Sabtu, 2 April 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Pasukan Khusus UAE Serang Bajak Laut

Posted: 02 Apr 2011 11:00 PM PDT

ABU DHABI, KOMPAS.com — Pasukan khusus Uni Emirat Arab (UAE) membebaskan sebuah kapal milik Abu Dhabi yang dibajak oleh perompak di timur Oman di Laut Arab. Demikian pernyataan seorang pejabat militer pada kantor berita negara WAM, Sabtu (2/4/2011).

"Satu unit antiterorisme khusus, yang didukung oleh unit pasukan udara dan berkoordinasi dengan Armada Kelima AS (yang bermarkas di Bahrain), telah menyerang kapal itu. Para pembajak kemudian menyerah," kata pejabat tersebut.

UAE sebelumnya mengatakan, pasukan khusus itu telah bergerak untuk membebaskan MV Arrilah-I yang dibajak oleh perompak Jumat pagi ketika sedang dalam perjalanan dari Australia ke Dubai di UAE.

"MV Arrilah-I sekarang dengan semua awaknya menuju ke pantai UAE, dan para perompak akan diserahkan kepada para pejabat kementerian dalam negeri pada saat mencapai pelabuhan Jebel Ali di Dubai," kata pejabat itu.

Bagian terbesar kapal itu dimiliki oleh sebuah cabang tambahan Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi, ADNOV. Operator itu mengatakan sebelumnya Sabtu bahwa "Semua anggota awak selamat dan dalam kedadaan sehat."

MV Arrilah-I merupakan kapal pengangkut cekatan berukuran sangat besar. Menurut pemiliknya, kapal itu memiliki bobot mati 37.000 metrik ton.

Kapal itu dimiliki oleh Perusahaan Tanker Nasional Abu Dhabi (ADNATCO) dan Perusahaan Pengapalan Gas Nasional (NGSCO) yang bersama dengan sebuah cabang ADNOC dan sendiri mengoperasikan armada kapal untuk mengangkut LNG, produk minyak tanah dan sulfur.

Perompak-perompak bersenjatakan dengan granat berpeluncur roket Senin telah membajak sebuah tanker minyak mentah Kuwait yang membawa 29 awak, termasuk 17 warga Pakistan, di tenggara Oman, kata pasukan angkatan laut Uni Eropa.

Zirku dibajak sekitar 250 mil laut di tenggara pelabuhan Salalah di Oman, jelas misi antiperompakan Navfor EU dalam pernyataannya.

Perompak Somalia telah menempati perairan Teluk Aden, barat daya Laut Arab, membuatnya salah satu jalur pelayaran paling berbahaya di dunia. Para perompak juga telah memperluas serangan mereka makin jauh ke Lautan India.

Mereka sekarang menahan sedikitnya 31 kapal dan 694 sandera yang ditangkap di lepas pantai Somalia, negara yang dirusak perang yang berada di sisi rute pelayaran paling penting di dunia itu.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

NATO Tewaskan 13 Pemberontak Libya

Posted: 02 Apr 2011 06:35 PM PDT

LIBYA, KOMPAS.com — Satu serangan udara NATO menewaskan 13 pemberontak Libya ketika mereka berusaha menguasai Brega, sebelum pasukan yang setia kepada Moammar Khadafy memukul mundur ke batas bagian timur kota minyak itu pada Sabtu (2/4/2011).

Kepemimpinan pemberontak melukiskan kematian itu sebagai suatu kesalahan tidak sengaja dan menyerukan agar serangan-serangan udara diteruskan terhadap pasukan Khadafy, yang bersenjata roket dan senjata mesin.

Sebelumnya, para pemberontak yang terlatih dan berpengalaman bertempur melawan pasukan Khadafy di wilayah Brega. Namun, belum jelas apakah mereka bertahan di wilayah yang telah mereka kuasai atau mundur ke padang pasir. Para wartawan turut mundur ke arah timur bersama para pemberontak.

Seorang koresponden Reuters sebelumnya melihat sedikitnya empat kendaraan hangus terbakar, termasuk satu ambulans di tepi jalan dekat jalan masuk ke Brega. Kaum pria berdoa di tempat pemakaman yang baru digali dan ditutupi bendera pemberontak berwarna merah, hitam, dan hijau.

"Beberapa anggota pasukan Khadafy menyelinap masuk di antara para pemberontak dan melepaskan tembakan antipesawat terbang ke udara," kata Mustafa Ali Omar, seorang pemberontak. "Setelah itu, pasukan NATO datang dan mengebom mereka."

Para pemberontak di tempat kejadian mengatakan, pengeboman berlangsung sekitar pukul 22.00 waktu setempat, Jumat. Sebagian besar menyalahkan seorang agen Khadafy yang menyebabkan serangan oleh NATO, tetapi beberapa orang mengatakan bahwa para pemberontak lain menembak ke udara secara tidak sengaja.

Sebanyak 13 orang meninggal dalam pengeboman itu dan tujuh lainnya luka-luka, kata juru bicara Dewan Nasional Hafiz Ghoga di Benghazi, kota di bagian timur Libya, dan menyebutnya "insiden yang disayangkan".

Juru bicara lain dari pemberontak, Mustafa Gheriani, berkata, "Anda harus melihat pada gambar besar. Kesalahan-kesalahan akan terjadi. Kami berusaha menyingkirkan Khadafy dan akan ada korban walaupun ini tidak membuat kami gembira."

Menurut dia, kepemimpinan pemberontak masih mendukung serangan-serangan udara untuk melindungi warga sipil Libya.

"Kami senang melihat pasukan NATO melakukan apa yang menjadi tugas mereka—melindungi warga sipil, memberlakukan gencatan senjata, dan menciptakan situasi untuk mengizinkan protes damai," kata Gheriani.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan