Khamis, 24 Mac 2011

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Wah, 5.000 Kapal Asing Curi Ikan Indonesia per Tahun

Posted: 24 Mar 2011 01:04 AM PDT

JAKARTA - Sebanyak 5.000 kapal asing diperkirakan melintasi perairan Indonesia sekaligus menguras ikan-ikan yang ada di laut di wilayah Indonesia.

Lemahnya pengawasan dan minimnya armada kapal Indonesia menjadi penyebab leluasanya kapal asing tersebut menguras ikan-ikan di Indonesia. Wilayah-wilayah yang kerap menjadi sasaran pengurasan kapal asing diantaranya perairan Morotai, Laut Banda, dan juga wilayah Papua.

"Sejauh ini memang tidak ada data akurat mengenai kapal-kapal asing, tapi jumlahnya diperkirakan mencapai 5.000 kapal dengan kapasitas 1.000 hingga 1.200 ton berkeliaran di Indonesia," kata anggota Dewan Maritim Indonesia, DR Son Diamar saat berbincang dengan okezone, Kamis (24/3/2011).

Diceritakan Son Diamar, dirinya pernah menemukan sebuah kapal milik negara Taiwan yang disulap menjadi kapal Indonesia. Kapal berkapasitas 1.000-1.200 gross ton tersebut leluasa masuk di perairan Nusantara pasalnya tak hanya berbendera Indonesia, tetapi seluruh "kulit" kapal memang terlihat milik Indonesia. Padahal seluruh awaknya adalah awak Taiwan.

"Bayangkan nama, kapal tersebut Jaya Sakti dan memegang sertifikat yang dikeluarkan dari wilayah Tegal, tapi semua awaknya Taiwan," kata Son.

Indonesia, harus mencegah terjadinya pencurian ikan-ikan tersebut, yang bisa mencapai 6,4 juta ton per tahun tersebut. Salah satunya menambah armada kapal. Karena di Indonesia kebanyakan, kapal penangkap ikan hanyalah kapal berukuran kecil yang hanya bisa beroperasi secara terbatas.

"Kementerian kelautan, tak pernah fokus untuk menambah armada kapal, mereka hanya fokus pada pembinaan, atau pembangunan pelabuhan, padahal untuk apa membangun pelabuhan bila tak memiliki kapal," kata Son Diamar.

Sementara itu dari sisi pengawasan, Indonesia masih juga terbilang cukup minim di perairan kawasan Timur Indonesia, seperti Merauke patroli hanya beroperasi sekira dua pekan sekali. "Artinya dalam 13 hari kapal-kapal asing tersebut bebas mencuri di Indonesia," tandas Son.

Tak hanya pengawasan, sebenarnya Indonesia juga harus membangun kawasan budi daya ikan tangkapan. Dari 95 ribu km pesisir pantai 10 persennya bisa dikembangkan menjadi kawasan budidaya perikanan. "Kecuali kawasan pantura, yang sulit untuk dikembangkan," kata Son Diamar.

Pengembangan dan pengawasan terhadap perairan Indonesia saat ini sangat diperlukan. Pasalnya, bila tak ada kebijakan kongret dari pemerintah maka tak heran di masa mendatang Indonesia hanya akan menjadi negara pengimpor ikan.

"Bayangkan saja, saat ini saja Indonesia sudah mengimpor lele dan patin dari Malaysia dan Vietnam, kalau tak ada terobosan di dunia kelutan maka bisa dibayangkan bagaimana masa depan laut Indonesia," tandas Son Diamar.(ade)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Kantata Taqwa Gelar Konser Reuni

Posted: 24 Mar 2011 12:59 AM PDT

JAKARTA- Penggemar berat Kantata Taqwa pastinya senang dengan kabar konser reuni band yang sudah melegenda di Tanah Air.

Setiawan Djodi, Saung Jabo, Iwan Fals, Dodi Katamsi, Toto Towel, sisanya dari additional player, Pakar dan Eddy yang tergabung di Kantata Takwa, akan menggelar konser di kota Bandung untuk menandai hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei.

Namun, soal tempat dan tanggal pastinya, sampai saat ini pihak dari band yang dikenal dengan single Mata Dewa, ini, masih menunggu persetujuan dari pihak terkait di Bandung. Kata Djodi, diusahakan mereka tampil pas di tanggal 20 Mei.

Sebagai awalan, Kantata Taqwa akan tampil live di TVRI pada Jumat (25/3) besok."Alasannya di TVRI karena bisa dinikmati semua orang banyak yang ada di Indonesia,"ujar Djodi ditemui disela latihan bersama Kantata Taqwa di kediamannya di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, Rabu (23/3/2011).

"Ini lebih pada bentuk perjuangan dan ini konsistensi saya. Saya terakhir bikin lagu itu tahun 1997 dan kemudian saya berhenti, dan mulai main lagi pada 2003 di Parkir Timur Senayan. Setelah itu enggak boleh di pakai sama Mbak Mega,"tambahnya.

Djody yang sempat lama dirawat di rumah sakit karena sakit komplikasi, mengklaim dirinya sudah pulih dan bisa ngeband lagi.

"I'm ok now, enggak ada masalah kok. Saya sempat cek darah ke Singapura. Saya rontgen semua dan semua hasilnya mukjizat dari Tuhan. Saya berterima aksih pada Dia dan Dia yang menyelamatkan saya. Padahal hidup saya itu atau kondisi badan saya kurang dari 20 persen,"ungkapnya.

Konser live di TVRI dijadwalkan Kantata Takwa akan mengisi acara selama 1,5 jam."Saya akan dialog mengenai Budi Utomo dulu baru soal konser dan saya akan menyanyikan 3 lagu sebagai pentutup,"papar Djodi.
(uky)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan