Sabtu, 25 Mei 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Pemerintah Bahrain Rilis Foto "Drone" Iran

Posted: 25 May 2013 11:26 PM PDT

TIMUR TENGAH

Pemerintah Bahrain Rilis Foto "Drone" Iran

Minggu, 26 Mei 2013 | 06:26 WIB

MANAMA, KOMPAS.com - Pemerintah Bahrain, Sabtu (25/5/2013), merilis sejumlah foto yang diyakini adalah pesawat terbang tanpa awak alias "drone" miilk Iran yang jatuh di perairan teluk antara Bahrain dan Arab Saudi.

Menteri Informasi Bahrain Samira Rajab mengatakan, insiden itu merupakan indikasi terbaru bahwa Iran berusaha ikut campur dalam urusan dalam negeri Bahrain.

"Komunitas internasional harus membantu agar Iran menghentikan intervensinya terhadap urusan dalam negeri kami," ujar Rajab.

Iran membantah bahwa salah satu drone milik negeri itu telah melanggar wilayah udara Bahrain, yang juga merupakan pangkalan Armada Kelima AL Amerika Serikat.

Hubungan antara Bahrain yang didukung Arab Saudi dan Iran memang menghangat belakangan ini.

Apalagi, belum lama ini Bahrain menahan seorang ulama Syiah ternama negeri itu, Ayatollah Issa Qassim. Iran mengecam penangkapan itu, dan Bahrain membalas dengan menyatakan Iran ikut campur urusan dalam negeri Bahrain.

 

Tersangka Pemenggalan, Pernah Ditangkap di Kenya

Posted: 25 May 2013 11:14 PM PDT

LONDON, KOMPAS.com - Harian The Sunday Telegraph mendapat bukti bahwa salah seorang tersangka pemenggalan prajurit di London, Michael Adebolajo, pernah ditahan kepolisian Kenya di dekat perbatasan Somalia pada 2010.

Saat itu, Adebolajo ditahan bersama sekelompok pemuda yang ingin bergabung dengan kelompok militan Somalia, Al-Shabab. Pemerintah Kenya kemudian mendeportasi Adebolajo ke Inggris setelah sempat menjalani proses pengadilan di Mombasa, November 2010.

Dari penelusuran The Sunday Telegraph, Adebolajo ditangkap aparat keamanan Kenya di kota pesisir Lamu, sebelum dibawa ke Mombasa tempat dia kemudian ditahan.

Berdasarkan pemberitaan media Kenya saat itu, Adebolajo dan kelompoknya yang berusia antara 18-22 tahun menggunakan perahu motor dari Pulau Lamu menuju desa Kizingitini.

Dalam penggrebekan, polisi menemukan sejumlah selebaran terkait Al-Shabab. Diduga kuat Adebolajo merupakan otak perekrutan anak-anak muda untuk bergabung dengan Al-Shaabab.

Fakta ini kemudian menimbulkan pertanyaan mengapa aparat keamanan Inggris tidak mengawasi Adebolajo dengan ketat setelah dia dideportasi dari Kenya.

Padahal sesuai undang-undang anti-terorisme 2006 yang berlaku di Inggris, disebutkan bahwa seseorang yang pergi ke luar negeri lalu melakukan aksi terorisme atau ikut pelatihan terorisme melanggar hukum.

Selain itu, berbagai bukti yang diperoleh pemerintah Kenya, seharusnya bisa digunakan untuk menuntut Adebolajo atas tindakan terorisme di Inggris.

Dua bulan sebelum penangkapan Adebolajo di Kenya, direktur MI5 -dinas intelijen dalam negeri Inggris- menyatakan sejumlah warga Inggris berada di Somalia.

Direktur MI5 saat itu mengatakan, cepat atau lambat aksi terorisme akan terjadi di jalanan Inggris karena terinspirasi mereka yang bertempur bersama al-Shaabab.

 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan