Rabu, 22 Disember 2010

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Demo Tolak Boediono Ricuh, Dua Mahasiwa Ditangkap

Posted: 22 Dec 2010 11:25 PM PST

JAKARTA - Aksi dorong antara mahasiswa UIN Jakarta dengan petugas keamanan kembali pecah. Sebelumnya, kericuhan juga mewarnai aksi mahasiswa yang menolak kedatangan Wapres Boediono ke kampus mereka.

Pantauan okezone, Kamis (23/12/2010), akibat kericuhan tersebut seorang mahasiwa dilaporkan terluka. Selain itu, dua mahasiswa lainnya juga ditangkap polisi. Mereka yang ditangkap adalah Rido Akmal Nasution (UIN) dan Salmen Faris (UMJ). 

Kericuhan tersebut dipicu tindakan petugas yang berusaha membubarkan demo mahasiswa, karena membakar ban bekas dan memblokade jalan. Akibatnya, aksi saling dorong dan sikut pun di keduabelah pihak tak terelakan lagi.

Mahasiswa menolak kedatangan Wapres, karena menilai mantan Gubernur BI ini terlibat kasus Bank Century. Selain itu, mahasiswa juga tidak suka dengan Boediono sebagai tokoh kapitalis dan neoliberal yang telah merusak sistem perekonomian bangsa.

Sementara itu, Wapres dan rombongan akan tiba di kampus UIN Jakarta pada pukul 14.50 WIB. Dia diterima di ruang tunggu utama Gedung Rektorat oleh Rektor Prof Dr Komaruddin Hidayat, Dekan FISIP Prof Dr Bahtiar Effendy serta para pembantu rektor.

Setelah itu Wapres yang didampingi pimpinan UIN Jakarta menuju Auditorium Prof Dr Harun Nasution, tak jauh dari Gedung Rektorat, untuk menyampaikan ceramah ilmiah. Ceramah Wapres sendiri akan dihadiri oleh sekitar 1.000 orang, terutama mahasiswa FISIP. (ram)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Bambang: Demokrasi Indonesia Belum Bebas Premanisme

Posted: 22 Dec 2010 11:18 PM PST

JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku diancam seseorang saat akan memutuskan gugatan Yusril Ihza Mahendra dalam kasus Jaksa Agung. Beragam rekasi pun bermunculan di praktisi hukum.

Praktisi Hukum Bambang Widjajanto mengatakan ancaman tersebut bukan sekadar ancaman pribadi. Namun telah menjadi ancaman negara.

"Level seperti Pak Mahfud saja menjadi ancaman, apalagi level seperti saya. Proses demokrasi kita belum sepenuhnya lepas dari premanisme," kata Bambang di Jakarta, Kamis (23/12/2010).

Saat ini, lanjut Bambang, sangat sulit menjaga proses independensi seorang hakim.

"Masih banyak intervensi. Ini catatan tersendiri bagi penegakan hukum kita. Ketika Pak Mahfud mengungkap itu adalah suatu keberanian, di mana potensi dia akan berhadapan lagi dengan orang itu," tegasnya.(kem)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan