Ahad, 15 Mei 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Alunan Musik Angklung Bergema di kota Schweich Jerman

Posted: 14 May 2011 06:02 PM PDT

Ilustrasi Memainkan Musik Angklung (ANTARA/R. REKOTOMO)

Berita Terkait

Video

London (ANTARA News) - Musik angklung dari Jawa Barat yang melantunkan lagu "Laskar Pelangi" oleh grup band Nidji dan dilanjutkan dengan lagu "The Blue Danube" dari Johann Strauss serta "I Have a Dream" dari kelompok ABBA berhasil memukau undangan yang memadati gedung pertunjukan kota Schweich, Jerman.

Alunan musik angklung itu dibawakan oleh kelompok kesenian KJRI Frankfurt, pimpinan Wisnu Trihantoro.

Pelaksana fungsi Pensosbud KJRI Frankfurt kepada koresponden Antara London mengatakan bahwa keseluruhan kegiatan merupakan kerjasama dengan kantor walikota Schweich dan organisasi kebudayaan kota.

Setiap penampilan lagu yang dibawakan disambut tepukan penonton yang tidak henti-henti dan tepuk tangan sambil berdiri di akhir pertunjukan.

Pementasan di kota Schweich ini dilaksankan dalam rangka pembukaan kegiatan Indonesische Wochenende di kota Schweich sekaligus pembukaan pameran batik koleksi Rudolph Smend, pemilik galeri Smend di kota Koln dan wayang golek milik pemerintah kota Schweich.

Turut ditampilkan pula lagu-lagu daerah Indonesia di antaranya "Yamko Rambe Yamko" dari Papua, "Padang Bulan" dari Jawa Tengah, "Kincir-Kincir" dari Jakarta, dan "Pileuleuyan" dari Jawa Barat. Disamping penampilan musik angklung, turut disuguhkan pula tari Cenderawasih dari Bali.

Acara seni diawali dengan sambutan ketua perhimpunan kota Schweich dan kota sekitarnya, Berthold Biwer, yang menyampaikan apresiasi kepada KJRI Frankfurt atas kerjasamanya dalam mewujudkan kegiatan tersebut serta menjelaskan mengenai potensi seni budaya dan pariwisata yang dimilki oleh Indonesia.

Sambutan juga disampaikan walikota Schweich, Otmar Roler, yang menyampaikan harapan agar kerjasama dan antara kota Schweich dengan KJRI Frankfurt dapat berlanjut terus pada masa mendatang.

Konsul Jenderal RI, Damos Agusman, dalam sambutannya menyampaikan bahwa angklung sangat berbeda dengan alat musik lainnya karena tidak dapat dimainkan secara individual dan harus dimainkan secara bersama-sama.

Hal tersebut mencirikan sifat dan tradisi masyarakat Indonesia, yaitu gotong royong dan kebersamaan.

"Pada saat Anda menyaksikan penampilan musik angklung, Anda akan melihat bagaimana kebersamaan dan prinsip integrasi itu diwujudkan di Indonesia yang sangat multikultural," katanya.

Jangan lupa pula, menurut buku "Eat, Pray and Love", hanya di Indonesia-lah Anda dapat menemukan cinta, oleh karena itu, berkunjunglah ke Indonesia dan temukan cinta Anda disana", kata Damos Agusman yang disambut dengan tepuk tangan dari para tamu yang hadir.

Dalam kesempatan tersebut, Konjen RI Frankfurt menandatangani buku emas kota Schweich dan menyerahkan buku mengenai batik kepada Berthold Biwer dan Otmar Roler.

Usai acara, beberapa tamu berkesempatan mencoba langsung memainkan alat musik angklung dan menyampaikan kekaguman bagaimana bambu dapat menjadi sebuah alat musik yang luar biasa di Indonesia. Tidak sedikit dari mereka yang juga membawa pulang berbagai informasi dan peta pariwisata mengenai Indonesia. (ZG)

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Indonesia Miliki Beragam Seni Budaya dan Kuliner

Posted: 14 May 2011 04:18 PM PDT

Anas Urbaningrum. (FOTO.ANTARA)

Berita Terkait

Denpasar (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, Indonesia memiliki seni budaya dan kuliner yang cukup beragam untuk bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisatawan.

"Kita memiliki banyak seni budaya dan kuliner yang bisa disuguhkan bagi wisatawan ketika mereka mengunjungi daerah di Tanah Air," kata Anas di Museum Rudana, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu malam.

Pada acara "Spektakuliner" itu, ia mengatakan, terbukti satu provinsi saja memiliki beragam khas makanan yang dari segi cita rasa berbeda-beda.

"Contohnya Bali yang memiliki berbagai menu makanan sehingga memberi kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya ekonomi dan pariwisata," kata Anas didampingi Sekjen PD Edy Baskoro Yudhoyono dan pengurus lainnya yaitu Pasek Suardika dan Putu Supadma Rudana.

Ia berharap, Pulau Dewata selain dikenal sebagai wisata alam yang populer di dunia, juga bisa menjadi destinasi wisata kuliner yang menjanjikan.

"Potensi kuliner Bali itu luar biasa dan harus mulai digarap serius," kata Anas sembari mencicipi hidangan makanan "ayam betutu" khas Ubud.

Selain Bali, Anas berkomitmen untuk memperkenalkan kuliner khas daerah lain agar diketahui dan dicintai masyarakat, sebab sektor ini ke depannya bisa menumbuhkan sektor perekonomian khususnya pemberdayaan usaha kecil dan menegah.

Anas lebih lanjut mengemukakan, bahwa kuliner lokal adalah kekuatan rakyat, warisan budaya leluhur yang merupakan bagian dari kearifan lokal dn bisa menggerakan perekonomian rakyat setempat.

Karena itu, kata diam kuliner-kuliner lokal yang sudah menjadi semacam tradisi makanan di daerah tersebut perlu dipertahankan dan dikembangkan.

"Karena itu menjaga kuliner lokal, sama artinya dengan menjaga aset bangsa serta mengembangkannya menjadi sesuatu yang luar biasa wajib dilakukan," ujarnya.

Dengan mempopulerkan kuliner nusantara melalui ajang "Spektakuliner" diharapkan dapat melahirkan ide-ide kreatif pengembangan resep makanan tradisional.

"Kita juga harus melestarikan warung-warung kecil dengan menu tradisional serta sajian higinis. sehingga konsumen pun tertarik untuk menikmatinya. Dengan usaha seperti itu, saya yakin akan mampu menopang ekonomi rakyat," katanya.

Dalam kegiatan tersbeut berbagai makanan tradisional Bali disajikan, antara lain masakan ayam betutu Ubud, belayag Buleleng dan lawar kuwir Pan Sinar. (*)

(T. I020/S019)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan