Isnin, 14 Februari 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


1.169 Pohon Ganja Ditemukan di Garut dalam Sebulan

Posted: 14 Feb 2011 11:07 PM PST

GARUT - Ribuan pohon ganja ditemukan di dua ladang berbeda di pegunungan Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Diduga sebanyak 1.169 batang pohon itu ditanam dengan bibit dari Aceh.

Polisi memastikan ganja-ganja ini masuk ke wilayah Kabupaten Garut melalui jalur Kabupaten Cianjur atau dari selatan.

"Jika mengurut kronologis peredaran ganja di Garut, kami menduga ganja-ganja ini merupakan kiriman atau bibit dari Aceh. Jalur peredarannya masuk melalui jalur lintas Sumatera, Pelabuhan Merak, Jakarta, Bogor, Cianjur, Garut wilayah selatan, kemudian ditanami di Kecamatan Cikajang. Setelah panen, baru beredar di kawasan perkotaan Garut. Artinya, saat masuk ke wilayah Garut, para pelaku mengambil jalur pegunungan agar tidak terkena razia di daerah perkotaan," ungkap Kasat Narkoba Polres Garut AKP Nurjaman, kemarin.

Dijelaskan dia, jalur peredaran ganja ini pihaknya berdasarkan penyelidikan aparat kepolisian di kawasan Garut Selatan serta perbatasan antara Garut dan Cianjur.

Minimnya pengawasan petugas di kawasan Garut Selatan disinyalir menjadi penyebab para pelaku tidak melalui jalur Bandung dan perkotaan Garut.

"Kalau melalui jalur Kota Garut tidak mungkin, mengingat ketatnya pengawasan. Para pelaku memilih jalur ini karena memang daerahnya sepi," jelas Nurjaman.

Pohon-pohon ganja ini sudah termasuk dari 278 batang yang ditemukan dari ladang ganja di Gunung Legok Burak, Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, pada Minggu, 16 Januari lalu dan 891 batang dari ladang di Puncak Gede Blok Mandalagiri, Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang yang ditemukan pada Sabtu, 12 Februari lalu. Polisi sampai saat ini masih belum menemukan para pelaku.

Sementara itu, Dandim 0611 Garut Letkol Arm Edy Yusnandar mengatakan, dalam satu pekan ini pihaknya akan menyusuri kembali kawasan yang diduga menjadi lokasi penanaman ganja. Adapun penyisiran yang akan dilakukan pihaknya tersebut setidaknya berada di dalam radius 10 kilometer dari lokasi penemuan dua ladang ini.

"Kami menargetkan, selama satu pekan ini akan terus melakukan penyisiran dalam radius 10 kilometer dari dua ladang yang ditemukan. Kami khawatir masih ada lagi ladang ganja lainnya di kawasan hutan ini," ujarnya.
(Fani Ferdiansyah/Koran SI/ton)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Koridor VI Jalur Tengkorak, Bus TransJ Berhati-Hati

Posted: 14 Feb 2011 11:03 PM PST

JAKARTA - Peristiwa tertabraknya bocah SD oleh bus Transjakarta di Koridor VI masih hangat dalam ingatan. Mengantisipasi itu, sopir bus Transjakarta mengurangi kecepatan.

"Protap awal 50 km per jam untuk 80 penumpang. Tapi sejak kejadian itu, kami kurangi jadi 30 km per jam," kata pengawas operator bus Koridor VI shelter Ragunan, Khairul Fahmi, saat berbincang dengan okezone, Selasa (15/2/2011).

Sebelumnya, pihak Transjakarta juga selalu mengimbau para sopir busnya untuk berhati-hati jika melewati jalur Ragunan-Mampang.

"Itu memang jalur tengkorak. Karena banyak warga yang menyeberang sembarangan. Di situ juga banyak bus-bus reguler yang masuk jalur busway,"

Melalui radio yang menjadi alat komunikasi sopir, pihak Transjakarta terus melakukan imbauan Pancar Mata Pancar Telinga. Dalam arti, mewaspadai mata dan telinga saat mengendarai bus Transjakarta.

Sementara, secara psikologi, sopir bus Transjakarta mengaku tidak terpengaruh dengan peristiwa yang membuat rekannya dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian. Mereka tetap bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan Transjakarta.

"Kami sudah jalani protap. Kalau ada yang menyeberang kami juga sudah klakson. Tapi percuma, orang tetap saja menyeberang," kata salah seorang sopir, Roni, dalam perbincangan di shelter Ragunan.

Roni dan rekan-rekannya berharap pihak Transjakarta memagari jalur bus yang akan dilewati mereka. Selain itu, mereka berharap ketertiban warga untuk menyeberang pada tempatnya.

"Pengennya warga, menyeberang di tempat penyeberangan. soalnya di situ tidak ada pagar pembatas. Jadi orang bisa menyeberang sembarang," ujar Roni.

"Saya sih seram kalau dengar seperti itu (kasus bus Transjakarta menabrak bocah SD). Intinya sih fasilitas dilengkapi, pagar jalur dan jembatan penyeberangan. Agar warga lebih tertib," kata sopir lainnya, Purnama, menimpali perbincangan.(hri)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan