Sabtu, 25 Disember 2010

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Ketoprak Meriahkan Natal di Rembang

Posted: 24 Dec 2010 11:04 PM PST

Sabtu, 25 Desember 2010 14:04 WIB | Hiburan | Seni/Teater/Budaya | Dibaca 473 kali

Rembang (ANTARA News) - Ratusan umat Kristiani di Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus Rembang, Jawa Tengah, merayakan Natal dengan cara yang unik, yakni dengan pementasan ketoprak dan musik gending usai misa Natal, Sabtu.

Pementasan ketoprak berjudul "Wiyosan Noto Agung" yang diperankan oleh 25 warga Katolik dan 20 anggota karawitan lintas agama itu pun digelar beberapa saat usai para jemaat mengikuti Misa Natal.

Menurut sutradara ketoprak Gereja Katolik Santo Petrus, Karyono, pementasan ketoprak ini memang baru pertama kalinya dilakukan oleh warga Katolik Petrus dan Paulus Rembang.

"Tujuan kami untuk memberikan hiburan kepada seluruh warga Rembang. Kami ingin berbagi kebahagiaan damai di bumi dan di hati, menyertai perayaan Natal tahun ini," katanya.

Mengenai cerita dalam lakon "Wiyosan Noto Agung", Karyono mengatakan, tidak ada hubungannya dengan Alkitab.

Ia menjelaskan, lakon ketoprak yang dimainkan itu merupakan cerita carangan tentang dua Kerajaan Palimengan (kejahatan) dan Karang Tumaritis (kebaikan).

Raja Palimengan bernama Pamikoro tidak suka dengan Raja Karang Tumaritis, Raden Pamarta.

"Inti cerita secara sederhana adalah menggambarkan kejahatan melawan kebaikan. Namun kebaikan tidak akan pernah dikalahkan oleh kejahatan," katanya.

Christian Lilik Budi D., salah seorang pelakon, mengatakan bahwa Romo Eko Winarno PR dan Romo Tri Budi Widiyanto juga ikut menjadi pelakon dalam pementasan ketoprak itu.

"Meski baru berlatih selama satu bulan terakhir, kami harap pementasan ini bisa menghibur warga Rembang," katanya.

Agus, warga Gereja Santo Petrus dan Paulus mengatakan anggota pengiring karawitan memang 90 persen adalah insan nonKatolik. Namun, ia mengatakan pengrawit setiap Jumat Kliwon biasa mengiringi misa.

"Kerukunan umat beragama di sini tidak hanya sebatas slogan. Tapi benar-benar terlaksana dalam tindakan," katanya menambahkan.
(ANT/P003)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Mekarsari Luncurkan "The Pongo Show"

Posted: 24 Dec 2010 10:17 PM PST

Bogor (ANTARA News) - Taman Wisata Mekarsari kembali membuat inovoasi baru wahana spektakuler dengan meluncurkan "The Pongo Show", Sabtu.

The Pongo Show adalah pertunjukan 4 Dimensi berskala internasional pertama di Asia.

Tama S. Sinulingga, Marketing Communication Direktur Taman Wisata Mekarsari, menyebutkan bahwa pertunjukkan The Pongo Show merupakan sebuah pertunjukkan berteknologi sangat canggih dengan menggunakan teknologi "Augmented Reality Show".

"Pongo adalah sosok orang utan, di mana dalam pertunjukan ini pengunjung dapat melihat sosok pongo di layar dan dapat berinteraksi dengan penonton secara langsung interaktif," kata Tama.

Pertunjukkan itu melibatkan para ahli dari kalangan internasional, seperti Devan Nair selaku Executive Director and System Architect yang berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam dunia teknologi grafis dua dimensi ( 2D) dan tiga dimensi (3D), TV berjaringan dan software Computer Terintegrasi (CTO) Korea.

Ada pula Donal Dixon CTO (China), Peter Song, Production Animator dan Itamar Ferraira Model and Texture Supervisor.

Richard Buntario, Pelaksana Project The Pongo Show, menjelaskan bahwa bungkan benda maya dua dimensi atau tiga ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut oleh pengguna dengan inderanya.

"Dengan penggunaan teknologi Augmented reality ini menjadikan yang pertama di Asia yang diselenggarakan di Taman Wisata Mekarsari," kata Richard.

Richard mengatakan, pertunjukkankan ini menghadirkan Irfan Setiaji atau Irfan Penyok alias Mas Karyo dalam sinetron komedi "Suami Suami Takut Istri" yang akan menjadi Pongo.

Irfan bertugas sebagai Pongo, ia akan berinteraksi didalam sebuah ruangan khusus yang dilengkapi enam camera sensor yang merekam setiap gerak Irfan.

Gerak-gerak Irfan tersebut yang kalibrasi dan dikawinkan dalam dalam teknologi media computer yang disatukan dengan jiwa Pongo.

"Teknologi pembuatannya seperti pembuatan film Avatar," katanya.

Richard mengatakan dipilihnya The Pongo Show karena orang utan adalah satwa asli Indonesia yang pintar, lucu, lincah dan sangat populer di masyarakat dunia.

"Pongo diambil dari Pongo Pymaus adalah nama latin bagi orang utan," kata Richard.

Pertunjukan The Pongo Show digelar di teater 3 Dimensi Dewi Sri mampu menampung penonton sebanyak 250 pengunjung.

Indradewi Triratna Marketing Manager menyebutkan, The Pongo Show merupakan salah satu program utama Taman Wisata Mekarsari dalam menyambut libur natal dan tahun baru.

"Kita berharap dengan pertunjukan ini dapat memberikan hiburan baru bagi para pengunjung sehingga benar-benar dapat merasakan suasan liburan yang menyenangkan," katanya.

Indradewi mengatakan untuk menyaksikan pertunjukkan ini setiap pengunjung dikenai bea masuk dengan harga terjangkau.

"Untuk hari libur harga tiket Rp30.000 dan hari biasa Rp25.000, penonton dapat menyaksikan pertunjukkan selama 20 menit lamanya," katanya.

Ia menambahkan pertujukkan The Pongo Show nantinya akan menampilkan informasi dan hiburan dan juga pendidikan.

"Karena Pongo juga bisa mengajak pengunjung untuk berinteraksi, wahana ini akan memberikan edukasi kepada masyarakat, dan tema informasinya akan berbeda-beda nantinya sesuai dengan kejadian di masyarakat," kata Indra.

Indra mengatakan pertunjukan The Pongo Show rencananya akan diluncurkan hari ini, namun karena ada kendala baru akan dimulai pertunjukkan pada Januari.
(T.KR-LR/P003)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan