Khamis, 7 April 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Polisi Cegah Tawuran Lewat Twitter

Posted: 08 Apr 2011 02:42 AM PDT

Polisi Cegah Tawuran Lewat Twitter

Egidius Patnistik | Jumat, 8 April 2011 | 09:42 WIB

VEENDAM, KOMPAS.com - Polisi Indonesia mungkin bisa meniru cara yang telah dilakukan polisi Belanda dalam mencegah tawuran warga antar kampung atau siswa antar sekolah.

Kantor berita Beladan ANP, sebagaimana dikutip radio Nederland, Kamis (7/4/2011), melaporkan, polisi Veendam (Groningen), Belanda, mencoba untuk mencegah tawuran massa antar dua sekolah yang berseteru dengan menggunakan jaringan blog mikro, Twitter. Murid-murid sekolah Winkler Prins dan Ubbo Emmiuscollege sejatinya akan saling berseteru hari Kamis. Polisi mencoba untuk mencegah pergerakan para siswa melalui Twitter, kata seorang juru bicara.

Ini metode unik, katanya. Senin lalu pecah tawuran antara murid kedua sekolah. Murid-murid sekolah Winkler Prins meninju seorang guru sekolah Ubbo Emmiuscollege, yang tidak ikut dalam aksi demo, saat guru tersebut ingin mencegah mereka masuk ke pekarangan sekolah.

Polisi mendengar bahwa murid-murid kedua sekolah akan saling baku hantam kembali Kamis. "Melalui Twitter kami memberitakan bahwa kami sudah tahu akan rencana itu. Sehingga mereka waspada." Cara yang jitu, bukan?

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Kakek 85 Tahun Taklukkan Antlantik

Posted: 08 Apr 2011 01:50 AM PDT

KAPAL LAYAR

Kakek 85 Tahun Taklukkan Antlantik

Egidius Patnistik | Jumat, 8 April 2011 | 08:50 WIB

PHILIPSBURG, KOMPAS.com — Pelaut Inggris berusia 85 tahun mewujudkan mimpinya semasa kecil dengan berlayar melintasi Samudra Atlantik. Anthony Smith dan tiga temannya mendarat di Philipsburg, St Maarten, di Karibia, Rabu (6/4/2011), setelah berlayar selama dua bulan.

"Sebagian orang bilang ini gila. Tetapi, apa lagi yang akan Anda lakukan pada usia seperti ini?" kata Smith. Dia ingin membuktikan, orang tua bisa menjalani petualangan yang berbahaya. Mereka juga ingin mengumpulkan dana untuk lembaga nonprofit WaterAid yang menyediakan air layak minum bagi masyarakat tak mampu.

Uniknya, modal mereka berlayar diperoleh karena Smith ditabrak mobil hingga pinggangnya patah. "Saya dapat uang ganti rugi. Apa yang akan Anda lakukan dengan uang itu? Saya, sih, membeli perahu layar," katanya. Mereka berangkat dari Kepulauan Canary setelah sempat tertunda sebulan karena cuaca buruk. Perahu itu dipenuhi makanan dan buah-buahan, termasuk jeruk, avokad, kentang, kubis, dan labu.

Ketika roti yang mereka bawa habis, kapten David Hildred mulai memasak roti di oven. Kapal berlayar dengan kecepatan 4 knot, dan keempat awak menghabiskan waktu dengan bermain kartu atau membaca saat tak bertugas mengawasi arah kapal. Di tengah perjalanan, Smith merayakan ulang tahunnya ke-85 dengan kue cokelat yang dibuat dokternya, Andrew Bainbridge, di perjalanan. Mereka berencana mendarat di Bahama, tetapi terbawa angin ke St Maarten. "Ya, ini sukses. Berapa orang yang Anda tahu naik perahu layar melintasi Atlantik?" tanya Smith. (AP/WAS)

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan