Ahad, 15 Mei 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Edan, Bocah 9 Tahun Direkrut Taliban Jadi Bomber!

Posted: 15 May 2011 03:12 AM PDT

KABUL - Intelijen Afghanistan membeberkan kesaksian seorang anak laki-laki mengenai apa yang didoktrinkan Taliban kepadanya. Dengan polos, bocah itu mengaku bahwa dirinya akan menjadi pelaku bom bubuh diri.

Dia adalah Ghulam Farooq, bocah berusia 9 tahun asal Pakistan. Dalam melakukan aksinya, dia tidak sendiri. Dia bersama dua anak laki-laki lainnya ditargetkan meledakan bom bunuh diri di wilayah timur Afghanistan.

"Mullah kami mengatakan, ketika kita melakukan serangan bom bunuh diri, orang di sekeliling kita harus mati. Tetapi, katanya, kita tidak akan mati," ujar Farooq, seperti dikutip Associated Press, Minggu (15/5/2011).

Ketiga bocah itu diperintahkan menuju timur Afghanistan. Di sana mereka akan bertemu dengan dua anggota Taliban yang sudah menunggunya di perbatasan Torkham, Provinsi Nangarhar.

Pengakuan ini dipaparkan kepada wartawan dalam upaya mungubah opini publik melawan Tailiban.

Para pejabat intelijen Afghanistan mengatakan Taliban telah mengubah target sasaran mereka menjadi anak laki-laki muda, karena mereka lebih mudah didoktrin daripada orang dewasa. Para bocah juga lebih mudah percaya apa yang anggota Taliban katakan.

"Taliban merekrut anak-anak dan menggunakan mereka untuk melakukan serangan bunuh diri di Afghanistan," kata juru bicara Dinas Intelijen Afghanistan Latifullah Mashal kepada wartawan. "Anak-anak tak berdosa telah ditipu dan dikirim ke Afghanistan," pungkasnya.

Namun, Taliban menyangkal tuduhan itu. Juru bicara Taliban Qari Yousef Ahmadi mengatakan, jika menggunakan anak-anak di bawah usia dan mereka tinggal di pusat-pusat militer, maka itu termasuk dalam pelanggaran kode etik.

Sebaliknya, dia menuduh bahwa para anak kecil tersebut bekerja untuk militer Afghanistan. "Anak-anak bergabung dengan barisan musuh. militer Afghanistan mengambil keuntungan dari kebodohan mereka atas kurangnya pengetahuan," katanya.

Farooq dan anak-anak lainnya ditahan di penahanan khusus yang menyerupai sebuah pusat pelatihan kejuruan. Tidak ada penjaga bersenjata, dan memiliki kelas dan tempat bermain.

Farooq mengaku, selama di tahanan mereka sekolah. Dia dan anak-anak lainnya diberi kesempatan untuk belajar menenun karpet dan kerajinan lainnya. Tahanan khusus ini menampung puluhan anak laki-laki yang tersandung kasus-kasus pidana.

(rhs)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan