Khamis, 19 Mei 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Strauss-Kahn Dibebaskan

Posted: 19 May 2011 06:20 PM PDT

Kepala IMF Dominique Strauss-Kahn (FOTO.ANTARA/REUTERS / Dunand / Emmanuel Pool )

Berita Terkait

New York (ANTARA News) - Hakim Pengadilan Tinggi New York pada Kamis memberikan pembebasan penahanan penjara dengan jaminan satu juta dolar AS bagi Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Dominique Strauss-Kahn yang baru saja mengundurkan diri di tengah berjalannya proses hukum atas tuduhan dirinya mencoba memperkosa seorang petugas pembersih hotel di New York.

Melalui pembebasan dengan jaminan itu, Strauss-Kahn akan menjalani penahanan rumah sementara kasus pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya itu saat ini berada dalam penangguhan.

Pihak pengadilan belum menyebutkan tanggal persidangan.

Menurut laporan media AS, dalam menjalani penahanan rumah, Strauss-Kahn akan tinggal bersama isterinya, Anne Sinclair, di sebuah apartemen di kawasan Manhattan, New York, yang disewa Anne baru-baru ini.

Pembebasan diputuskan oleh hakim pengadilan tinggi di Manhattan, Michael J. Obus, berdasarkan permintaan yang diajukan pada Rabu (18/5) oleh pengacara Strauss-Kahn.

Hakim juga mewajibkan pihak Strauss-Kahn menaruh asuransi senilai lima juta dolar AS.

Selain dibebaskan dari penahanan di penjara Rikers Island dengan jaminan satu juta dolar AS, Strauss-Kahn selama berada dalam penahanan rumah akan dipastikan diawasi secara ketat untuk menghindarkan kemungkinan bekas Kepala IMF itu melarikan diri.

Sementara itu pada hari yang sama, Kamis, tim jaksa penuntut mengumumkan dakwaan yang dijatuhkan oleh kelompok juri terhadap Strauss-Kahn menyangkut tuduhan pelecehan seksual yang dialami oleh seorang petugas pembersih di hotel Sofitel, New York.

Strauss-Kahn antara lain didakwa melakukan kejahatan seksual, percobaan perkosaan serta pelecehan seksual.

Ia menghadapi ancaman penjara 25 tahun jika terbukti melakukan kejahatan serius seperti yang didakwa para juri.

Kasus yang melibatkan Strauss-Kahn bermula dari laporan petugas pembersih di Sofitel yang melaporkan kepada polisi kota New York bahwa akhir pekan lalu Strauss-Kahn melakukan serangan seksual terhadapnya.
(*)
 

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Di Sudan, Pasukan PBB Diserang

Posted: 19 May 2011 06:03 PM PDT

Khartoum (ANTARA News) - Orang-orang tak dikenal menyerang satu konvoi tentara Sudan utara dan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah titik-api Sudan, Abyei, melukai dua orang, kata Perserikatan Bangsa Bangsa Jumat.

Bagian selatan dengan suara mayoritas memilih untuk mendeklarasikan kemerdekaan dari Sudan utara yang sebagian besar berpenduduk Muslim dalam referendum pada Januari, tetapi ketegangan-ketegangan terus meningkat di Abyei, sebuah daerah perbatasan produsen minyak yang diklaim oleh kedua pihak.

Sebuah konvoi tentara Sudan utara dikawal oleh pasukan penjaga perdamaian PBB diserang dalam perjalanan mereka ke Goli, utara

kota Abyei, pada Kamis malam, kata seorang juru bicara Misi PBB di Sudan (UNMIS), dan menambahkan bahwa para penyerang tidak diketahui.

Pasukan penjaga perdamaian sedang mengawal dua kompi militer Sudan sebagai bagian dari perjanjian antara utara dan selatan untuk menarik semua kekuatan yang tidak sah dari kedua sisi luar kekuatan bersama, katanya.

Berdasarkan perjanjian sebelumnya, hanya satuan-satuan gabungan khusus polisi dan tentara utara-selatan yang seharusnya berpatroli di Abyei. Namun kedua pihak telah membangun pasukan terpisah dan senjata berat, menurut citra satelit dan PBB.

Awal bulan ini, setidaknya 14 orang tewas dalam bentrokan antara pasukan utara dan selatan di Abyei. Kedua pihak saling menyalahkan satu sama lain untuk memulai kekerasan.

Pada bulan lalu, Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir mengatakan dia tidak akan mengakui Sudan selatan sebagai negara merdeka kecuali dia melepas klaim di Abyei, yang dibuat dalam rancangan konstitusi selatan konstitusi.

Sudan utara dan selatan telah berperang untuk semua itu, beberapa tahun sejak 1955 berkaitan dengan minyak, suku agama, dan ideologi.

Konflik, yang berakhir dengan kesepakatan damai tahun 2005, diperkirakan menewaskan dua juta orang dan kekacauan terjadi banyak tempat di negara Afrika timur itu.

Warga Abyei juga seharusnya melakukan referendum pada Januari mengenai apakah akan bergabung dengan utara atau selatan. Tapi perselisihan tentang siapa yang bisa memilih menggagalkan pemilihan itu dan pembicaraan mengenai status daerah pun tersendat.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan