Ahad, 8 Mei 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Film Dokumenter Wakatobi Dikomersialkan

Posted: 08 May 2011 04:18 AM PDT

Kendari (ANTARA News) - Film dokumenter Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang berkisah tentang cinta segi tiga antarabudaya, keindahan alam dan kelestarian lingkungan segera dijadikan film komersial.

"Dalam waktu dekat film yang disutradarai Andini Karmila Sari itu segera diputar di bioskop Studio 21 Jakarta," kata Bupati Wakatobi Hugua kepada ANTARA melalui telepon dari Wakatobi, Minggu.

Menurut Hugua, pemutaran perdana film dokumenter Wakatobi yang direncanakan tanggal 29 Mei nanti, akan disaksikan sejumlah pejabat penting dan anggota DPR RI termasuk Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Film yang diproduksi Pemerintah Kabupaten Wakatobi bekerja sama dengan WWF itu, kata dia, mengandung pesan bagaimana masyarakat memperlakukan alam dan sebaliknya alam memberikan rezeki berkelimpahan kepada manusia di sekitarnya.

"Oleh masyarakat etnis Bajo Wakatobi, cara menghargai alam dengan segala kemurahannya itu, dikenal dengan tradisi `Duata`, yakni tradisi meleburkan semua pemangku kepentingan di dalam tatanan masyarakat etnis Bajo Wakatobi," katanya.

Dalam tradisi `Duata` jelas Hugua, masyarakat Wakatobi menganggap bahwa saat hasil tangkap ikan para nelayan lagi berkurang, itu pertanda penguasa laut lagi marah.

Untuk meredam kemarahan tersebut ujarnya, masyarakat melarung sesajen di laut dan berhenti melaut dalam beberapa hari.

"Biasanya, setelah memperlakukan alam seperti itu, hasil tangkapan ikan para nelayan kembali melimpah," katanya.

Bupati Hugua mengatakan, seluruh keuntungan yang akan diperoleh dari hasil penjualan karcis film yang dibintangi Atiqah Hasiholan itu, akan didedikasikan untuk memperbaiki lingkungan terutama terumbu karang di kawasan pesisir Kepulauan Wakatobi.

Sebab dengan kondisi lingkungan yang tetap lestasi, tidak hanya bisa mengendalikan laju pemanasan iklim global di bumi, akan tetapi juga dapat memberi kesejahteraan masyarakat di muka bumi.

"Alam mengajarkan, jika kita memberikan sesuatu kepada bumi, seperti menanam padi satu biji, alam akan mengembalikannya satu bulir yang di dalamnya berisi puluhan bahkan ratusan biji padi," katanya.

Masyarakat Wakatobi, menurut Hugua, sangat memahami kondisi alam dengan segala kemurahannya tersebut, sehingga setiap terjadi gejala alam yang menyusahkan dan menyengsarakan, masyarakat Wakatobi memaknainya sebagai kemarahan alam terhadap manusia yang telah memperlakukannya secara semena-mena.

"Karena memahami alam seperti itu, maka masyarakat Wakatobi sangat piawai dalam berinteraksi dengan lingkungan alam semesta. Mereka mengambil sesuai di alam, tanpa merusak alam," katanya.(*)

(T. SO32/R007)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Pawai Bunga HUT ke-718 Kota Surabaya

Posted: 08 May 2011 01:34 AM PDT

Surabaya. (ANTARA/Iggoy el Fitra)

Berita Terkait

Surabaya (ANTARA News) - Pawai budaya dan bunga yang diikuti 65 peserta dari sejumlah instansi pemerintahan dan swasta pada Minggu (8/5) sore ikut menyemarakkan hari ulang tahun (HUT) ke-718 Kota Surabaya.

Dalam pawai tersebut, setiap peserta membawa kendaraan hias dengan berbagai corak bunga bahkan sejumlah peserta menampilkan atraksi baik tari-tarian maupun kesenian lainnya.

Pawai tersebut dimulai dari Tugu Pahlawan hingga diakhiri di Taman Surya. Rute yang dilalui adalah Tugu Pahlawan-Jln. Kramat Gantung-Jln. Gemblongan-Jln. Tunjungan-Jln. Gubernur Suryo-Jln. Yos Sudarso-Jln. Walikota Mustajab-Jln. Jaksa Agung Suprapto dan Taman Surya.

Pawai kali ini dibuka Wakil Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono di Tugu Pahlawan Surabaya dan disambut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Taman Surya.

Kebanyakan peserta yang ikut berasal dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Pemprov Jatim, lembaga pemerintahan dari kabupaten/kota lain serta instansi swasta di Surabaya.

Ada juga peserta dari sejumlah daerah di luar Surabaya di antaranya Kabupaten Jember, Sampit, Sampang dan lainnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pawai ini dikemas dalam bentuk karnaval di mana masing-masing peserta akan unjuk kebolehan atas kreasinya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, mengatakan bahwa pawai kali ini diikuti banyak komunitas, ada mobil hias sampe komunitas sepeda onthel.

"Beberapa perancang busana juga terlihat meramaikan dengan macam-macam karya kostum mereka," katanya.

Tak beda dengan suasana pawai di tahun-tahun sebelumnya, acara pawai bunga kali ini juga diramaikan oleh pemuda-pemudi terpilih di Surabaya yang masuk dalam Paguyuban Cak dan Ning Surabaya.

Mereka tampak mendampingi dan ikut menyemarakkan spirit kepahlawanan di tengah ramainya para peserta pawai.

Begitu juga halnya dari daerah lain yang juga ikut meramaikan HUT ke-718 Surabaya, yakni Kabupaten Sampang dengan menunjukkan atraksi barongsai.

Sementara itu, sejumlah akses jalan dari Tugu Pahlawan hingga Taman Surya ditutup. Sedangkan di setiap perempatan, seperti perempatan Jln. Pahlawan, perempatan Jln. Tunjungan, akan dilakukan sistem buka tutup.

Sementara itu pengendara jalan yang melewati Jln. Pemuda, dilarang belok ke kanan atau melewati Jln. Yos Sudarso. Arus akan dialihkan dengan belok kiri atau menuju Jln. Panglima Sudirman.
(T.A052/R007)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan