Khamis, 14 April 2011

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Distribusi Soal UN Dikhawatirkan Kena Macet

Posted: 14 Apr 2011 01:33 AM PDT

PALEMBANG - Kemacetan yang terjadi di jalur penyeberangan Selat Sunda antara Merak-Bakauheni berpotensi menimbulkan hambatan pada pengiriman naskah soal Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) untuk Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) tahun 2011. Pencetakan dan penggandaan naskah soal UN SD/MI Sumsel dikerjakan di CV Sahabat Klaten, Semarang, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

"Diperkirakan kemacetan yang terjadi antara jalur penyeberangan Merak-Bakauheni masih berlanjut hingga awal Mei. Jalur darat masih jadi prioritas proses distribusi dari Semarang karena dinilai efisien dan aman," tutur sekretaris panitia UN 2011 pada Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumsel Iryanto, kepada wartawan, Kamis (14/4/2011).

Proses pendistribusian naskah soal UN SD/MI Sumsel itu sendiri sudah diserahkan sepenuhnya oleh pihak Diknas Sumsel kepada pihak percetakan. Panitia hanya mengambil sikap menunggu naskah soal tersebut dikirimkan dari Semarang untuk sampai ke alamat Panitia UN SD/MI Sumsel 2011 di Kantor Diknas Sumsel, Jalan Kapten A Rivai, Palembang.

Diharapkan, jadwal pengirimannya tepat waktu, sehingga pelaksanaan UN SD/MI Sumsel 2011 tidak terganggu. "Mereka mau kirimkan naskah soal itu memakai moda transportasi apa terserah kepada mereka. Kita di sini cuma meminta agar mereka kirimkan tepat pada waktunya," kata Iryanto.

Bila jalan darat Merak-Bakauheni terus mengalami kemacetan hingga arus transportasi terhambat dan tidak memungkinkan sebagai jalur pengiriman naskah soal UN, maka jalur udara dengan pesawat angkut Hercules menjadi cara pengiriman yang akan dipilih panitia. (rfa)(rhs)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Polisi Tolak Visum Ulang Irzen Octa

Posted: 14 Apr 2011 01:29 AM PDT

JAKARTA- Kuasa hukum Irzen Octa, OC Kaligis meminta visum ulang terkait kasus kematian Sekjen Partai Pemersatu Bangsa (PPB) tersebut. Namun, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman menyatakan menolak untuk melakukan visum ulang, pasalnya hasil visum merupakan kepentingan penyidikan bukan keluarga.

"Visum itu untuk kepentingan penyidikan bukan keluarga," ujar Sutarman di Parkir Timur, Senayan, Kamis (14/4/2011).

Yang jelas, penolakan yang dilakukan pihak keluarga Octa bukan berdasarkan hasil dari penyidik pasalnya publikasi soal visum tak pernah dilakukan oleh penyidik karena itu adalah untuk projusticia.

"Salinan berkas itu boleh diajukan oleh penasehat hukumnya atau kita, kita tak pernah publikasikan soal visum itu untuk pro justicia kita," ujar Sutarman.

Ditegaskan Sutarman, hasil visum ganda yang diperoleh keluarga Irzen Octa kemungkinan berasal dari dokter. "Penyidik tdak pernah berikan hasil otopsi kepada pihak manapun, itu dapat dari mana saya tidak tahu," ujar Sutarman.

"Itu kan dokter yang berikan bukan dari saya, dokter dari mana itu, bukan dari penyidik," tandas Sutarman.

Dengan adanya hasil otopsi ganda tersebuti, maka penyidik akan tetap bertahan pada hasil otopsi yang dilakukan dokter resmi. "Penyidik akan berpedoman kepada penyerahan dari dokter resmi kepada kita," ucapnya.

Sebelumnya, Octa tewas di Menara Jamsostek, Gatot Subroto, Jakarta. Octa tewas diduga dibunuh oleh debt collector Citibank karena menunggak kredit. Setelah diotopsi, ternyata hasilnya muncul dua visum dalam jam yang sama. Pihak keluarga pun menolak hasil otopsi itu dan meminta dokter yang melakukan otopsi diganti.
(ugo)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan