Sabtu, 10 Disember 2011

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Nunun Tertangkap, Miranda Bagaimana

Posted: 10 Dec 2011 12:31 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah pertanyaan tentang status Miranda Swaray Goeltom terselip di antara awak media saat menghadiri jumpa pers di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Sabtu (10/12/2011), yang dihadiri empat pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, usai penangkapan Nunun Nurbaeti. Pertanyaan terkait rekan Nunun itu kapan dijadikan tersangka, ditanyakan kepada Ketua KPK, Busyro Muqqodas, Wakil Ketua KPK, M Jassin, Chandra M Hamzah, dan Bibit Samad Rianto.

Hanya senyum yang diberikan keempatnya kepada awak media. Chandra yang berkenan menjawab itu hanya menyatakan pihaknya fokus terlebih dahulu untuk mengurus penegakan hukum terkait Nunun.

"Kalau pertanyaan itu Pak Johan (Juru Bicara KPK, Johan Budi) saja yang jawab. Saya pikir untuk saat ini kita selesaikan terlebih dahulu yang ada ya," ujar Chandra setengah bercanda.

Para pimpinan KPK ini enggan berkomentar lebih jauh terkait isu dugaan keterlibatan Miranda Swaray Goeltom dalam kasus yang menjerat Nunun bersama 26 anggota DPR RI periode 1999-2004.

Seperti yang diketahui, Nunun diduga menyebarkan cek pelawat 480 lembar senilai Rp 24 miliar untuk para anggota DPR RI saat itu, agar dapat memenangkan Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Namun, Miranda berkali-kali membantah kabar keterkaitan dirinya dengan kasus suap itu.

Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu bahkan mencurahkan keluh kesahnya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Mei lalu. Saat itu, ia bersaksi untuk para politisi partai Golkar yang menjadi terdakwa dalam suap tersebut yaitu Paskah Suzetta, Ahmad Hafiz Zawawi, Marthin Briaseran, Bobby Suhardiman, dan Anthony Zeidra Abidin.

Miranda mengaku terganggu karena namanya dikait-kaitkan dalam kasus dugaan suap yang menjerat 26 para politisi itu. Di persidangan Miranda juga kembali membantah tidak pernah menjanjikan sesuatu, memberikan sesuatu, atau menyuruh seseorang untuk memberikan sesuatu kepada anggota Dewan terkait pemenangannya sebagai DGS BI.

Selain itu, profesor di bidang ilmu moneter tersebut mengaku dirugikan dengan status cekal yang diterbitkan pemerintah terhadapnya. Pasca-dicekal Miranda tidak dapat menghadiri pertemuan-pertemuan bergengsi yang digelar di luar negeri.

Full content generated by Get Full RSS.

KPK Tak Peduli Kekuatan di Belakang Nunun

Posted: 10 Dec 2011 11:29 AM PST

KPK Tak Peduli Kekuatan di Belakang Nunun

Maria Natalia | Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Minggu, 11 Desember 2011 | 02:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nunun Nurbaeti, tersangka kasus suap cek pelawat, sempat dikabarkan dilindungi oleh kekuatan besar dan pengusaha di Thailand. Oleh karena itu, ia tak mudah ditangkap oleh interpol dan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ketika dikonfirmasi hal tersebut kepada Wakil Ketua KPK, Chandra M Hamzah, yang menjemput Nunun mengatakan pihaknya tak lagi mempedulikan isu yang berkembang seputar kekuatan besar di balik Nunun. Menurutnya, yang terpenting KPK berhasil membawa istri Adang Daradjatun kembali ke Tanah Air.

"Buat KPK itu tidak perlu dijawab lagi. Yang penting yang bersangkutan sudah tertangkap. Sekarang kita fokus untuk melakukan penahanan dan proses perkara akan kita lanjutkan,"ujar Chandra di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (10/12/2011).

Sebelumnya, Ketua KPK, Busyro Muqqodas juga menyebutkan bahwa KPK memang sulit untuk menangkap Nunun, karena ada kekuatan dan jaringan bisnis yang melindunginya. Saat itu, Busyro juga tak mengetahui kekuatan apa yang seolah menghalangi KPK untuk menangkapnya.

Namun, usai penangkapan Nunun, Busyro mengungkapkan, keberhasilan penangkapan sosialita itu merupakan kerja sama sebuah sistem yang luas meskipun awalnya sulit menemukan Nunun. Sistem yang membantu kerjak KPK yaitu Kedutaan Besar RI di Thailand yang kemudian memberikan surat perjalanan laksana paspor Nunun, yang dicabut, Mabes Polri yang bekerja sama dengan interpol di 188 negara untuk mencarinya dan elemen dari Ditjen Imigrasi di Thailand.

"Sejak awal KPK terus menerus berusaha untuk mencari dan menemukan bu Nunun Nurbaeti. Keberhasilan ini tidak bisa dilepaskan dari upaya sistemik dan kerja sama sinergis dari KPK dengan Mabes Polri, Interpol dan KBRI," ujar Busyro.

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan