Isnin, 28 Februari 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Gaddafi Tuduh Negara Barat

Posted: 28 Feb 2011 07:58 PM PST

Pemimpin Libya Muammar Gaddafi. (FOTO ANTARA/REUTERS/Ismail Zitouny)

Barangkali mereka ingin menduduki Libya

Berita Terkait

Washington (ANTARA News) - Pemimpin Libya Muammar Gaddafi, yang sedang menghadapi pergolakan rakyat, menuduh negara-negara Barat telah meninggalkan pemerintahnya dalam perang terhadap "teroris", dalam wawancara dengan jaringan televisi Amerika Serikat ABC, Senin.

"Saya terkejut bahwa kami mamiliki aliansi dengan Barat untuk memerangi Al Qaida, dan sekarang kami memerangi teroris, mereka meninggalkan kami," kata Gaddafi pada Christianne Amanpour dari ABC, sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Barangkali mereka ingin menduduki Libya."

Gaddafi mengatakan Presiden AS Barack Obama "orang baik", tapi ia tampaknya telah diberi informasi yang keliru mengenai situasi di Libya, lapor ABC News di laman Internetnya.

"Pernyataan yang saya dengar darinya seharusnya datang dari orang lain," kata Gaddafi. "Amerika bukan polisi internasional di dunia ini," ia menambahkan.

Sebelumnya pemimpin Libya yang telah berkuasa selama 41 tahun itu memang menyalahkan Al Qaida di belakang aksi perlawanan di negaranya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Dua Menteri Tunisia Mundur

Posted: 28 Feb 2011 07:15 PM PST

Tunis (ANTARA News) - Dua menteri dalam pemerintahan sementara Tunisia mengundurkan diri, Senin. Mereka tunduk pada tuntutan demonstran agar semua pejabat era presiden  Zine El Abidine Ben Ali dikeluarkan dari kabinet.

Pengunduran diri pada hari Senin itu menyusul keputusan mundur  perdana menteri sementara Mahamed Ghannouchi. Dia pejabat di zaman pemerintahan Ben Ali.

Setelah pengunduran diri Gannaouchi, hanya tinggal dua menteri kabinet yakni Menteri Industri dan Teknologi Mohamed Afif Chelbi dan Menteri Perencanaan dan Kerjasama Internasional Mohamed Nouri Jouni, yang merupakan pejabat era pemerintahan Ben Ali.

Kantor berita resmi TAP mengumumkan  Chelbi telah mundur, dan beberapa jam kemudian Jouini mengikutinya.

Tunisia sedang  berjuang untuk memulihkan stabilitas sejak Ben Ali, yang telah berkuasa selama 23 tahun, melarikan diri ke Arab Saudi pada Januari lalu setelah gelombang demonstrasi anti-pemerintah.

Revolusi itu telah memberi inspirasi pada pergolakan di bagian-bagian lain dunia Arab. Ghannouchi mundur setelah demonstrasi sengit di ibukota karena hubungannya dengan Ben Ali. Ia digantikan oleh Beji Caid Sebsi, bekas menteri luar negeri di bawah presiden pertama Tunisia pasca kemerdekaan, Habib Bourguiba.

Dalam  pernyataan di laman Internet, bursa saham Tunis mengatakan mereka menangguhkan seluruh operasi.

Tapi pengunduran diri Ghannouchi, menurut laporan, tidak berhasil meredakan demonstran yang berkemah di luar kantor-kantor pemerintah di Tunis pada hari ke-11.

Pusat kota Senin masih tegang dan bala bantuan militer digelar dekat kementerian dalam negeri setelah kekerasan meletus Jumat dan berlanjut hingga akhir pekan. Menurut kementerian dalam negeri, lima orang telah tewas dan 200 orang ditangkap pada Jumat dan Sabtu.
(S008/H-AK)

Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan