Sabtu, 1 September 2012

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Kang JJ, Orang Indonesia Pertama Penakluk Siberia

Posted: 31 Aug 2012 10:39 PM PDT

SAKHALIN - Suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena Jeffrey Polnaja, penjelajah dunia dengan menggunakan sepeda motor seorang diri, menjadi orang Indonesia pertama yang mampu menaklukkan kawasan liar dan beku Siberia, Rusia.

Pria yang akrab disapa Kang JJ ini berhasil Menjelajah dengan sepeda motor BMW R1150GS bernopol B 5010 JP. Kang JJ memerlukan waktu hampir sepuluh hari untuk menembus medan sulit sejauh lebih dari 7.000 km dari Novosibirk hingga Vladivostok.

Tahapan perjalanan Kang JJ dimulai pada 5 Agustus 2012 dan tiba pada 27 Agustus 2012 di Vanino, sebuah kota pelabuhan di ujung Timur Rusia. Jeffrey mengaku menerima banyak rintangan selama perjalanan. Kelelahan dan tekanan suhu adalah tantangan terbesar.

Medan jalan off-road sejauh hampir 3.000 Km harus ditaklukkan di tengah tekanan suhu dingin yang tak jarang menembus minus 30 celcius. Padahal cuaca Siberia saat ini sedang menjalani musim panas.

"Sebuah kebanggaan bagi saya, dan tentunya bangsa Indonesia, ketika teman-teman bikers di Vanino menyatakan saya sebagai orang pertama dari Indonesia yang mampu menembus Siberia," kata Jeffrey yang dijemput kelompok bikers dari Wild Riders Novosibirks Bikers Club dan Black Unicorns di kota pelabuhan Vanino.

Jeffrey juga mendapatkan acungan jempol dari dari pecinta sepeda motor di kota tersebut. "Mereka tahu saya dari negara beriklim tropis dan panas, namun harus mengendarai sepeda motor di tengah bekunya suhu Siberia. Jadi sebuah kejutan bagi mereka karena Indonesia tidak mengenal salju dan dingin," ungkap pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 63 tahun silam itu

Bikers setempat mengatakan, hanya segelintir penjelajah dunia tangguh yang mampu menaklukan Siberia. Bahkan tak semua bikers di dekat kawasan Siberia yang berani meladeni daerah yang menjadi hunian macan Siberia yang tak kenal ampun itu.

Jeffrey bahkan mengaku sempat berkendara sejauh 1.450 Km dalam satu hari. Jarak ini terbilang sangat jauh. Terlebih untuk sebuah perjalanan dengan sepeda motor di jalur yang tak seluruhnya aspal mulus. Apalagi Jeffrey baru saja mengalami retak tulang lutut kaki kiri akibat kecelakaan di Kazakhstan akhir Juli lalu.

"Terpenting dari keberhasilan saya melalui kawasan liar Siberia adalah kembalinya waktu sesuai perencanaan awal. Sejak kecelakaan di Kazakhstan saya khawatir jadwal Ride for Peace akan terganggu. Tapi berkat doa dan dukungan seluruh bangsa Indonesia, kini saya mampu kembali pada jadwal, dan bersiap menghadapi tantangan-tantangan lain yang pasti tak kalah hebat di negara-negara lain." ujar Jeffrey.

Saat iniJeffrey sedang berada di Semenanjung Sakhalinsk yang berbatasan dengan Jepang di Utara, akan melakukan pelayaran singkat menuju Negeri Sakura. Sebelumnya, dalam beberapa hari, Jeffrey telah melakukan eksplorasi ke berbagai daerah di sekitar Novosibirsk. (ian)

Kapolri Akui Densus Gagal Tangkap Hidup-Hidup Teroris

Posted: 31 Aug 2012 10:33 PM PDT

YOGYAKARTA - Kapolri Jendral Timur Prodopo mengaku sudah berusaha menangkap terduga teroris dalam keadaan hidup di Solo, Jawa Tengah, tadi malam.
 
Namun lantaran terduga teroris tersebut melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata api maka petugas Densus 88 Mabes Polri gagal menangkap pelaku dalam kondisi hidup.
 
"Kita berusaha semaksimal mungkin menangkap tersangka ini dalam kondisi hidup, tapi ternyata melakukan perlawanan dan anggota terbaik kita yang terbaik gugur," kata Timur Pradopo saat berada di Mako Brimob Baciro Polda DIY, Sabtu (1/9/2012).
 
Meski demikian, Timur mengaku sudah ada pelaku lain yang terduga teroris yang berhasil diamankan. Tetapi, dia belum membeberkan identitas pelaku karena masih dilakukan pemeriksaan.
 
"Ada dan itu masih kita kembangkan terus," jelasnya usai memimpin upacara militer atas jenazah Bripda Suherman sebelum diterbangkan ke Sulawesi.
 
Pucuk pimpinan tertingi kepolisian itu mengaku jajaran Polri, khususnya Detasemen Khusus 88 masih bekerja keras mengungkap jaringan teroris yang ada di Solo, Jawa Tengah. Ia berharap, supaya masyarakat memberikan informasi kepada polisi.
 
"Kami berharap masyarakat tetap waspada, memberi informasi apa saja yang bisa ditindaklanjuti polri, dan ini semua atas kerjasama dengan masyarakat," jelasnya.

(sus)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan