Selasa, 22 Mac 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Hizbut Tahrir: Hormat ke Bendera Haram, Kalau...

Posted: 22 Mar 2011 01:18 AM PDT

JAKARTA – Pernyataan pribadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Ridwan, yang mengharamkan hormat kepada bendera mendapat dukungan dari ormas Islam, Hizbut Thahrir Indonesia (HTI).
 
Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto berpendapat, hormat kepada bendera akan menjadi haram hukumnya jika berniat untuk mensucikan benda tersebut. Namun, jika hanya sepintas seremonial saja, tidak menjadi masalah.
 
"Kalau hormat ke bendera sampai nangis, bahkan sampai benderanya dicium itu bisa dikatakan haram karena cenderung syirik," kata Ismail kepada okezone, Selasa (22/3/2011).
 
Bahkan menurut dia, pernyataan seperti itu tidak hanya ditujukkan kepada bendera. Tetapi, seluruh benda yang terlalu disucikan oleh manusia.
 
"Bahkan jika dalam upacara ada istilah hormat kepada inspektur upacara dan niatnya untuk mengkultuskan inspektur sebagai orang suci itu bisa juga dikatakan syirik," tandasnya.
 
Sebelumnya, salah satu ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Ridwan, berpendapat bahwa memberikan hormat kepada bendera adalah tindakan yang tidak diperbolehkan.
 
Dia berpendapat, manusia tidak sewajarnya menghormati sebuah benda, termasuk bendera. Menurut dia, yang seharusnya dihormati adalah orang yang lebih tua dari kita secara usia. Cara menghormati pun harus ditunjukan dengan etika salah satunya memberikan salam.
 
"Saya berpendapat seperti ini karena sudah melakukan diskusi dengan sejumlah guru besar di Timur Tengah. Mereka berpendapat bahwa menghormati bendera itu hukumnya haram," kata Cholil Ridwan kepada okezone, Selasa (22/3/2011).
 
Namun, Cholil menegaskan bahwa pendapatnya tersebut adalah bersifat pribadi dan tidak membawa lembaga MUI. Sebab, kata dia, MUI belum pernah mengeluarkan fatwa demikian. "Ini hanya pendapat saya pribadi, bukan MUI," tandasnya.
 

(teb)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Polisi Klaim Kantongi Kelompok Pelaku Bom Buku

Posted: 22 Mar 2011 01:10 AM PDT

JAKARTA- Dua pekan pascameledaknya bom buku, Mabes Polri mengaku mendapat perkembangan yang positif. Namun Mabes Polri enggan menyebutkan apa bentuk perkembangan positif yang dimaksud.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum), Kombespol Boy Rafli Amar beralasan jika hal tersebut disampaikan ke publik akan mempengaruhi proses penyidikan yang sedang berlangsung.

"Arah penyelidikan semakin fokus terhadap siapa kelompok itu tapi bukan kita sudah tahu mereka terus tinggal menangkap, kontraproduktif kalau disampaikan kami tidak ingin mengganggu penyidikan," Kata Boy di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (22/3/2011).

Namun kata dia, hasil sementara yang bisa disampaikan bahwa lima bom buku yang dikirim ke lima tempat di Jakarta memiliki kemiripan dengan bom yang terjadi di daerah konflik.

"Kita punya data base bom yang pernah meledak di Tanah Air," singkatnya.

Dia juga mengatakan Mabes Polri akan terus berupaya menangkap siapa aktor dibalik aksi yang meresahkan masyarakat tersebut. "Kami tetap atensi terhadap peristiwa ini kami tidak ingin ada kepanikan di masyarakat maka pelayanan terhadap masyarakat dilakukan secara all out," janjinya.
(ugo)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan