Isnin, 3 Disember 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Topan Bopha Terjang Filipina Selatan

Posted: 04 Dec 2012 03:53 AM PST

MANILA, KOMPAS.com - Topan Bopha yang berkecepatan 210 km per jam menghantam pantai timur Pulau Mindadao, Filipina, Selasa (4/12/2012), dini hari menumbangkan pepohonan dan membawa hujan deras. Sekitar 40.000 orang dilaporkan berdesak-desakan di 1.000 lokasi penampungan untuk menghindari topan ini.

Sejauh ini belum diperoleh laporan korban jiwa atau kerusakan serius di Mindanao. Namun, untuk sementara ini pulau itu terkepung topan yang mengakibatkan penduduk di kawasan pantai dan daerah rawan banjir menuju penampungan-penampungan yang sudah disediakan pemerintah.

Jadwal penerbangan dan pelayaran juga kacau balau. Sebanyak 80 jadwal penerbangan ditunda dan ribuan penumpang kapal feri terlantar di pelabuhan saat pasukan penjaga pantai memerintahkan semua kapal tidak meninggalkan pelabuhan.

Sebagian besar Pulau Mindanao kini tanpa aliran listrik. Pasokan listrik memang diputus untuk menghindari kebakaran dan bahaya tersengat listrik. Demikian pejabat pertahanan sipil Mindanao Liza Maro.

"Pasokan listrik diputus menjelang pagi. Ada laporan terkait angin kencang, gelombang laut tinggi dan kemungkinan badai menghantam kawasan pesisir," kata Liza.

"Kami kini hanya bisa berdoa dan berharap tidak ada korban jiwa akibat topan ini," dia menambahkan.

Warga yang tinggal di pesisir yang bakal dihantam badai bersiap diri menghadapi situasi terburuk akibat badai paling kuat yang menerjang Filipina tahun ini.

"Kami sudah ungsikan babi dan ayam kami ke dalam rumah karena kandang mereka pasti hancur karena angin," kata Marianita Villamor (46), warga kota San Fermin di pesisir timur Mindanao.

"Angin kencang bertiup dan saya bisa mendengar suara pohon-pohon tumbang sejak pagi tadi," tambah dia.

Villamor mengatakan keluarganya yang tinggal di kawasan pesisir bergabung dengan ratusan keluarga lainnya pindah ke lokasi penampungan seperti sekolah atau gedung-gedung milik pemerintah.

"Saya belum mendengar kabar keluarga saya, karena sinyal telepon genggam kerap mati. Saya harap mereka selamat," ujar Villamor.

Sementara itu, salah satu pusat kota terbesar Mindanao, Cagayan de Oro tergenang air saat sungai yang melintas kota itu meluap. Sementara itu sekolah-sekolah di Mindanao dan Filipina tengah ditutup.

"Potensi Bopha menghancurkan permukiman penduduk sangat serius. Ini adalah topan terkuat di Filipina sepanjang tahun ini," kata Presiden Beningno Aquino yang memerintahkan proses evakuasi segera.

Filipina setiap tahun dihantam rata-rata 20 topan, beberapa dari topan ini sangat menghancurkan. Bopha adalah topan keenambelas yang menghantam Filipina sejauh ini.

Tahun lalu 19 topan menghantam Filipina, 10 di antaranya sangat menghancurkan. Akibatnya sekitar 1.500 orang meninggal dan mempengaruhi 10 persen penduduk Filipina lainnya.

 

Australia Turunkan Lagi Suku Bunga

Posted: 04 Dec 2012 03:37 AM PST

Ekonomi Kawasan

Australia Turunkan Lagi Suku Bunga

Penulis : L Sastra Wijaya | Selasa, 4 Desember 2012 | 11:37 WIB

DOKUMENTASI SKYNEWS

Kanguru

TERKAIT:

CANBERRA, KOMPAS.com-     Australia, salah satu dari sedikit negara maju yang tidak begitu terpengaruh krisis ekonomi dunia, hari Selasa (4/12/2012) memutuskan untuk menurunkan lagi tingkat suku bunga.

Bank Sentral Australia (RBA)  menurunkan suku bunga 0,25 persen menjadi 3 persen, angka terendah  sejak tahun 1990.     Angka 3 persen ini juga sama dengan tingkat suku bunga bulan April 2009 di saat puncaknya krisis ekonomi dunia.

Lemahnya data-data ekonomi yang ada yang menunjukkan pasar tenaga kerja tidak optimistis dengan penciptaan lapangan kerja baru, turunnya aktifitas di bidang pertambangan, dan angka ritel yang menurun menjadi alasan penurunan suku bunga.     

Dengan demikian, bank sentral negeri Kanguru itu  sudah menurunkan suku bunga sebanayak 1,75 persen sejak  November 2011. Gubernur Bank Sentral Australia Glenn Stevens dalam pernyataan tertulisnya mengatakan, meski dampak dari penurunan suku bunga sebelumnya masih terus dipantau, namun "dewan gubernur dalam pertemuan hari ini tindakan pengenduran kebijakan keuangan merupakan hal yang tepat dilakukan."     

Menurut Stevens, data terbaru menunjukkan bawha perekonomian mencatat pertumbuhan moderat, pertumbuhan di China sudah mulai stabil. Di kawasan Asia pada umumnya pertumbuhan dipengaruhi oleh perluasan ekonomi China yang moderat dan lemahnya Eropa.    

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya, penurunan suku bunga ini diharapkan akan merangsang belanja konsumen di Australia khususnya menjelang Natal.

Sejauh ini, belum ada reaksi dari berbagai bank besar apakah mereka juga akan menurunkan tingkat suku bunga, yang biasanya berpengaruh pada cicilan utang rumah.         

Menurut pengamatan para pakar, tingkat suku bunga Australia bisa lebih rendah lagi tahun depan bila perekonomian dunia tidak juga membaik.      

Editor :

Tjahja Gunawan Diredja

Tiada ulasan:

Catat Ulasan