Jumaat, 7 Januari 2011

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Kiemas Dirawat di VVIP RS Abdi Waluyo

Posted: 07 Jan 2011 06:47 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga Jumat (7/1/2011) malam, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufik Kiemas masih berada di Rumah Sakit (RS) Abdi Waluyo, Menteng Jakarta Pusat. Taufik Kiemas dirawat di ruang VVIP kamar 203.

Sumber Tribunnews.com yang dekat keluarga Taufik Kiemas menjelaskan, suami Megawati Soekarnoputri, memang direncanakan akan dipindah ke RS MMC, Kuningan, Jakarta Selatan pada Sabtu (08/01/2011) pagi. Namun, kepastian pemindahan Taufik Kiemas masih tergantung dari dokter yang menangani khusus.

"Pak Taufik ditangani oleh Profesor Yusuf Misbah. Beliau mantan dokter khusus Gus Dur," ujarnya. Kini, Taufik Kiemas ditemani beberapa ajudannya. Sementara Puan Maharani, dikabarkan masih berada di Amerika Serikat.

"Pak Taufik harus dirawat di rumah sakit karena mengeluh tangan kirinya agak lemas-lemas. Kemungkinan besok pagi kepalanya Pak Taufik akan discanning karena beliau, kan, sudah beberapa kali mengalami stroke. Semoga Pak Taufik kembali sehat dan dapat beraktifitas lagi seperti biasanya," tuturnya.

Ditambahkan, "Oleh dokter, Pak Taufik harus beristirahat terlebih dahulu di rumah sakit untuk memulihkan kondisinya."

Suami dari Megawati Soekarnoputri masuk RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat sekitar pukul 21.00 WIB, Jumat (7/1/2011) malam.

Ketua DPP PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan kepada Tribunnews.com membenarkan kabar Taufik Kiemas dirawat di RS Abdi Waluyo.

"Barusan saya cek, positif Pak Taufik kini dirawat di RS Abdi Waluyo, Menteng. Tadi siang diantar Bu Mega ke RS, tapi kemudian dokter menyarankan agar Pak Taufik dirawat dulu. Rencananya, besok akan dipindah ke RS MMC, Kuningan, Jakarta," kata Trimedya.

Trimedya menjelaskan, tak ada hal yang perlu dikhawatirkan dengan politisi senior PDI-P itu. Taufik Kiemas, mengalami kelelahan setelah menjalani aktivitas hingga di penghujung tahun kemarin.

"Aktivitasnya lumayan padat. Bahkan, sempat merayakan hari ulang tahunnya di kediaman Pak Taufik di Jl Teuku Umar. Sampai akhirnya, saat ini Pak Taufik kelelahan hingga harus kembali dirawat di rumah sakit," kata Trimedya.

Trimedya kemudian mengungkapkan, Megawati Soekarnoputri hanya memimpin rapat rutin di DPP PDI-P selama satu jam. Padahal, kata Trimedya, rapat biasanya dilakukan sampai sore hari.

"Rapat rutin DPP setiap hari Jumat setelah Sholat Jumat. Tiba-tiba, Ibu Mega meminta jadwal rapat dimajukan jam 1 siang, persis setelah shalat Jumat. Hanya sekitar satu jam, Bu Mega langsung bergegas mengantar Pak Taufik ke rumah sakit," kata Trimedya Panjaitan. (Rachmat Hidayat/Iwan Taunuzi/Yogi Gustaman)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

KPK-Polri Bahas Soal Penambahan Penyidik

Posted: 07 Jan 2011 11:42 AM PST

KPK-Polri Bahas Soal Penambahan Penyidik

Jumat, 7 Januari 2011 | 19:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi mengungkapkan, kedatangan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Ito Sumardi bersama jajarannya ke Kantor KPK adalah untuk membicarakan soal peningkatan kerja sama antara KPK dan Polri. Kerja sama itu salah satunya terkait dengan penambahan penyidik.

"Iya, tadi Pak Ito dan beberapa stafnya datang ke KPK untuk membicarakan masalah kerja sama antara KPK dan kepolisian," ujar Johan Budi kepada wartawan di KPK, Jumat (7/1/2011).

Menurut dia, kehadiran Ito bersama jajarannya langsung disambut pimpinan KPK, yakni Wakil Ketua KPK M Jasin, Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja, dan Direktur Penuntutan Fery Wibisono.

Kerja sama yang dibicarakan kedua lembaga ini akan segera dituangkan ke dalam suatu nota kesepahaman dalam upaya pemberantasan korupsi.

Selain dengan kepolisian, Johan mengungkapkan, KPK juga sudah melakukan pembicaraan kerja sama dengan pihak kejaksaan. "Kemarin dengan kejaksaan sudah ada pembicaraan soal penambahan jaksa. Dengan Polri, ya seputar penyidik," ujar Johan.

Namun, pertemuan tersebut, Johan mengakui, hanya membahas soal upaya pemberantasan korupsi, tidak spesifik pada kasus, termasuk perkara Gayus. "Tidak ada pembahasan kasus-kasus, tetapi bagaimana ke depan ada sinergi di antara KPK, kejaksaan, dan kepolisian dalam pemberantasan korupsi," katanya.

Penulis: Sabrina Asril   |   Editor: Erlangga Djumena Loading...

Kirim Komentar Anda

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan