupakan permainan para raja di Sulsel, karena itu dia mendukung penuh pembuatan film berbiaya hanya Rp6 miliar ini.

Baik Dwi Sasono maupun Unique Priscilla mengaku sangat bersemangat menyambut film ini karena membawa pesan nasionalisme.

Film ini bercerita tentang seorang anak bernama Andi (Eldwin Dwi Nugraha) yang ingin bertemu Presiden agar dibangun jembatan di kampungnya dan membuat ibunya Maryam (Unique Priscilla) tak kepayahan lagi ketika harus menjual kopra yang merupakan mata pencahariannya.

Andi kemudian meminta mantan atlet sepak takraw Daeng Limpo (Dwi Sasono) melatihnya dan teman-temannya sehingga kemudian ia bisa berhasil muncul sebagai bintang muda di Pelatnas dan menjadi anggota tim inti untuk mengikuti kejuaraan antarpelajar internasional.(*)

(D009/R010)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan