Ahad, 12 Ogos 2012

Sindikasi lifestyle.okezone.com

Sindikasi lifestyle.okezone.com


''Madagaskar'' Inspirasi Koleksi Muslim Oki Wong

Posted: 12 Aug 2012 03:11 AM PDT

KARAKTER yang riang dan unik dari tokoh di film "Madagaskar" mengilhami desainer Oki Wong untuk menuangkannya ke dalam koleksi busana muslim yang dipamerkan di Indonesian Islamic Fashion Fair (IIFF) 2012. Dengan mengusung tema "Sian Tano to Madagaskar", diharapkan rancangannya kali ini bisa diterima oleh semua masyarakat.

Oki memang terinspirasi dari film yang menceritakan para tokoh utamanya tidak pernah lupa dengan tanah asal mereka. Hal ini pun sejalan dengan apa yang selalu ditanamkan oleh desainer kelahiran Medan tersebut.

"Jadi mau sampai kemanapun pergi tetap jangan pernah melupakan akar warisan budaya kita," tutur Oki saat berbincang dengan Okezone dalam acara IIFF 2012 di Skenoo Hall, Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, Sabtu, 11 Agustus 2012.

Pada rancangannya kali ini, Oki tetap menampilkan batik yang memiliki motif-motif khas Batak. Dirinya juga yakin kalau para pecinta fesyen tetap bisa tampil dengan trendi, meski ada perpaduan unsur tradisionalnya.

"Saya ingin orang, terutama anak muda itu memakai sesuatu yang ada unsur budaya, heritage tapi tidak telihat kuno dan monoton. Tapi yang pasti harus orang yang bisa mengapresiasi budaya sendiri. Meski memakai pakaian tradisional, tapi tetap trendi karena baju ini
look-nya global,katanya.

Pada pergelaran tersebut, Oki menampilkan delapan koleksi rancangan yang dihadirkan dalam berbagai macam siluet.

"Siluetnya bermacam-macam ada siluet kepompong, A-line, H-line, ada yang berupa dress dan dipadukan dengan jaket pendek, ada blus dengan rok panjang, bahkan ada beberapa yang dipadukan dengan rok mini dan celana panjang," jelasnya.

Meski koleksinya mengutamakan konsep padu padan, namun dirinya tetap berprinsip untuk menghadirkannya sesuai dengan ketentuan yang ada.

"Koleksi saya mengedepankan konsep padu padan, jadi buat hijaber ataupun yang non-hijaber juga bisa memakai. Tapi secara keseluruhan untuk baju muslim tentu mengikuti akidah syariah Islam, di mana baju itu tidak boleh menunjukkan lekuk tubuh atau aurat, tidak boleh transparan," terangnya.

Selain itu, tampilan kerudung juga sangat diperhatikan oleh Oki. Hal ini pun dibuktikannya dengan merancang kerudung yang mudah digunakan, namun masih bisa bergaya.

"Bentuk tutup kepalanya juga khas Afrika, namanya kerudung songkok, memakai bahan rajutan dan menggunakan perca-perca batik dengan ada bahan organdi,"  imbuhnya.

Sementara untuk warnanya sendiri, Oki banyak menghadirkan warna-warna fuschia, magenta, shocking pink, havana brown, radish brown serta merah hati.

Sedangkan untuk pemilihan bahan, pemilik label Oki Indonesiana tersebut banyak menggunakan sifon, taffeta, ima cotton, pure cotton, sandwash dan satin velvet. (tty)

Oki Wong Angkat Warisan Budaya lewat Batik Batak

Posted: 12 Aug 2012 02:15 AM PDT

BERANGKAT dari rasa nasionalismenya yang cukup tinggi, desainer Oki Wong tergelitik menghidupkan kembali kearifan lokal. Pasalnya, dirinya bercermin dari berbagai kasus klaim yang dilakukan oleh negara lain terhadap khazanah budaya Indonesia.

"Begitu orang luar lihat ada potensinya, dia bagusin, dia ambil, kita enggak sadar, sesuatu yang sebelumnya kita buang, orang lain ambil. Bercermin dari itu, ayo kita yang muda-muda ini memiliki rasa kepedulian terhadap warisan sendiri," tuturnya saat berbincang dengan Okezone dalam acara Indonesia Islamic Fashion Fair 2012 di Skenoo Hall, Gandaria City, Jakarta Selatan, Sabtu, 11 Agustus 2012.

Oki yang sebelumnya berhasil membawa kerajinan ulos batubara hingga ke tingkat internasional, kini mulai melirik batik untuk diterapkan dalam setiap rancangannya. Namun, batik yang diangkatnya bukanlah batik seperti yang masyarakat kenal pada umumnya.

"Sebagai putra daerah Sumatera Utara, generasi muda saya harus bangga dengan seni budaya lokal yang diwariskan sendiri. Kalau bukan kita yang meneruskan dan menghargai serta yang mengapresiasi, lalu siapa lagi," ucapnya.

Dijelaskan Oki, batik rancangannya secara keseluruhan dibuat di Medan dengan memberdayakan masyarakat sekitar. Hal ini dilakukannya agar mereka juga ikut merasa bangga dengan warisan budaya tersebut.

"Semua batik dikerjakan di Medan, di mana saya banyak melibatkan kaum ibu. Saya juga ada misi di balik itu, yaitu pemberdayaan kaum perempuan, pemberdayaan kaum ibu, serta ke depan saya akan melibatkan anak-anak putus sekolah dan anak-anak jalanan," tambahnya.

Meski batiknya menggunakan motif budaya, hal ini tidak mengurangi kekhasan yang dihadirkan dalam rancangannya.

"Untuk motif, saya angkat ragam hias dari etnis Batak Toba, yaitu ragam hias yang disebut batik gorga. Gorga ini ada beberapa macam, salah satunya gorga elang yang juga saya pakai di rancangan saya," tutupnya. (tty)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan