Isnin, 21 Januari 2013

Republika Online

Republika Online


Jokowi Luncurkan Tiket Elektronik Transjakarta

Posted: 21 Jan 2013 11:15 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan sistem ticketing terbaru Bus TransJakarta, yaitu E-Ticketing TransJakarta.

Pemprov DKI bekerja sama dengan lima bank di Indonesia, yaitu Bank DKI, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Central Asia (BCA).

"Dengan ditunjuknya lima bank tersebut, semoga kita bisa menerapkan e-ticketing TransJakarta bersama-sama," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), dalam peluncuran E-Ticketing TransJakarta di Monas, Jakarta Pusat, Selasa.

Jokowi mengatakan kelima bank itu akan turut membantu investasi e-ticketing TransJakarta.

"Kelima bank tersebut membentuk suatu konsorsium untuk melayani e-ticketing dan memberikan layanan perbankan lainnya,'' kata Jokowi. ''Ini sangat membantu investasi e-ticketing TransJakarta."

Sebagai bentuk kompensasi, sambung Jokowi, kelima bank tersebut dapat memanfaatkan halte-halte bus TransJakarta sebagai sarana pelayanan, seperti pemasangan mesin ATM.

"Kerja sama ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan pelayanan bus TransJakarta sekaligus menumbuhkan kebiasaan masyarakat untuk menggunakan e-money atau uang elektronik," tutur Jokowi.

Inilah Ilmuwan Muslim Perintis Ilmu Gravitasi (1)

Posted: 21 Jan 2013 11:11 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID,  ''Fisikawan terbesar sepanjang sejarah.'' Begitulah  Charles C Jilispe, editor  Dictionary of Scientyfic Bibliography menjuluki saintis Muslim, al-Khazini. Para sejarawan sains menempatkan saintis kelahiran Bizantium alias Yunani itu dalam posisi yang sangat terhormat.

Betapa tidak, ilmuwan Muslim yang berjaya di abad ke-12 M – tepatnya 1115-1130 M – itu telah memberi kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan sains modern, terutama dalam fisika dan astronomi. Al-Khazini merupakan saintis Muslim serbabisa yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika serta filsafat.

Sederet buah pikir yang dicetuskannya tetap abadi sepanjang zaman. al-Khazini merupakan ilmuwan yang mencetuskan beragam teori penting dalam sains seperti: metode ilmiah eksperimental dalam mekanik; energi potensial gravitasi; perbedaan daya, masa dan berat; serta jarak gravitasi.

"Teori keseimbangan hidrostatis yang dicetuskannya telah mendorong penciptaan peralatan ilmiah. al-Khazini adalah salah seorang saintis terbesar sepanjang masa,'' ungkap Robert E Hall (1973) dalam tulisannya berjudul ''al-Khazini'' yang dimuat dalam A Dictionary of Scientific Biography Volume VII.

Sejatinya, al-Khazini bernama lengkap Abdurrahman al-Khazini. Menurut Irving M Klotz, dalam tulisannya bertajuk "Multicultural Perspectives in Science Education: One Prescription for Failure", sang ilmuwan hidup di abad ke-12 M. ''Dia berasal dari Bizantium atau Yunani,'' tutur Klotz. Al-Khazini menjadi budak Dinasti Seljuk Turki, setelah kerajaan Islam itu menaklukkan wilayah kekuasaan Kaisar  Konstantinopel, Romanus IV Diogenes.

Al-Khazini kemudian dibawa ke Merv, sebuah metropolitan terkemuka pada Abad ke-12 M. Merv berada di Persia dan kini Turkmenistan. Sebagai seorang budak, nasib al-Khazini sungguh beruntung. Oleh tuannya yang bernama al-Khazin, ia diberi pendidikan sang sangat baik. Ia diajarkan matematika dan filsafat.

Tak cuma itu, al-Khazini juga dikirimkan untuk belajar pada seorang ilmuwan dan penyair agung dari Persia bernama Omar Khayyam. Dari sang guru, dia mempelajari sastra, metematika, astronomi dan filsafat.  Menurut Boris Rosenfeld (1994) dalam bukunya "Abu'l-Fath Abd al-Rahman al-Khazini", saat itu Omar Khayyam juga menetap di kota Merv.

Berbekal otak yang encer, al-Khazini pun kemudian menjelma menjadi seorang ilmuwan berpengaruh. Ia menjadi seorang matematikus terpandang yang langsung berada di bawah perlindungan, Sultan Ahmed Sanjar,  penguasa Dinasti Seljuk. Sayangnya, kisah dan perjalanan hidup al-Khazini tak banyak terekam dalam buku-buku sejarah.

Salah Zaimeche PhD (2005) dalam bukunya berjudul Merv menuturkan, al-Khazini adalah seorang ilmuwan yang bersahaja. Meski kepandaiannya sangat dikagumi dan berpengaruh, ia tak silau dengan kekayaan. Menurut Zaimeche, al-Khazini sempat menolak dan mengembalikan hadiah sebesar 1.000 keping emas (dinar) dari seorang istri Emir Seljuk.

''Ia hanya merasa cukup dengan uang tiga dinar dalam setahun,'' papar Zaimeche.

Para sejarawan sains mengungkapkan, pemikiran-pemikiran al-Khazini sangat dipengaruhi oleh sejumlah ilmuwan besar seperti Aristoteles, Archimedes, Al-Quhi,  Ibnu Haitham atau Alhacen, al-Biruni serta Omar Khayyam. Selain itu, pemikiran al-Khazini juga sangat berpengaruh bagi pengembangan sains di dunia Barat dan Islam. Salah satu ilmuwan Barat yang banyak terpengaruh al-Khazini adalah Gregory Choniades – astronom Yunani yang meninggal pada abad ke-13 M.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan