Isnin, 28 Februari 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Rupiah Pagi Bergerak Stabil

Posted: 28 Feb 2011 06:48 PM PST

RUPIAH MENGUAT.(ANTARA/PRASETYO UTOMO)

Masuknya dana asing dapat tertahan oleh kondisi global yang tidak menentu karena konflik yang terjadi di negara Timur Tengah dan Afrika Utara

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar AS pagi ini cenderung bergerak stabil atau terbatas seiring akan diumumkanya angka inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini.

"Rupiah akan bergerak cenderung stabil dan akan bergerak dalam kisaran yang terbatas," kata Analis pasar uang  Rully Nova di Jakarta, Selasa.

Kurs mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Selasa pagi menguat tipis sebesar 2 poin ke posisi Rp8.810 dibanding sebelumnya yang sebesar Rp8.812.

Rully mengatakan, bayangan inflasi Februari yang cenderung lebih rendah di banding Januari 2011 ini yang sebesar 0,89 persen disambut pasar positif. Hari ini BPS akan mengumumkan angka inflasi untuk bulan Februari 2011.

Selain itu, lanjut dia, sejak naiknya acuan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) mata uang dalam negeri (Rupiah) cenderung mengalami tren penguatan (bullish).

Mata uang rupiah yang bergerak reli penguatan terhadap dolar AS itu, kata dia, menunjukkan dana asing masih masuk kedalam pasar investasi di Indonesia.

"Namun, masuknya dana asing dapat tertahan oleh kondisi global yang tidak menentu karena konflik yang terjadi di negara Timur Tengah dan Afrika Utara," kata dia.

Ia menambahkan, proyeksi pertumbuhan fundamental ekonomi Indonesia yang terus tumbuh, dan peringkat utang Indonesia yang naik ke posisi BB+ (positif) dari BB+ (stabil) menjadi salah satu katalis rupiah melanjutkan reli penguatan.

"Peringkat utang kita yang naik lebih cepat dari perkiraan menunjukkan fundamental ekonomi kita mempunyai prospek yang terus akan tumbuh," kata dia.

(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Indonesia-Malaysia Perlukan Diplomasi Soft Power

Posted: 28 Feb 2011 06:37 PM PST

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia-Malaysia, dua negara serumpun dan bertetangga, perlu menjalankan pendekatan diplomasi soft power dalam hubungan bilateralnya, kata salah satu anggota forum Eminent Persons Group (EPG) Dr Musni Umar di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan hal itu ketika tampil menjadi pembicara dalam Seminar Internasional "Membangun Trace Baru Dalam Hubungan Indonesia-Malaysia," yang dibuka Ketua DPR Marzuki Alie di Jakarta, Senin.

Turut berbicara dalam seminar itu, sejarawan Indonesia/mantan ketua LIPI,Taufik Abdullah dan Guru Besar Sejarah Universitas Malaya (UM), Zainal Kling dengan moderator Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia, Mukhlis PaEni.

Musni mengatakan pentingnya pendekatan soft power setidaknya dilandasi lima alasan. Pertama, pendekatan kekerasan (hard power) tidak pernah bisa menyelesaikan suatu masalah, bahkan kekerasan sering memicu terjadinya kekerasan lain.

Kedua, pendekatan soft power lebih mudah dilakukan karena tidak ada yang tersinggung, dan tidak ada yang merasa disakiti dan merasa dikalahkan. Ketiga, pendekatan soft power akan melahirkan persaudaraan sejati, yang sama-sama menenggang perasaan, dan tidak saling menyakiti. Keempat, pasti memberi manfaat yang lebih besar daripada pendekatan hard power.

Kelima, pendekatan hard power sebagai lawan daripada pendekatan soft power dapat memberi pelajaran kepada

kedua bangsa Malaysia bahwa tidak ada yang untung kalau konfrontasi, sebab yang menang menjadi arang dan yang kalah menjadi abu, kata Musni yang juga dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Untuk mewujudkan pendekatan soft power dalam hubungan Indonesia-Malaysia, maka harus dimulai, pertama, nawaitu (niat) yang ikhlas.

Niat akan melahirkan kemauan yang tinggi, ketulusan, kesungguhan, dan kerendahan hati. Kedua, memilih duta besar dan diplomat, sebaiknya dari kalangan perguruan tinggi yang mampu menjabarkan konsep soft power approach, sebab pendekatan semacam ini lebih mengandalkan silaturrahim diplomacy, lobi, dialog, diskusi dan komunikasi.

Ketiga, menyelesaikan setiap masalah secara damai melalui jalur diplomasi. Keempat, melakukan pencerahan (enlightenment) kepada masyarakat. Kelima, sabar, konsisten memelihara, menjaga dan merawat hubungan kedua negara serumpun.

Sementara Prof Zainal Kling, Guru Besar Universitas Malaya (UM) mengusulkan perlunya membangun kesatuan budaya dan pemikiran untuk mewujudkan trace baru dalam hubungan Indonesia-Malayia.

Sementara, Taufik Abdullah menekankan pentingnya pewarisan nilai-nilai sejarah kepada generasi muda Indonesia.

(A029/A011/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan