Isnin, 25 April 2011

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Pepi Fernando Bisnis Batu Giok di Aceh

Posted: 25 Apr 2011 06:07 PM PDT

Pepi Fernando Bisnis Batu Giok di Aceh

Maria Natalia | yuli | Selasa, 26 April 2011 | 01:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pepi Fernando, tersangka dalang teror bom buku dan bom Serpong, diketahui bukan hanya bekerja di media, melainkan juga memiliki bisnis batu giok di Aceh.

Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar, Pepi diketahui bolak-balik Jakarta-Aceh tiga tahun belakangan terkait bisnis tersebut.

"Pepi punya usaha batu giok bersama F," kata Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/4/2011). F merupakan salah satu rekan Pepi yang ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus 88 bersama unsur pimpinan jaringan tersebut yang berinisial J dan juga Pepi.

Ketiganya ditangkap pada 21 April lalu saat berada di Aceh untuk urusan bisnis. Polri masih menelusuri apakah hasil dari bisnis itu juga dipakai untuk mendanai perakitan bom yang dilakukan kelompok tersebut.

Sejauh ini, menurut pengakuan mereka dalam pemeriksaan, dana merakit bom berasal dari dana patungan. "Masih kami telusuri apakah P bolak-balik Aceh untuk bisnis saja atau dalam rangka kegiatan lain di luar itu," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Pepi merupakan salah satu kru dalam pembuatan film dokumenter tsunami Aceh. Ia juga beberapa kali membuat program acara televisi beberapa tahun lalu.

Ia bahkan sempat membuat sebuah rumah produksi untuk acara televisi. Pepi dikabarkan memang cukup mengenal orang dan kegiatan di lingkungan media.

Kegiatan Pepi juga ditelusuri Polri melalui keterangan istrinya, D, dan mertuanya yang dikabarkan menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polri hari ini.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

KPK Temukan Amplop di Ruang Sesmenpora

Posted: 25 Apr 2011 02:31 PM PDT

KPK Temukan Amplop di Ruang Sesmenpora

Icha Rastika | I Made Asdhiana | Senin, 25 April 2011 | 21:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Selain menemukan barang bukti berupa tiga lembar cek senilai Rp 3,2 miliar, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi juga menemukan sejumlah amplop yang berisi uang asing di ruangan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga berinisial WM yang ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan suap terkait pembanguan wisma atlet Sea Games ke-26 di Palembang, Sumatera Selatan.

Hal tersebut disampaikan Ketua KPK Busyro Muqoddas dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (25/4/2011). Menurut Busyro, sejumlah amplop yang ditemukan di ruangan WM dalam mata uang dollar AS (128.148 dollar AS), 13.070 dollar Australia, dan 1.955 euro. Juga amplop dalam mata uang rupiah senilai Rp 73 juta.

"Pada saat tertangkap tangan ditemukan tiga lembar cek senilai Rp 3,2 miliar, sedangkan nilai pembangunan wisma atlet Rp 191 miliar. Selain itu ditemukan amplop-amplop uang lainnya," kata Busyro.

Hingga kini, lanjutnya, KPK masih mendalami informasi terkait uang-uang tersebut. Belum dapat dipastikan apakah uang itu terkait upaya suap atau tidak. Sebelumnya KPK menetapkan WM sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap yang berkaitan dengan pembangunan wisma atlet Sea Games di Palembang.

WM ditetapkan sebagai tersangka bersama dua orang lainnya, yakni MEI dan MRM. Ketiganya tertangkap tangan seusai bertransaksi.

Juru bicara KPK Johan Budi mengungkapkan, MEI adalah seorang pengusaha petinggi di PT Duta Graha Indah yang menjalankan proyek pembangunan wisma atlet. Sementara MRM diduga mediator WM dan MEI.

Wisma atlet di Palembang dibangun sebagai tempat menginap atlet-atlet peserta Sea Games. Pembangunan wisma atlet yang merupakan salah satu syarat menjadi tuan rumah Sea Games itu ditargetkan selesai pada Juli 2011. Proyek pembangunan itu dikerjakan PT Duta Graha Indah.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan