Selasa, 17 Mei 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Kemenbudpar Prioritaskan Revitalisasi Kesenian Tradisional

Posted: 17 May 2011 06:14 AM PDT

Makassar (ANTARA News) - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia saat ini memprioritaskan revitalisasi kesenian tradisional di seluruh daerah.

"Kesenian tradisional merupakan ekspresi yang sangat mendalam dan menunjukkan indentitas suatu daerah," kata Direktur Kesenian Kemenbudpar, Sulistyo Tirtokusumo, di Makassar.

Karena itu, kata dia, kesenian daerah ini perlu kembali dihidupkan, mengingat saat ini kesenian tradisional sudah cukup banyak ditinggalkan, khususnya oleh generasi muda.

"Revitalisasi ini juga merupakan bentuk apresiasi bagi para pelaku seni yang selama ini masih terus menggiatkan kegiatan-kegiatan seni tradisional yang mulai tergerus oleh budaya-budaya luar," kata dia.

Hal ini, lanjutnya, juga sekaligus menjadi tantangan besar bagi para pelaku serta apresiator kesenian tradisional untuk bisa terus berkarya dan bisa menjadikan kesenian tradisional semakin kreatif.

Ia mengatakan, pentingnya revitalisasi kesenian tradisional juga dilakukan mengingat rata-rata kesenian tradisonal merupakan seni tradisi lokal yang memberikan pengakuan terhadap yang Maha Kuasa.

"Karena itulah, seni tradisional banyak mencerminkan nilai-nilai sosial yang sangat penting untuk kembali diangkat di tengah-tengah masyarakat," tuturnya.

Pada tahun ini, Kemenbudpar melakukan revitalisasi kesenian tradisional Provinsi Sulawesi Selatan untuk Tari Pakkarena, dan juga revitalisasi untuk kesenian Kraton Cirebon yang dinilai mulai redup.

Menurutnya, Tari Pakkarena merupakan tari tradisional yang tidak lagi dikenal secara lokal di Sulsel, melainkan juga secara nasional, sehingga harus kembali dihidupkan dan menjadi kekayaan budaya bangsa Indonesia.(*)
(T.KR-AAT/Z003)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Performa "Manusia Lumpur" Meriahkan Waisak

Posted: 17 May 2011 04:50 AM PDT

Borobudur, Jawa Tengah (ANTARA News) - Anggota Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) menggelar performa bertajuk "Manusia Lumpur" di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, untuk memeriahkan perayaan Tri Suci Waisak 2011 oleh umat Buddha (16/5).

Mereka dengan koordinator Umar Khusaeni menggunakan kain batik dan sarung, melumuri seluruh tubuh dengan tanah dan memasang dedaunan di pinggang, kepala, dan tangannya saat performa tersebut.

Para wisatawan baik nusantara maupun mancanegara sebelum naik ke Candi Borobudur, terlihat singgah sejenak untuk menonton performa tersebut.

Performa selama sekitar satu jam itu mereka lakukan di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), sebelah timur candi Buddha terbesar di dunia yang dibangun sekitar abad ke-8 masa Dinasti Syailendra.

Sejumlah seniman itu berjalan dari lokasi atraksi naik gajah di TWCB menuju jalan naik tangga timur Candi Borobudur sambil menabuh gong dan "jimbe".

Umar mengatakan, performa itu menggambarkan beberapa relief Candi Borobudur antara lain berbagai posisi patung Sang Buddha Gautama dan pepohonan.

"Kami ingin menyampaikan pesan melalui performa ini bahwa tanah di Candi Borobudur cukup subur, berbagai jenis, dan lingkungannya harus terus dilestarikan," katanya.

Selain itu, katanya, kegiatan tersebut untuk memeriahkan rangkaian Tri Suci Waisak 2011 oleh umat Buddha yang dipusatkan di Candi Borobudur.

Puncak Waisak di tempat itu jatuh pada Selasa (17/5) ditandai dengan meditasi dan puja bakti detik-detik Waisak pada pukul 18.08 WIB oleh umat Buddha bersama para biksu.

Performa itu, katanya, juga mewujudkan kebanggaan terutama masyarakat setempat atas Candi Borobudur yang juga warisan peradaban dunia tersebut.

"Betapa Candi Borobudur patut menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia dan internasional, apalagi kami yang tinggal di sekitar candi ini. Bertepatan dengan Waisak tahun ini kami mewujudkan kebanggaan ini melalui performa seni," katanya.(*)
(L.M029*H018/Z003)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan