Isnin, 3 Jun 2013

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Produksi film nasional naik 100 persen

Posted: 03 Jun 2013 04:27 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Produksi film nasional naik 100 persen dalam periode Januari hingga Mei 2013, mencapai 48 judul atau dua kalinya dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 24 judul film.

"Melihat perkembangan ini kami optimistis jumlah produksi film nasional hingga akhir tahun 2013 akan mencapai 100 judul film," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, selain kuantitasnya yang meningkat dari sisi kualitas, film nasional juga semakin membaik.

Menurut dia, sudah banyak film nasional yang membanggakan dan tidak kalah kualitasnya dengan film internasional.

"Hal ini terbukti banyak film Indonesia yang menjadi perhatian dalam festival film tingkat dunia," katanya.

Menteri mencontohkan, dua film Indonesia yang berjudul Rectoverso dan Sang Penari berhasil masuk dalam Cinepodes di Festival Film Cannes Prancis.

Selama tiga hari pemutaran, film Sang Penari bahkan berhasil menarik 1.000 penonton dari berbagai negara yang hadir di Cannes.

Pada kesempatan yang sama, Menparekraf mengatakan perkembangan industri mode Indonesia juga semakin membaik.

"Indonesia bertekad menjadi trendsetter di Asia sekaligus kiblat fesyen muslim dunia pada 2020 dan brand fesyen kita sudah berhasil masuk ke pasar global antara lain Major Minor masuk ke departemen store Harvey Nichols di London Inggris," katanya.

Lonjakan turis picu kenaikan permintaan bus mewah

Posted: 03 Jun 2013 03:39 AM PDT

Bogor (ANTARA News) - Lonjakan turis baik turis domestik maupun asing memicu kenaikan permintaan bus mewah, kata konsultan perjalanan independen Amalla Vesta.

"Turis lokal atau asing, termasuk grup bisnis bisnis semakin gencar mencari operator bus yang menyediakan bus mewah, nyaman dan aman," katanya saat peluncuran bus di Wanaherang, Bogor, Senin.

Menurut dia, peningkatan kelas menengah atas juga mempengaruhi permintaan bus dengan fasilitas lengkap, seperti AC, toilet, televisi, DVD dan sebagainya.

"Permintaan untuk kenyamanan, kemewahan dan keamanan bahkan lebih besar ketika perusahaan multinasional mengadakan pertemuan di lapangan atau saat lengadakan acara liburan perusahaan," katanya.

Namun, dia menuturkan para pelancong atau turis masih terkendala dengan akses yang harus dilalui kendaraan.

"Apalagi untuk akses ke Indonesia Timur, kadang pesawat cuma ada dua kali seminggu, jadi bukan hanya harus ditempuh dengan bus saja, tapi juga kendaraan laut dan udara," katanya.

Amalla mengatakan saat ini turis grup semakin marak, terutama domestik yang berjumlah antara 15-20 orang.

"Yang paling sering ditemui kendala dalam 'traveling' itu selain akses, yakni jenis kendaraan yang cocok dan destinasi wisata," katanya.

Dia menyarankan agar turis menyesuaikan fasilitas wisata dengan kebutuhannya, baik kendaraan maupun lama berwisata.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan