Selasa, 20 Disember 2011

Sindikasi lifestyle.okezone.com

Sindikasi lifestyle.okezone.com


Ini Dia Para Bidan Peraih Srikandi Award 2011

Posted: 20 Dec 2011 08:30 AM PST

Usai menjalani tahap seleksi dan penjurian akhir, terpilihlah pemenang bidan inspirasional lewat ajang Srikandi Award 2011. Bidan inspirasional yang terpilih, membawa kehidupan baru bagi masyarakat di wilayah tugasnya.

Sembilan bidan dengan ide dan perjuangan inspirasional di tengah masyarakat tempatnya bertugas bersaing malam ini dalam penganugerahan Srikandi Award 2011. Acara tahunan besutan Sari Husada dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ini memerebutkan tiga kategori, antara lain tantangan budaya, promosi kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.

Lewat proses seleksi oleh dewan juri, terpilihlah pemenang di masing-masing kategori. Dewan juri terdiri dari dr Kartono Mohamad (Mantan Ketua IDI, Ketua Dewan Juri Srikandi Award), Dr H Abidinsyah Siregar DHSM Mkes (Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif, dan Komplementer Kementerian Kesehatan RI), Ninuk Pambudi (Editor Senior Harian Kompas), Dr Harni Koesno MKM (Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia), Diah Saminarsih (Asisten Utusan Khusus Presiden untuk MDG's), dan Dr Pinky Saptandari (Staf Ahli Menteri Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia).

"Bidan yang dipilih adalah bidan inspirasional, bukan sekadar menolong persalinan, juga inovatif membentuk kelompok yang memberi manfaat bagi ibu dan bayi," kata Prof Dr Nila Moeloek selaku Utusan Khusus Presiden RI untuk MDG's saat membuka malam penganugerahan Srikandi Award 2011, di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (20/12/2011).

Pemenang Srikandi Award 2011 untuk kategori Pemberdayaan Ekonomi, secara berturut-turut adalah Bidan Sri Kesih (Jawa Barat), Bidan Sri Partiyah (Jawa Timur), dan Bidan Sri Puayah (Sumatera Selatan).

Bidan Sri Kasih menginisiasi Koperasi Bunda dengan mengajak perempuan membuat keripik opak yang kemudian hasil penjualannya dipasarkan melalui koperasi sehingga menambah pemasukan keluarga, Bidan Sri Partiyah dengan program bank sampah mengajak warga menjual sampah plastik yang kemudian hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, dan Bidan Sri Puayah dengan program Koperasi Barokah yang memproduksi abon dan berbagai hasil olahan lain untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak dan taraf hidup masyarakat.

Untuk kategori Promosi Kesehatan, penerima penghargaan secara berurut-turut adalah Bidan Dewi Susila (Sumatera Utara), Bidan Ni Nyoman Rai Sudani (Bali), dan Bidan Ponirah (Banten). Bidan Dewi Susila menggalakkan kampanye pencegahan HIV/AIDS bertajuk "Kesan Pertama" dengan membentuk agen penyebar informasi dari kalangan pemuda, Bidan Ni Nyoman Rai Sudani mempromosikan KB vasektomi sebagai solusi masalah pemakaian KB wanita.

Sedangkan Bidan Ponirah mengurangi angka kematian ibu dan bayi di wilayahnya dengan kegiatan senam ibu hamil, pemeriksaan kandungan, serta melakukan kunjungan nifas selama 40 hari untuk mengawasi kesehatan ibu dan anak.

Sementara, pemenang kategori Tantangan Budaya secara berturut-turut diraih oleh Bidan Meriyastuti (Jambi), Bidan Sri Ariyati (Sulawesi Barat), dan Bidan Rosalinda Delin (Nusa Tenggara Timur). Bidan Meiriyastuti mengubah adat Nyebur Ayek di mana bayi baru lahir dimandikan air kembang di Sungai Batanghari yang dingin sedangkan selama 40 hari pascamelahirkan ibu mengonsumsi nasi putih dan kecap asin agar jauh dari penyakit, Bidan Sri Ariati melebur tradisi angkat air dari sumur ke rumah yang harus dilakukan ibu segera usai melahirkan, sedangkan Bidan Rosalinda Delin menghapuskan adat panggang api yang biasa dilakukan ibu dan bayi usai melahirkan.

"Angka kematian ibu melahirkan memang tidak selalu karena persoalan medis, juga fisik ibu akibat kekurangan gizi. Kita pikirkan nutrisi bagi perempuan melahirkan yang berisiko. Kita pikirkan sampai ke hilirnya, menjadikan masyarakat sehat sebelum mereka merencanakan keluarga," tutup Prof Nina. (ftr)

Full content generated by Get Full RSS.

Rahasia Langsing Donna Agnesia Usai Persalinan

Posted: 20 Dec 2011 05:41 AM PST

MEMILIKI bentuk perut yang buncit dan mengendur tentu tidak diinginkan. Tapi, presenter cantik Donna Agnesia berhasil melaluinya. Apa rahasia Donna?


Tidak ada yang salah dalam mematuhi tradisi. Itulah yang dilakukan Donna untuk mengembalikan kerampingan tubuhnya setelah dikaruniai tiga orang anak. Donna rupanya rajin menggunakan korset untuk membelit perutnya, seperti yang diajarkan orangtua terdahulu kepada anak-anaknya yang baru melahirkan.

"Tapi memang tidak sekencang yang semestinya karena saya kan melahirkan secara caesar," tutur Donna saat berbincang dengan okezone di telepon, Selasa (20/12/2011).

Pelilit perut itu dia pakai 10 hari setelah persalinan hingga sekira tiga bulan, saat kondisi jahitan di perut telah berangsur mengering dan aman bagi tubuh untuk dibawa berolahraga. Setelah itu, digantikan dengan olahraga.

"Tapi sesekali saya masih pakai, kan ada korset yang model celana juga," kisahnya.

Namun yang tak kalah penting, kata Donna, adalah mengurangi porsi karbohidrat yang dikonsumsi dan makanan yang banyak mengandung minyak dan lemak. Dia pun secara disiplin tidak makan di atas pukul 19.00 WIB.

"Lebih baik mengganti karbohidrat dengan ikan dan sayur," tutup Donna. (tty)

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan