Rabu, 8 Ogos 2012

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Hujan Salju Langka Guncang Afrika Selatan

Posted: 08 Aug 2012 01:11 AM PDT

PRETORIA - Hujan salju langka terjadi di wilayah Afrika Selatan yang merupakan bagian dari cuaca dingin ekstrim. South African Weather Service mengatakan, salju yang turun di Afrika Selatan ini adalah langka serta jarang terjadi.

Dilansir Emirates247, Rabu (8/8/2012), salju menutup beberapa jalan, termasuk dataran tinggi serta pos perbatasan di Afrika Selatan. Salju meningkat lebih berat di sore hari di Johannesburg, menutupi atap rumah dan jalanan. Butiran salju merupakan peristiwa langka di Johannesburg, bahkan selama musim dingin.

South African Weather Service mencatatkan salju yang turun di Johannesburg berlangsung selama 22 hari dalam 103 tahun terakhir. Sebelumnya, tercatat hujan salju yang pernah terjadi pada Juni 2007.

Di Pretoria, hujan salju pertama terjadi pada 1968, ketika kunjungan Secretary of State Hillary Rodham Clinton, Amerika Serikat. South African Weather Service memperkirakan cuaca dingin ini akan berlangsung beberapa hari.

Wikipedia menerangkan, salju adalah air yang jatuh dari awan yang telah membeku dan padat. Salju terdiri atas partikel uap air yang kemudian mendingin di udara, lalu jatuh ke bumi sebagai kepingan empuk, putih dan seperti kristal lembut.

Pada suhu tertentu (disebut titik beku, 0 derajat celsius atau 32 derajat fahrenheit), salju biasa meleleh dan hilang. Di dunia, salju biasa terjadi pada negeri beriklim subtropis dan sedang. Namun, ada juga daerah tropis yang bersalju, yakni di Pegunungan Jayawijaya dan Barisan Sudirman di Papua, Indonesia. (fmh)

Inilah 15 Finalis Lomba Rancang Busana Muslim (I)

Posted: 08 Aug 2012 01:09 AM PDT

LOMBA rancang busana muslim (LRBM) yang diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan Indonesia Islamic Fashion Fair 2012, telah memilih 15 peserta yang akan maju di babak final pada 10 Agustus mendatang. Sebelumnya, para peserta tersebut harus bersaing dengan 40 peserta lain untuk seleksi awal.
 
Pengerucutan ini didasarkan atas penilaian para juri yang didasarkan pada unsur originalitas, kesesuaian syariah, kreativitas, kesesuaian tema, berdaya pakai, dan memiliki daya jual. Hasilnya, para juri memutuskan untuk memilih nama-nama berikut:
 
Suheni Estuningyah
 
Pada LRBM tahun ini, Suheni memberi tema Tartanesia Folklore dalam rancangannya. Dirinya mengaku terinspirasi dari busana tradisional Skotlandia dan memadukannya dengan sarung tenun Palembang yang ditambahkan aplikasi dari perca tenun. Pilihannya untuk menampilkan busana dengan gaya simpel, namun elegan menambah keyakinannya untuk bersaing di lomba ini.
 
"Saya berharap, lomba ini bisa menjadi pembuka jalan bagi saya untuk menekuni bisnis fashion," tuturnya.
 
Lastriana Siti Awaliyah
 
Dengan karya yang diberi judul Reinkarnasi Sinjang Batik Garutan, Lastriana berharap bisa menghadirkan tampilan batik garut yang lebih modern.
 
"Ide awalnya sih, saya ingin mengubah sesuatu yang lain dari tampilan sinjang batik garutan sehingga bisa tampil lebih modern. Untuk mendapatkan hasil terbaik, saya menerapkan teknik quilting dan cutting," ucapnya.
 
Ange Angrainy
 
Melihat kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka minum kopi, membuat gadis asal Sumatera Utara ini merancang busana yang terinspirasi dari aktivitas tersebut.  
 
"Meski judulnya terkesan sederhana, tapi maknanya dalam. Saya ingin mengangkat busana muslimah yang pantas dan modis saat berkumpul di kafe," katanya.
 
Siti Bunga Firdausi
 
Dalam rancangannya kali ini, Siti mengusung tema Kawai Nesia yang terinspirasi dari gaya busana tradisional Jepang, seperti yukata dan kimono yang dikolaborasikan dengan kain tradisional Indonesia sehingga menjadi karya Nusantara dengan sentuhan internasional.
 
Sybil Yusrina Putri
 
Dengan tema Greek Inspired, Sybil menghadirkan rancangan yang terinspirasi pada eksotisme Yunani yang mengombinasikan warna-warna pastel, putih, hitam, dan gold dalam siluetnya. Meski begitu, Sybil juga mengatakan bahwa dirinya tetap menggunakan bahan-bahan dari Indonesia.
 
"Walaupun terinspirasi pada Yunani, tapi saya memakai bahan-bahan yang ada di Indonesia. Saya ingin membuat bahan yang harganya murah menjadi terlihat mahal. Saya tidak mau orang yang kelak membeli karya saya mengatakan bahwa penampilan brand saya tidak semahal seperti yang tertera di price tag," katanya.
 
Ade Nurhasanah



Dalam rancangan yang berjudul The Feminine Side Of Dendelion, Ade lebih mengutamakan pemanfaatan bahan-bahan yang ringan untuk busana rancangannya.


Halida Noor
 
Dengan mencoba memadukan hanbok dari Korea dan draperi khas Dewi Yunani yang berasal dari Eropa dengan batik banyumas dan tenun makassar, Halida menamakan rancangannya Etnika Globatika. Untuk mendapatkan garis rancangan yang asimetris, Halida menggunakan kerut-kerut dan draperi sehingga tampak muka dan belakang baju rancangannya menjadi berbeda.
(tty)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan