Jumaat, 8 April 2011

Republika Online

Republika Online


Alkohol Mutlak Sebabkan Kanker!

Posted: 08 Apr 2011 07:49 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Tahukah anda bahwa dampak mengerikan dari alkohol. Satu dari 10 kanker pada pria dan satu dari 33 pada perempuan di berbagai negara Eropa Barat disebabkan oleh konsumsi alkohol sekarang dan masa lalu, demikian hasil satu studi yang disiarkan Jumat (8/4).

Angka tersebut sangat tinggi di sebagian jenis kanker, kata studi tersebut. Pada 2008, pada pria, 44, 25 dan 33 persen kanker usus besar, liver dan bagian atas saluran pencernaan masing-masing disebabkan oleh alkohol di enam negara yang diteliti, kata studi itu.

Negara itu adalah Inggris, Italia, Spanyol, Yunani, Jerman dan Denmark. Studi tersebut juga memperlihatkan separuh kasus kanker itu terjadi pada pria yang minum lebih dari batas yang disarankan setiap hari, yakni 24 gram alkohol atau sekitar dua gelas kecil anggur atau sekitar setengah liter bir.

Angka kasus kanker pada perempuan di negara yang sama, ditambah dengan Belanda dan Prancis, ialah 18 persen untuk kanker tenggorokan, mulut dan perut, 17 persen kanker liver, lima persen kanker payudara dan empat persen kanker usus besar.

Empat-perlima kasus tersebut disebabkan oleh konsumsi harian di atas batas yang disarankan. Batas buat perempuan ialah setengah tingkat lelaki. International Agency for Research on Cancer (IARC) telah lama menetapkan ada hubungan sebab-akibat antara konsumsi alkohol dan kanker, terutama kanker liver, usus besar, bagian atas saluran pencernaan dan, bagi perempuan kanker payudara.

Namun sedikit studi telah berusaha menghubungkan di seluruh masyarakat luas antara tingkat kanker dan konsumsi total alkohol. Juga tak banyak studi dilakukan mengenai proprosi beban penyakit tersebut yang muncul pada manusia yang minum lebih dari batas yang diperkenankan.

"Data kami memperlihatkan banyak kasus kanker telah dihindari jika konsumsi alkohol dibatasi sampai dua porsi alkohol per hari pada pria dan satu porsi alkohol bagi perempuan," kata Madlen Schutze, ahli epidemiologi di German Institute of Human Nutrition di Potsdam dan pemimpin penulis studi itu.

Temuan tersebut juga menunjukkan batas yang ditetapkan oleh banyak lembaga kesehatan nasional mungkin tak cukup keras untuk menghindari penyakit itu, kata Schutze, sebagaimana dilaporkan AFP, Sabtu.

Hasil tersebut, yang disiarkan di British Medical Journal (BMJ), diambil dari survei kanker EPIC terhadap 363.000 lelaki dan perempuan yang perkembangan mereka telah diikuti sejak pertengahan 1990-an. Faktor risiko lain yang juga mungkin telah mengakibatkan kanker --terutama merokok dan kegemukan-- juga diperhitungkan, kata para peneliti tersebut.

Hampir 44 persen pria di Jerman mengkonsumsi alkohol lebih dari batas harian 24 gram, lalu diikuti oleh Denmark (dengan 43,6 persen) dan Inggris (41,1 persen).

Di kalangan perempuan, Jerman masih berada di posisi teratas daftar itu, dengan 43,5 persen perempuan di sana mengkonsumsi alkohol melampaui batas, lalu Denmark di tempat kedua dengan 41 persen dan Inggris di urutan ketiga (37,7 persen).

Banyak peneliti juga menemukan hubungan antara alkohol, kanker dan penuaan yang terjadi pada tingkat seluler, yaitu pemendekan telomere. Telomere adalah bagian dari tali DNA yang berada di bagian akhir DNA Telomere dan berperan dalam menjaga kestabilan sel. Semakin tua seseorang maka telomere itu akan semakin pendek.

Konsumsi alkohol secara berlebih berkaitan dengan stress oksidatif dan peradangan adalah dua mekanisme yang membuat telomere semakin pendek. Karena pemendekan telomere berhubungan dengan meningkatnya risiko kanker, maka penelitian pun dilakukan untuk menentukan apakah ada hubungan antara konsumsi alkohol melebihi batas yang diperkenankan dan meningkatnya risiko serangan kanker.

Hasil dari penelitian tersebut disajikan pada American Association for Cancer Research 101st Annual Meeting 2010. Hasil itu menunjukkan telomere memendek secara dramatis pada kelompok pengonsumsi berat alkohol sedangkan pada kelompok yang bukan pengonsumsi berat alkohol, panjang telomere setidaknya mencapai setengah dari normal. Kesimpulannya, memang ada kaitan antara konsumsi alkohol secara berlebih dan meningkatnya reisko kanker.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Indonesia Kiblat Busana Muslim

Posted: 08 Apr 2011 06:07 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Kementerian Perindustrian mencanangkan tahun 2014, Indonesia menjadi pusat busana muslim dunia. Menurut Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Euis Saedah, permintaan pasar dunia yang begitu besar akan model pakaian muslim menjadi alasan utama pencanangan tersebut.

''Permintaan dalam negeri besar, akan tetapi coba kita lihat di pasar, jilbab produk China membanjiri pasar,'' papar Euis Saedah saat mengungkapkan kebijakan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah dalam Workshop Pendalaman Kebijakan Industri untuk wartawan,di Bandung, (8/4).

Menurut Euis, meski Cina bukan negara berpenduduk muslim yang dominan, akan tetapi karena melihat pasar busana muslim yang makin diminati, mereka pun mulai memproduksinya. Oleh karena itu menurutnya industri kecil dan menengah Indonesia perlu didorong untuk terus memproduksi jilbab dan busana muslim lain. Tetapi produknya bukan hanya jilbab sederhana, akan tetapi busana muslim yang berkualitas dan bisa di ekspor ke luar negeri.

Baginya ekspor ke Eropa ini saat cukup menjanjikan. Hal ini lantaran Eropa mulai melirik busana muslim sebagai pakaian keseharian.''Pasar Turki apalagi,'' ungkapnya.

Untuk saat ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik, potensi industri kecil menengah, dari jumlah unit usaha sebesar 725.533 unit dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 820.706 orang. Dengan unit usaha tersebut nilai produksinya sebesar Rp 48 milyar dan ekspor sebesar 2, 893 juta dolar. Selain itu berdasarkan data, fashion menyumbang sekitar 44 persen dari seluruh 14 lingkup industri kreatif.

Selain itu menurut Euis, justru yang lebih mengkhawatirkan ialah masalah industri sepatu. Permasalahan utama di industri sepatu seperti Cibaduyut ialah soal kurang sumber daya manusia yang mampu mendesain sepatu. Berbeda dengan 30 atau 20 tahun lalu dimana Cibaduyut menjadi pusat sepatu, saat ini industrinya terpuruk karena yang tersisa hanya tukang bisa membuat sepatu. Selain itu mesin-mesin tua yang tak lagi bisa membuat sepatu.

Persoalan ini pun ditambah keterbatasan bahan baku kulit dan bahan penolong (lem, sol, aksesoris dan bahan lainnya). Hal ini karena keterbatasan suplai kulit mentah dalam negeri terbatas dan pengadaan kulit impor mengalami kendala teknis dan administratif dengan badan karantina. ''Kulit Indonesia yang luar biasa bagus juga kebanyakan di ekspor''.

Bahan penolong berkualitas tinggi juga kebanyakan di impor. Kalaupun ada dari dalam negeri, biasanya lem, sol atau aksesorisnya berkualitas buruk.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan