Isnin, 7 Mac 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Bawa Narkoba, Pasangan WNA Dibekuk Polisi

Posted: 07 Mar 2011 10:50 PM PST

DENPASAR- Petugas Direktorat Narkoba Polda Bali menangkap warga negara Prancis berinisial CL (37) setelah diketahui membawa hasish seberat 2,01 gram yang disembunyikan di kamar rumahnya di Banjar Padang Lenjong, Desa Canggu, Kabupaten Badung.

Penangkapan pria yang lahir 31 Juli di Sarlat-La Cenade itu, bermula dari hasil pengembangan kasus narkoba jenis hasish dengan tersangka TR, warga negara Denmark yang kedapatan menelan 23 kapsul atau seberat 218 gram.

"Kami tangkap CL di Bandara Ngurah Rai, Bali, saat hendak menjemput TR," kata Direktur Narkoba Ditnarkoba Polda Bali Kombes Pol Mulyadi, Selasa (8/3/2011).

Keduanya diduga pasangan kekasih dan sudah pernah datang ke Bali pada 2010 lalu. Polisi menduga kuat CL menyimpan barang haram sehingga, dia digiring ke rumahnya di Jalan Batu Mejan, No 46 B, Banjar Padang Lenjong Canggu Kecamatan Kuta Utara. 

Benar saja, di rumah tersangka CL polisi menemukan hasish dalam bentuk lempengan coklat dengan netto 2,01 gram. Barang bukti tersebut disembunyikan, di antara kasur dan tembok di dalam kamar tidurnya.

Sedangakan TR, selama di Bali tinggal di Jalan Pantai Brawa, Gang Belibis No 1 Tibubeneng Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Total nilai keseluruhan mencapai Rp500 juta.

Menurut Mulyadi, kedua tersangka memang sudah diincar polisi sejak lama, sebab keduanya diduga merupakan pengedar lintas Negara. Berdasarkan informasi dari beberapa sumber kepolisian termasuk Interpol, keduanya sudah menetap di Bali selama beberapa lama.

Pada Februari 2011, salah satu dari mereka yakni TR meninggalkan Bali dengan tujuan Peru. Perjalanan tersangka TL terus diikuti petugas melalui Interpol karena diduga merupakan pengedar besar lintas Negara.

"Kami berhasil menangkap jaringan komunikasi keduanya melalui telepon, kami juga masih dalami keterlibatan orang lokal dalam sindikat ini," ucap Mulyadi didampingi Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Sugianyar Dwi Putra.

Pada waktu yang bersamaan, petugas Ditnarkoba Polda Bali juga menangkap TR (35) wanita asal Denmark, yang nekat menelan 23 kapsul hasish seberat 218,23 gram ke dalam perutnya di parkiran bandara.

"Setelah ada informasi akurat, tersangka kami tangkap di parkiran bandara pada Kamis 3 Maret," kata Mulyadi. Saat dilakukan penggeledahan, petugas tidak menemukan barang bukti narkoba hanya saja dari gerak geriknya yang mencurigakan, petugas langsung membawa wanita kelahiran Gentofte 4 Agustus 1974 itu ke rumah sakit.

"Tersangka kami bawa ke Rumah Sakit BIMC Kuta, guna foto rontgen dan dari foto diketahui dalam rongga perut ada benda aneh dan mencurigakan," kata Mulyadi didampingi Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol I Gde Sugianyar Dwi Putra.

Selanjutnya TR dibawa ke RS Bhayangkara Trijata, Denpasar untuk dilakukan perawatan karena petugas mensinyalir, tersangka menelan narkoba. Benar saja, setelah dilakukan perawatan akhirnya lewat anusnya, sejak pukul 17.25 Wita hingga pukul 19.22 Wita, keluar 23 butir bungkusan plastik dalam bentuk kapsul.

Setelah dilakukan penimbangan barang bukti narkoba itu, sambung Mulyadi, total beratnya mencapai 218,23 gram bruto.

"Kami jerat tersangka dengan Pasal 111 ayat (1) UU RI Nomor 23 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara dan denda maksimal Rp8 miliar," ucap Mulyadi.

Polisi masih mendalami keterkaitan TR dengan sindikat peredaran narkoba lintas negara. Sebab sebelumnya, tersangka sudah pernah datang ke Pulau Dewata dan diduga terlibat penyalahgunaan barang haram itu.

Kepada petugas, TR justru mengaku menelan lebih dari 50 butir kapsul berisi hasish. Namun sebagian lainnya telah keluar melalui kotoran di beberapa lokasi selama dalam perjalanan Bombai-Bangkok-Denpasar.
(kem)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

PKS: Partai Plintat Plintut Tanda Tak Solid

Posted: 07 Mar 2011 10:46 PM PST

JAKARTA – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Mustafa Kamal mengatakan partainya konsisten mendukung pembangunan gedung baru DPR. Dia mengkritik partai yang tidak konsisten dalam menyikapi rencana pembangunan tersebut.

"Kami menyayangkan ada partai yang bersifat plintat-plintut. Itu tanda manajemen partainya tidak solid," katanya kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/3/2011).

Kosistensi sikap PKS tersebut, kata Mustafa, didasarkan atas penghormatan kepada kesepakatan yang sudah dibuat seluruh fraksi di DPR. Namun, ia tak menutup kemungkinan akan mengkaji ulang kesepakatan tersebut jika ada fraksi yang tidak menghormatinya.

Secara garis besar, PKS menilai ke depan anggota DPR tak perlu lagi dipusingkan dengan hal-hal teknis semacam pembangunan gedung, tender dan sebagainya.

"Kita cukup bicara di tingkat prinsip saja. Mau dibangun gedung untuk meningkatkan kinerja, fasilitasnya apa itu bukan urusan kita. Ibukota mau pindah saja itu bukan urusan kita. Masak kita dipilih rakyat mengurusi hal-hal kecil seperti itu," katanya.

Seperti diberitakan, rencana pembangunan gedung baru DPR senilai Rp1 triliun lebih tetap berjalan di tengah kontroversi dan penolakan dari sejumlah pihak. Proses pembangunan sudah akan memasuki tahap lelang pada bulan ini.
(crl)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan