Rabu, 18 Mei 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Rusia Tidak Akan Dukung Resolusi PBB tentang Suriah

Posted: 18 May 2011 09:00 PM PDT

Dmitry Medvedev. (REUTERS)

Berita Terkait

Moskow (ANTARA News/Xinhua-0ANA) - Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB) mengatakan bahwa Rusia tidak akan mendukung satu resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) tentang Suriah.

"Saya tidak akan mendukung resolusi tersebut, jika mirip dengan resolusi tentang Libya," kata Medvedev pada konperensi pers.

Namun, ia tidak mengatakan apakah Rusia akan memveto resolusi DK PBB yang akan diusulkan.

Sementara itu, Medvedev menegaskan bahwa Moskow menentang campur tangan asing dalam urusan internal Suriah.

Dia mengatakan, Presiden Suriah Bashar al-Assad harus diberi kesempatan untuk memenuhi janji reformasi di negerinya.

Rusia abstain saat Dewan Keamanan PBB memutuskan Resolusi 1973 yang meresmikan serangan udara untuk melindungi warga sipil Libya melawan pasukan pemimpin Libya Muammar Gaddafi.

Hal itu adalah pertama kalinya bahwa Medvedev telah menyelenggarakan konferensi pers besar dalam tiga tahun.

Sementara itu, berita-berita dari Damaskus, Suriah, mengatakan, jumlah korban tewas tentara Suriah dan pasukan keamanan dalam bentrokan dengan "kelompok-kelompok teroris bersenjata" di kota-kota Tal Kalakh dan Daraahas telah meningkat menjadi 15.

Sumber resmi, yang dikutip harian milik negara al-Baath, mengatakan bahwa sejumlah anggota "gerombolan bersenjata" telah tewas dalam bentrokan yang berlangsung selama beberapa hari terakhir.

Sepekan sebelumnya, ribuan demonstran anti-pemerintah pada Jumat turun ke jalan-jalan di kota Homs dan al-Boukamal.

Para demonstran meneriakkan slogan-slogan yang menuntut Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mengundurkan diri.

Tuntutan-tuntutan itu juga datang dari apa yang dikenal sebagai aktivis "perempuan liberal Jumat Suriah", yang mengacu pada para aktivis perempuan yang ditangkap oleh pihak berwenang.

Sedikit-dikitnya 20 orang Suriah telah tewas oleh tembakan-tembakan tank di kota-kota bergolak Homs dan Daraa, kata para aktivis.

Menurut TV Al-Jazeera pan-Arab, tentara Suriah mulai Rabu menyerang perumahan Bab Amr di daerah Homs dan wilayah al-Harrah di kota selatan Daraa.
(Uu.H-AK/S004)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Al-adel Pemimpin Sementara, Al-yamani Komandan Al Qaida

Posted: 18 May 2011 07:12 PM PDT

(FOTO ANTARA/REUTERS/Stringer/djo/11)

Berita Terkait

Dubai (ANTARA News) - Al Qaida telah memilih seorang bekas perwira pasukan khusus Mesir sebagai pemimpin sementara kelompok garis keras itu menyusul tewasnya Osama bin Laden awal bulan ini, demikian saluran televisi CNN dan Al Jazeera melaporkan.

Saif al-Adel, seorang pemimpin senior militer dan ahli strategi Al Qaida, telah ditunjuk sebagai pemimpin "sementara" kelompok itu, CNN melaporkan, dengan mengutip bekas gerilyawan Libya, Noman Benotman, yang telah meninggalkan ideologi Al Qaida.

Saluran satelit Arab Al Jazeera mengeluarkan laporan yang sama. Seorang pejabat Pakistan, sebagaimana dikutip oleh saluran televisi itu, mengatakan bahwa Adel ditunjuk pada pertemuan antara "enam dan delapan pemimpin Al Qaida".

Sementara itu, Mohammed Mustafa al-Yamani dipilih sebagai komandan jaringan itu.

Surat kabar The News Pakistan juga membenarkan laporan mengenai penunjukan-penunjukan itu, dengan mengutip sumber-sumber yang tak disebutkan namanya dalam tulisan tertanggal Rawalpindi, kota yang menampung markas besar militer Angkatan Bersenjata Pakistan, dekat ibu kota Islamabad.

Keputusan untuk memilih Adel, juga dikenal sebagai Muhamad Ibrahim Makkawi, terjadi ketika gerilyawan tumbuh makin gelisah karena belum adanya pengganti resmi bin Laden, kata Benotman.

Pemimpin Al Qaida Osama bin Laden tewas dalam serangan dramatis pasukan khusus Amerika Serikat di kompleks rumahnya di dekat Akademi Militer Pakistan di Abbottabad, tak jauh dari ibu kota Islamabad, pada 2 Mei lalu.

Bagaimanapun, seorang pejabat AS menyampaikan keraguan atas laporan itu.

"Meskipun Saif al-Adel tentu saja memiliki mandat teroris untuk menerima peran di antara para senior Al Qaida, tidak ada indikasi pada waktu ini bahwa ia -- atau siapa saja -- telah menerima jabatan pemimpin sementara atau tetap dalam kelompok itu," kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Pejabat AS itu juga tidak mengkonfirmasi tempat keberadaan Adel sekarang ini.

Beberapa pengamat Barat yang melacak Al Qaida juga belum yakin bahwa kelompok Al Qaida telah menunjuk pemimpin sementara, dengan seorang bekas pejabat CIA menyatakan ia merasa skeptis pada laporan itu.

Adel mencari perlindungan di Iran setelah serangan AS di Afghanistan, menurut laporan Al Jazeera.

Gerilyawan berusia 50 tahun itu diduga terlibat dalam serangan yang ditargetkan terhadap kedutaan besar AS di Nairobi dan Dar es-Salaam pada 1998.

Wakil bin Laden dalam waktu lama, Ayman al-Zawahiri, seorang Mesir lainnya, telah diperkirakan akan menjadi penggantinya.

Benotman mengatakan penunjukan Adel atas dasar sementara mungkin merupakan cara bagi Al Qaida untuk mengukur reaksi terhadap seseorang di luar kawasan suci Muslim di Semenanjung Arab memimpin kelompok itu.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan