Selasa, 26 Julai 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Puluhan Juta Uang Palsu Beredar di Bengkulu

Posted: 26 Jul 2011 07:24 AM PDT

Polisis memeriksa uang palsu. (ANTARA/M Risyal Hidayat)

Berita Terkait

Video

Bengkulu (ANTARA News) - Bank Indonesia Cabang Bengkulu mencatat puluhan juta rupiah uang palsu beredar di daerah itu selama 2010 hingga Juli 2011.

"Kami menemukan uang palsu yang beredar di daerah ini sebanyak Rp25,925 juta selama 2010 hingga Juli 2011," kata Pemimpin Bank Indonesia Cabang Bengkulu Causa Iman Karana, Selasa.

Ia menjelaskan, selama 2010, uang palsu itu terdiri dari pecahan Rp100.000 senilai Rp21,6 juta, pecahan Rp50.000 senilai Rp650.000, pecahan Rp20.000 senilai Rp580.000, pecahan Rp10.000 senilai Rp90.000 dan pecahan Rp5.000 senilai Rp15.000.

Sedangkan peredaran uang palsu mulai Januari hingga Juli 2011 berjumlah Rp1,99 juta terdiri atas pecahan Rp100.000 senilai Rp1,1 juta, pecahan Rp50.000 senilai Rp80.000, pecahan Rp20.000 senilai Rp80.000 dan pecahan Rp10.000 senilai Rp10.000, katanya.

"Banyaknya kasus peredaran uang palsu pada Juli 2010 bersamaan dengan pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah untuk memilih Gubernur Bengkulu, Bupati Seluma, Kaur, Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong dan Mukomuko," kata Iman Carana.

Ia mengatakan, uang palsu itu diedarkan dengan berbagai hal antara lain berbelanja di warung atau pasar di pedesaan atau daerah perbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Lampung.

"Kendala kami adalah warga yang menemukan uang palsu tidak mau memberikan keterangan tempat kejadian perkara. Padahal kami sangat membutuhkan data tersebut untuk mengurangi aksi peredaran uang palsu itu," katanya.(*)

ANT/I016

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Jusuf Kalla: Partai Itu Asuransi

Posted: 26 Jul 2011 07:18 AM PDT

Jusuf Kalla. (FOTO.ANTARA)

Kalau antikorupsi partai itu sendiri tidak boleh korupsi"

Berita Terkait

Video

Jakarta (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengibaratkan partai dengan perusahaan jasa asuransi.

"Siapa yang dapat dipercaya rakyat, akan dengan mudah mewakili rakyat dalam demokrasi," kata Kalla saat orasi kebangsaan pada Deklarasi dan Rapat Koordinasi Nasional Partai NasDem di Jakarta, Selasa.

Kalla menyampaikan orasi setelah selesai deklarasi Partai NasDem yang ditandai dengan pembacaan manifesto partai oleh Sekjen Partai NasDem Ahmad Rofiq dan pidato politik Ketua Umum Patrice Rio Capella.

Sejumlah tokoh hadir dalam acara itu, antara lain Ketua Dewan Pertimbangan PDIP Taufik Kiemas, Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Akbar Tandjung, dan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok.

Menurut Kalla, saat ini nyaris tidak ada perbedaan antar parpol, baik ideologi maupun program.

Parpol yang berideologi Islam kini bergeser menjadi partai terbuka, partai nasionalis pun mulai memasukkan unsur religius di dalamnya. Sementara dari sisi program, yang dijual juga sama yaitu perjuangan kesejahteraan.

"Yang membedakan adalah kepercayaan orang," kata mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.

Dia mengatakan, parpol harus berupaya meraih kepercayaan rakyat dan harus mampu membuat rakyat mempercayainya. Untuk itu partai harus transparan.

"Begitu membuat partai samar-samar, orang percayanya juga samar-samar," katanya disambut tawa dan tepuk tangan yang hadir.

Untuk membuat rakyat percaya, kata Jusuf Kalla, harus ada kesatuan antara kata dengan perbuatan.

"Kalau memperjuangkan demokrasi, partai itu sendiri harus demokratis. Kalau antikorupsi partai itu sendiri tidak boleh korupsi," katanya.(*)

S024/Z002

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan