Ahad, 8 Mei 2011

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Keluarga: Mudahkan Pemulangan Jenazah

Posted: 08 May 2011 07:56 AM PDT

Kecelakaan Merpati

Keluarga: Mudahkan Pemulangan Jenazah

K7-11 | Inggried | Minggu, 8 Mei 2011 | 14:56 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Keluarga Sumaryani, pramugari pesawat Merpati yang jatuh, belum mengetahui kepastian waktu pemulangan jenazah korban, hingga hari ini, Minggu (8/5/2011). Meski suami Sumaryani, Rano Adhi Nugroho sudah bertolak ke Papua untuk menjemput jenazah istrinya yang menjadi korban pesawat yang jatuh di perairan Kaimana itu.

Trisnanto, paman Sumaryani yang ditunjuk sebagai juru bicara keluarga mengatakan, pihak keluarga berharap agar pengambilan jenazah tidak dipersulit.

"Kami berharap agar jenazah Sumaryani bisa segera dipulangkan untuk dimakamkan. Apalagi, penyebab kematian juga sudah jelas, jadi tidak perlu ada otopsi yang memperlama proses," kata Trisnanto.

Permintaan itu disampaikan keluarga karena ada kekhawatiran jika proses pemulangan jenazah harus menunggu ditemukannya seluruh korban. "Jenazah Yani masih utuh dan gampang dikenali sehingga tak perlu identifikasi berlama-lama," tambahnya.

Sumaryani adalah anak sulung pasangan Samin dan Suratmi. Ia bekerja sebagai pramugari Merpati Airline jejak 2002. Perempuan kelahiran Semarang, 8 Desember 1978 ini, dinikahi Rano Adhi Nugroho tahun 2006. Sejak menikah, pasangan Sumaryani-Rano hingga 6 tahun pernikahannya belum dikaruniai keturunan.

Pesawat Merpati Nusantara MA 60 jatuh dari ketinggian 15 ribu kaki di dekat Bandara Kaimana, Papua Barat, Sabtu (7/5/2011) sekitar jam 14.00 WIT. Jatuhnya pesawat tersebut menewaskan seluruh penumpang yang terdiri dari enam kru pesawat, 18 penumpang dewasa, satu anak-anak dan dua bayi. Pihak keluarga mengetahui Sumaryani termasuk korban, dari penjelasan utusan Merpati Airlines.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Perajin Minta Produk China Dibatasi

Posted: 08 May 2011 07:43 AM PDT

Perajin Minta Produk China Dibatasi

Benny N Joewono | Minggu, 8 Mei 2011 | 14:43 WIB

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS

Ilustrasi

TERKAIT:

TEGAL, KOMPAS.com - Perajin logam di Desa Kebasen, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah meminta pemerintah membatasi produk asal China yang kini beredar pesat di pasaran daerah setempat.

Sekretaris Kelompok Usaha Bersama Mandiri Sejahtera Kabupaten Tegal, Imam Saputra di Tegal, Minggu (8/5/2011) mengatakan, meningkatnya barang produk asal China ini mulai terjadi awal 2011 sehingga dikhawatirkan bisa mengancam usaha perajin logam setempat.

"Karena itu, kami berharap Pemkab Tegal mampu membatasi terhadap jumlah produk impor ke daerah setempat. Jujur saja, beredarnya produk asal negara Tirai Bambu ini bisa mengancam kelangsungan usaha perajin logam lokal," katanya.

Sejumlah barang produk impor yang beredar di pasaran Kabupaten Tegal, antara lain alat suku cadang pemadam kebakaran, alat rumah tangga, dan komponen perkapalan.

Menurut dia sebenarnya kualitas produk suku cadang yang dibuat perajin logam lokal lebih bagus jika dibanding produk asal China. "Hanya saja, harga produk suku cadang asal China lebih murah sehingga banyak konsumen lebih memilih membeli barang impor itu. Selisih harga antara produk suku cadang lokal dengan China sekitar 40 persen," katanya.

Ia mengatakan saat ini jumlah kerajinan logam di Desa Kebasen sebanyak 150 unit dengan jumlah pekerja sekitar seribu orang.

Namun, katanya, dengan maraknya peredaran produk asal China maka bisa mengancam kelangsungan usaha kerajinan logam setempat dan berdampak terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Jika industri logam bangkrut maka dipastikan akan terjadi pemutusan hubungan kerja terhadap para karyawan sehingga kami berharap Pemkab Tegal bisa membatasi peredaran produk asal China di pasaran. Kami memang kalah terhadap harga tetapi memang dalam kualitas barang," katanya.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan