Selasa, 13 September 2011

KOMPASentertainment

KOMPASentertainment


Hasil USG, Bayi Wulan Guritno Laki-laki

Posted: 14 Sep 2011 04:38 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com -- Dengan bantuan USG baru-baru ini, bayi berusia hampir delapan bulan dalam kandungan aktris Wulan Guritno (31) terdeteksi berjenis kelamin laki-laki.

"Alhamdulillah, didapat apa yang direncanakan. Ya, menurut USG, saya sedang mengandung anak laki-laki," kata istri Adilla Dimitri ini di Jakarta, Selasa (13/9/2011) sore.

Wulan tengah mengandung anak ketiganya atau anak keduanya dari Adilla. Wulan telah dikaruniai seorang putri yang kini tengah mengenyam pendidikan SMP, Shaloom Syach Razadee, dari perkawinannya yang sudah berakhir, dengan  Attila Syach. Sesudah menikah lagi, dengan Adilla, ia mendapat anak dari Adilla, London Abigail Dimitri, yang juga berjenis kelamin perempuan.

Anak laki-laki diakui Wulan akan menjadi hadiah yang indah bagi keluarganya. "Adilla dapat anak perempuan, senang banget. Dia juga senang, kawin sudah dapat anak (Shaloom). Kalau ada anak laki-laki, jadi lengkap, dan dia enggak kesepian lagi. Kan, biasanya dia dikelilingi para kuntilanak (Wulan, London, dan Shaloom)," celotehnya lalu tertawa.

Wulan mengaku pula sudah menyiapkan nama untuk bayi laki-lakinya kelak."Soal nama, sudah ada. Yang pasti, namanya untuk jenis kelamin laki-laki lah,"  ujarnya lalu tertawa lagi.

Film Epik Bikin Wulan Guritno Ngiler

Posted: 14 Sep 2011 04:08 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah film telah dibintangi aktris Wulan Guritno, dari mulai Janji Joni, Gie, Naga Bonar (Jadi) 2, Bukan Cinta Biasa, sampai Dilema, yang akan dijalaninya.  

Saya sebenarnya masih kepengin main film kolosal tradisional Indonesia yang dibuat epik. Ya, mungkin semacam film Troy

Namun dari sekian banyak film yang telah dijajalnya, Wulan mengaku masih penasaran dengan film kolosal yang melibatkan banyak pemain. "Saya sebenarnya masih kepengin main film kolosal tradisional Indonesia yang dibuat epik. Ya, mungkin semacam film Troy," papar Wulan, saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (13/9/2011).

Memang, membuat film epik tidaklah mudah. Selain karena film yang menekankan penggambaran drama kehidupan manusia dalam skala paling megah, tentunya budget untuk memproduksi film tersebut tidaklah murah.

"Dananya memang kan nggak kecil juga untuk memproduksi film epik. Tapi, mudah-mudahan kalau film Indonesia maju, bisa buat," harapnya.

Jika sudah begitu, Wulan mengaku tak akan ragu untuk terlibat bila tawaran datang kepadanya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan