Sabtu, 23 April 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Banjir Bandang Kembali Melanda Wilayah Garut

Posted: 23 Apr 2011 07:17 AM PDT

Garut (ANTARA News) - Banjir bandang kembali menerjang ratusan rumah penduduk Desa Sukawangi, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu malam, bahkan lebih meluas dibandingkan banjir sebelumnya pada Rabu (20/4) yang hanya melanda tiga kampung.

"Banjir bandang sekarang lebih besar lagi, daripada yang kemarin," kata Kepala Desa Sukawangi, Emay Sumarna.

Banjir bandang yang terjadi sesaat setelah hujan deras disertai petir melanda kawasan sejak Sabtu sore, kata Emay, belum diketahui apakah menyebabkan korban jiwa.

Terjangan banjir bandang disertai pasir dan bebatuan yang meluap dari aliran sungai sekitar permukiman penduduk itu, kata Emay akibat debit air sungai meningkat serta belum diperbaikinya dam yang jebol sejak setahun lalu.

Warga yang sebelumnya memprediksi akan terjadi banjir lagi di saat hujan deras melanda daerah tersebut, kata Emay telah mengamankan barang-barang berharganya serta perabotan rumah tangganya agar tidak terendam air.

"Banjir ini sudah sering terjadi kalau hujan besar, kami berharap perhatian dan solusi dari pemerintah dalam menangani masalah banjir ini," kata Emay.

Selain merendam rumah warga, kata Emay seluruh ruas jalan desa yang menghubungkan antarkampung tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun empat.

Warga yang menjadi korban banjir, kata Emay hingga Sabtu malam masih disibukkan aktivitas mengamankan barang-barang berharga maupun perabotan rumah dan elektronik ke tempat yang lebih tinggi.

"Warga berharap tinggal di rumah tenang, tidak terjadi banjir lagi, berhubung ini sudah menjadi banjir tahunan. Harapannya ada perhatian serius dari pemerintah dalam menangani masalah banjir," katanya. (*)

(U.KR-FPM/D009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Mendiknas: Tidak Ada Kebocoran Soal UN SMA

Posted: 23 Apr 2011 07:15 AM PDT

Mohammad Nuh. (FOTO.ANTARA)

Berita Terkait

Video

Medan (ANTARA News) - Menteri Pendidikan Nasional, M Nuh menegaskan tidak terjadi kebocoran soal dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK yang telah digelar 18-21 April 2011 lalu serentak seluruh Indonesia.

"Sebelum dan saat pelaksanaan UN kami memang menerima beberapa laporan tentang adanya kabar-kabar yang mengatakan soal UN bocor, namun setelah kami cek ternyata isu itu tidak benar," katanya di Medan, Sabtu, saat meninjau kesiapan pelaksanaan UN tingkat SMP sederajat di Medan, Sabtu.

Ia mengataan, tahun ini pihaknya sedikitnya menerima 105 laporan keluhan dari masyarakat tentang UN tersebut, baik laporan berisi adanya kebocoran soal maupun laporan sekedar meminta informasi tentang UN lebih lanjut.

"Laporan tersebut diterima melalui SMS sebanyak 67 laporan, telepon 16, e-mail 18 dan melalui call center 177 sebanyak 4 laporan. Jika melihat dari jumlahnya, laporan itu menurun dibandingkan tahun sebelumnya yakni melalui SMS 808, telepon 31 dan e-mail 6," katanya.

Ia mengatakan, setiap tahun selalu saja ada isu bahwa soal UN bocor, baik sebelum pelaksanaan maupun saat berlangsungnya UN yang katanya ditemukan melalui sms di handphone maupun di secarik kertas.

Setiap kali menerima laporan tersebut, tim dari Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) langsung terjun kelapangan untuk mengecek kebenaran tentang isu tersebut.

"Tim BNSP langsung menyesuaikan temuan dilapangan dengan dengan master soal yang ada. Namun setelah disesuaikan ternyata kunci jawaban yang ditemukan itu sama sekali tidak benar,"katanya.

Menurut dia, pihaknya setiap tahun terus berupaya meminimalisir kemungkinan terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan UN baik yang dilakukan oleh pserta didik maupun oleh pihak sekolah.

Selain melibatkan pihak kepolisian dalam pengawasan soal UN mulai dari percetakan hingga pendistribusian, hingga membuat lima tipe naskah soal dengan tingkatan kesulitan yang sama.

"Sebelum ujian, peserta juga belum tahu dia akan dapat tipe soal yang mana. Jadi kami minta peserta jangan terpancing dengan adanya isu-isu kebocoran soal tersebut. Dari pada sibuk-sibuk mencari bocoran soal, lebih baik anak-didik konsentrasi menyiapkan diri menghadapi ujian," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan