Khamis, 31 Januari 2013

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Polri Ingin "Satu Desa Satu Polisi" Mampu Cegah Konflik

Posted: 31 Jan 2013 11:33 AM PST

Polri Ingin 'Satu Desa Satu Polisi' Mampu Cegah Konflik

Penulis : Dian Maharani | Jumat, 1 Februari 2013 | 01:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komisaris Jenderal Oegroseno ingin mengaktifkan kembali program Satu Desa Satu Polisi. Program tersebut, menurut Oegroseno, ialah untuk mencegah terjadinya konflik di suatu wilayah.

"Saya menginginkan tidak ada konflik, tapi optimalisasi saya maksimalkan. Saya harus isi satu desa, satu polisi. Tahun 2013 ini harus terisi," ujar Oegroseno seusai penutupan rapat pimpinan Polri di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Kamis (31/1/2013).

Selain itu, pendekatan pada masyarakat sebagai upaya preventif juga dilakukan. Oegroseno mencatat, Indonesia memiliki 76.000 desa sehingga ada 76.000 polisi yang diturunkan dan dapat siaga 24 jam.

Satu kepolisian yang akan ditempatkan di wilayah tersebut diharapkan dapat mendeteksi lebih awal ancaman terjadi konflik. Ancaman itu pun segera diatasi hingga tidak terjadi konflik horizontal yang kerap terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Para aparat kepolisian itu pun akan diberi pelatihan lebih dahulu.

"Sekarang strategi kita ciptakan supaya tidak ada konflik. Kita lihat selama ini yang terjadi kan konflik duluan, baru aparat datang. Kita harapkan sejak awal, sejak kedengaran ada ancaman di dearah, polisi sudah mulai menangani," terangnya.

Untuk diketahui, program ini telah ada sejak beberapa tahun sebelumnya. Namun, Satu Polisi Satu Desa ini tidak berjalan dengan baik. Konflik antarwarga pun terjadi dalam beberapa tahun belakangan. Konflik pada umumnya dipicu kesalahpahaman antarwarga dan memakan korban jiwa.

Polri Ingin Satu Desa, Satu Polisi Mampu Cegah Konflik

Posted: 31 Jan 2013 11:02 AM PST

Polri Ingin 'Satu Desa Satu Polisi' Mampu Cegah Konflik

Penulis : Dian Maharani | Jumat, 1 Februari 2013 | 01:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komisaris Jenderal Oegroseno ingin mengaktifkan kembali program Satu Desa Satu Polisi. Program tersebut, menurut Oegroseno, ialah untuk mencegah terjadinya konflik di suatu wilayah.

"Saya menginginkan tidak ada konflik, tapi optimalisasi saya maksimalkan. Saya harus isi satu desa, satu polisi. Tahun 2013 ini harus terisi," ujar Oegroseno seusai penutupan rapat pimpinan Polri di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Kamis (31/1/2013).

Selain itu, pendekatan pada masyarakat sebagai upaya preventif juga dilakukan. Oegroseno mencatat, Indonesia memiliki 76.000 desa sehingga ada 76.000 polisi yang diturunkan dan dapat siaga 24 jam.

Satu kepolisian yang akan ditempatkan di wilayah tersebut diharapkan dapat mendeteksi lebih awal ancaman terjadi konflik. Ancaman itu pun segera diatasi hingga tidak terjadi konflik horizontal yang kerap terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Para aparat kepolisian itu pun akan diberi pelatihan lebih dahulu.

"Sekarang strategi kita ciptakan supaya tidak ada konflik. Kita lihat selama ini yang terjadi kan konflik duluan, baru aparat datang. Kita harapkan sejak awal, sejak kedengaran ada ancaman di dearah, polisi sudah mulai menangani," terangnya.

Untuk diketahui, program ini telah ada sejak beberapa tahun sebelumnya. Namun, Satu Polisi Satu Desa ini tidak berjalan dengan baik. Konflik antarwarga pun terjadi dalam beberapa tahun belakangan. Konflik pada umumnya dipicu kesalahpahaman antarwarga dan memakan korban jiwa.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan